C. Deskripsi Data Penelitian
1. Deskripsi Data Penelitian secara Umum
Penghitungan data hasil penelitian dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 6 Data Hasil Penelitian
Penyesuaian Sosial N
X Min X Max Mean
SD Skor
Empirik 120
179 269
224,51666666666662 17,69441
Skor Teoritik
120 72
288 180
36 Pada tabel di atas mean empirik diperoleh dengan nilai
224,51666666666662 atau sebesar 224,52. Mean empirik memiliki nilai yang lebih besar dibanding mean teoritik yaitu 180. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa rata-rata mahasiswa Batak Karo memiliki kemampuan penyesuaian sosial yang tinggi di Yogyakarta.
Perolehan nilai mean diuji lagi dengan uji statistik one sample t-test dengan menggunakan SPSS for Windows versi 16. Pengujian dilakukan
untuk menunjukkan kebenaran bahwa mean empirik secara signifikan lebih besar dari mean teoritik. Di bawah ini adalah hasil perhitungan uji
statistik one sample t-test:
Tabel 7 One-Sample Test
total_skor Test Value = 180
t df
Sig. 2- tailed
Mean Difference
95 Confidence Interval of the
Difference Lower
Upper 27.560
119 .000
44.51667 41.3183
47.7151
Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik one sample t-test diketahui signifikansinya adalah 0,000 lebih kecil dari 0,05 p = 0,000
0,05 yang berarti kemampuan penyesuaian sosial mahasiswa Batak Karo rata-rata berbeda secara signifikan.
Kategori digunakan sebagai patokan dalam pengelompokan tinggi rendah tingkat kemampuan penyesuaian sosial mahasiswa Batak Karo di
Yogyakarta dengan: Jumlah item 72 butir,
Skor maksimum teoritik 72 X 4 = 288 Skor minimum teoritik 72 X1 = 72
Luas jarak sebenarnya 288 – 72 = 216
Satuan standar deviasinya adalah 2166 = 36 Mean teoritisnya adalah 288 + 72 : 2 = 180
Hasil perhitungan analisis data subjek pada norma kategorisasi tingkat kemampuan penyesuaian sosial mahasiswa Batak Karo di
Yogyakarta disajikan pada tabel 8 di bawah ini:
Tabel 8 Kategorisasi Tingkat Kemampuan Penyesuaian Sosial pada Mahasiswa
Batak Karo Di Yogyakarta NormaKriteria Skor
Kategori Distribusi
Subyek Persentase
X 234 Sangat Tinggi
33 27,5
180 – 234
Tinggi 86
71,67 126
– 179 Rendah
1 0,83
X 126 Sangat Rendah
-
Tabel kategorisasi di atas menunjukkan bahwa subjek memiliki kategorisasi yang tinggi pada penyesuaian sosial karena skor rata-ratanya
mean empirik adalah 224,51666666666662 atau 224,52. Berdasarkan hasil perhitungan data pada tabel di atas juga diketahui bahwa dalam
variabel penyesuaian sosial : a. Subjek yang termasuk dalam kategori sangat tinggi sebanyak 33
mahasiswa Batak Karo 27,5 b. Subjek yang termasuk dalam kategori tinggi sebanyak 86
mahasiswa Batak Karo 71,67 c. Subjek yang termasuk dalam kategori rendah sebanyak 1
mahasiswa Batak Karo 0,83 Dengan demikian diperoleh kesimpulan bahwa mayoritas
mahasiswa Batak Karo di Yogyakarta memiliki tingkat kemampuan penyesuaian sosial dalam kategori tinggi sebanyak 86 mahasiswa.
2. Deskripsi Data Berdasarkan Aspek Penyesuaian Sosial
a. Analisis Data Aspek Penampilan Fisik
Tabel 9 Hasil Analisis Deskriptif Data Penelitian
Aspek Penampilan Nyata
Nilai Teoritik Nilai Empirik
Skor Minimum 9
20 Skor Maksimum
36 35
Mean 22.5
27.81 SD
4.5 3.03
Tabel 10 One-Sample Test
Aspek Penampilan Nyata
total Test Value = 22.5
t df
Sig. 2- tailed
Mean Difference
95 Confidence Interval of the
Difference Lower
Upper 19.173
119 .000
5.30833 4.7601
5.8565
Hasil analisis pada tabel 9 menampilkan bahwa nilai yang diperoleh mean teoritis sebesar 22,5 dan mean empiris 27,81. Pada hasil
uji beda One Sample-test dalam tabel 10 diperoleh nilai p = 0,000. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara signifikan mean empiris lebih besar
daripada mean teoritik dengan p = 0,000 p 0,05. Data tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa Batak Karo memiliki kemampuan
penyesuaian sosial pada aspek penampilan fisik yang rata-rata tinggi.
b. Analisis Data Penyesuaian Diri Terhadap Kelompok
Tabel 11 Hasil Analisis Deskriptif Data Penelitian
Aspek Penyesuaian Diri Terhadap Kelompok
Nilai Teoritik Nilai Empirik
Skor Minimum 24
60 Skor Maksimum
96 93
Mean 60
74.78 SD
12 6.14