0,349 untuk N=32, maka jika r
hitung
dari r
tabel
maka dapat dikatakan valid.
Tabel 3.5. Hasil Korelasi Soal Objektif No. Item
r. hitung r. tabel
Keputusan 1
0,80 0,349
Valid 2
0,68 0,349
Valid 3
0,62 0,349
Valid 4
0,77 0,349
Valid
F. Validitas Instrumen
Instrumen ditentukan oleh validitas isi, seberapa besar kualitas soal tes untuk menunjukkan miskonsepsi siswa mengenai penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan pecahan biasa. Selain itu, untuk mengetahui layak atau tidaknya soal tes yang akan diujikan kepada
siswa, peneliti mencoba mencari valid atau tidaknya soal dengan menggunakan aplikasi SPSS.
Dari hasil data SPSS yang sudah dilakukan oleh peneliti, menunjukkan bahwa 4 soal dinyatakan valid dan tidak ada yang perlu
diperbaiki. Melihat hasil valid dari 4 soal tersebut, maka instrumen soal tes siap diujikan kepada siswa dalam penelitian.
G. Kredibilitas dan transferbilitas
1. Kredibilitas
Kreadibilitas atau
derajat kepercayaan
pada dasarnya
menggantikan konsep validitas internal dari non kualitatif. kredibilitas berfungsi: pertama, melaksanakan inkuiri sedemikian rupa sehingga
tingkat kepercayaan
penemuannya dapat
dicapai; kedua,
mempertunjukan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang
diteliti Moleong, 2006: 324. Teknik pemeriksaan kreadibilitas yang digunakan dalam penelitian
adalah triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain Sugiono, 2010: 330.
Informasi yang diperoleh selalu dikomprasikan dan diuji dengan data dan informasi lain, baik dari segi koheren sumber yang sama atau
sumber yang berbeda. Triangulasi
yang digunakan
adalah Triangulasi
metode. Triangulasi metode adalah mengumpulkan data sejenis dengan
menggunakan metode pengumpulan data yang berbeda. Peneliti menggunakan metode pengumpulan data yang berupa tes kemudian
dilakukan wawancara yang mendalam dari informasi yang sama. Dari data yang diperoleh dengan pengumpulan teknik yang berbeda
hasilnya akan dibandingkan dan dapat ditarik kesimpulan data yang lebih kuat validasinya.
Dalam penelitian ini untuk membuktikan kepercayaan hasil penelitian yang sudah dilakukan, pertama peneliti melakukan
pengolahan data dari soal tes uraian dengan cara mengoreksi. Jika pengoreksian sudah selesai, tahap kedua yaitu dengan memilih
beberapa siswa yang memiliki nilai dibawah KKM 6,00 untuk
mendeteksi serta mendeskripsikan masalah siswa yang mengalami miskonsepsi. Keempat, peneliti mendeskripsikan data dari beberapa
hasil soal tes tertulis siswa yang sudah dipilih tersebut. Apabila peneliti menemukan keganjalan-keganjalan atas jawaban soal yang
dikerjakan siswa, kemudian peneliti menuliskannya ke dalam tabel triangulasi. Kelima, keganjalan-keganjalan atas deskripsi jawaban soal
siswa yang sudah ditulis tersebut kemudian dibandingkan dengan hasil jawaban wawancara dengan siswa terkait untuk semakin memperkuat
kepercayaan bahwa siswa benar-benar mengalami miskonsepsi. Keenam, apabila sudah dibandingkan tahap berikutnya adalah dengan
menarik kesimpulan. Ketujuh tahap terakhir adalah dengan mencari penyebab terjadinya miskonsepsi yang dialami siswa.
2. Transferabilitas
Transferability atau derajat ketepatan adalah dapat deterapkan hasil penelitian ke populasi dimana sampel tersebut diambil Sugiono,
2010:30. Peneliti melakukan tahap-tahap yang objektif dan terbuka karena peneliti berharap menjadi daya transfer bagi pembaca dalam
melihat masalah miskonsepsi matematika tentang bilangan pecahan biasa. Ketika pembaca dalam situasi seperti ini atau ingin melakukan
penelitian yang serupa sehingga peneliti bisa memberikan referensi untuk membantunya.
H. Teknik Analisis Data