mengungkapkan miskonsepsi siswa mengenai penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian bilangan pecahan biasa.
8. Melakukan analisis data
Analisis data dilakukan dari data jawaban siswa dalam mengerjakan soal tes tertulis dan data jawaban siswa dalam
menjawab pertanyaan wawancara yang diajukan oleh peneliti.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini yakni berupa soal tes uraian dan wawancara. Soal tes uraian sendiri
bertujuan untuk mengetahui dan mengukur kemampuan siswa dalam menjawab soal materi tentang penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian bilangan pecahan biasa. Selain itu, soal tes uraian juga bertujuan untuk mengetahui dengan mudah seberapa banyak siswa yang
mengalami kesulitan dalam menjawab soal serta dapat dijadikan sebagai alat untuk mendiskripsikan dan mengindikasi terjadinya miskonsepsi yang
dialami siswa. Soal tes uraian akan dibagikan kepada seluruh subyek penelitian yang sudah ditentukan oleh peneliti. Selanjutnya jika data tes
uraian sudah didapat, tahap berikutnya adalah dengan melakukan wawancara dengan beberapa siswa. Wawancara ini dilakukan berdasarkan
siswa yang nilai tes uraian dibawah KKM 6,00. Peneliti akan memilih beberapa siswa yang mendapat nilai tes uraian dibawah KKM 6,00 untuk
diwawancarai.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1.
Wawancara Wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada
suatu masalah tertentu dan merupakan proses tanya jawab lisan dimana dua orang atau lebih berhadapan secara fisik, Setyadin
dalam Imam Gunawan, 2013. Wawancara
yang digunakan peneliti adalah jenis wawancara terstruktur. Proses wawancara terstruktur dilakukan
dengan menggunakan instrumen pedoman wawancara tertulis yang berisi pertanyaan yang akan diajukan oleh peneliti kepada
narasumber. Dalam wawancara terstruktur, pertanyaan-pertanyaan, runtutannya, dan perumusan kata-katanya sudah
“harga mati”, artinya sudah ditetapkan dan tak boleh diubah-ubah.
Wawancara ini dilakukan kepada beberapa siswa yang nilai akhir pengerjaan soal uraiannya rendah dibawah KKM 6,0. Pokok
aspek yang ditanyakan dalam wawancara berkaitan dengan konsep materi bilangan pecahan biasa biasa yakni penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian. Wawancara yang dilakukan ini bertujuan untuk menguatkan sebagai bukti bahwa
siswa mengalami miskonsepsi serta dapat mengetahui letak miskonsepsi yang dialami siswa dalam konsep penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian dalam bilangan pecahan biasa biasa.
Berikut pedoman wawancara yang akan diajukan kepada narasumber:
Tabel 3.1. Lembar pedoman wawancara siswa Lembar Pedoman Wawancara Siswa
No Aspek yang ditanyakan
Hasil Jawaban dari pertanyaan
yang diajukan
1. Apa adik sudah melakukan penjumlahan
pada bilangan pecahan biasa secara benar?
2. Bagaimana cara adik melakukan
penjumlahan pada bilangan pecahan biasa?
3. Apa adik sudah melakukan pengurangan
pada bilangan pecahan biasa secara benar?
4. Bagaimana cara adik melakukan
pengurangan pada bilangan pecahan biasa?
5. Apa adik sudah melakukan perkalian
pada bilangan pecahan biasa secara benar?
6. Bagaimana cara adik melakukan
perkalian pada bilangan pecahan biasa? 7.
Apa adik sudah melakukan pembagian pada bilangan pecahan biasa secara
benar? 8.
Bagaimana cara adik melakukan pembagian pada bilangan pecahan biasa?
Sebelum wawancara tersebut digunakan, peneliti menyerahkan kepada validator dosen Psikologi untuk menilai dan mengoreksi
kekurangan yang terdapat pada pedoman wawancara tersebut.
9. Pada bagian mana yang menurut adik
sulit dalam melakukan penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian
bilangan pecahan biasa? 10.
Menurut adik, apakah cara yang adik gunakan dalam melakukan penjumlahan
pada bilangan pecahan biasa sudah sungguh-sungguh benar?
11. Menurut adik, apakah cara yang adik
gunakan dalam melakukan pengurangan pada bilangan pecahan biasa sudah
sungguh-sungguh benar? 12.
Menurut adik, apakah cara yang adik gunakan dalam melakukan perkalian
pada bilangan pecahan biasa sudah sungguh-sungguh benar?
13. Menurut adik, apakah cara yang adik
gunakan dalam melakukan pembagian pada bilangan pecahan biasa sudah
sungguh-sungguh benar? 14.
Bagaimana cara adik untuk menyamakan bilangan penyebut dalam penjumlahan
pada bilangan pecahan biasa? 15.
Bagaimana cara adik untuk menyamakan bilangan penyebut dalam pengurangan
pada bilangan pecahan biasa? 16.
Apakah dalam perkalian pecahan biasa jika bilangan penyebutnya berbeda harus
disamakan terlebih dahulu? 17.
Apakah dalam pembagian pecahan biasa jika bilangan penyebutnya berbeda harus
disamakan terlebih dahulu? 18.
Jika dalam penjumlahan pecahan biasa, apakah penyebut yang sama juga harus
ikut dijumlahkan? 19.
Jika dalam pengurangan pecahan biasa, apakah bilangan penyebut juga harus
ikut dikurangkan?
Hasilnya validator berkomentar bahwa wawancara tersebut sudah baik dan menyarankan perlu perbaikan beberapa hal saja antara lain
pengunaan bahasa dan tata tulis baku serta kesesuaian pertanyaan dengan permasalahan penelitian.
2. Soal tes uraian
Tes Tertulis adalah yang dilakukan dengan cara siswa menjawab sejumlah butir-butir soal dengan cara tertulis Basrowi
Suwandi. Jenis tes tertulis yang digunakan dalam penelitian ini adalah berbentuk uraian atau essay. Soal tes uraian ini terlebih
dahulu tidak langsung digunakan dalam proses penelitian. Tetapi, diuji cobakan dahulu di tempat Sekolah Dasar yang berbeda
dengan tempat yang dijadikan proses penelitian. Tujuannya adalah untuk mengetahui layak atau tidak layaknya butir-butir soal yang
sudah dibuat sebelum digunakan dalam penelitian. Untuk mengetahui layak atau tidak layaknya butir soal sebelum diuji
cobakan terdapat 2 orang validator soal yakni dosen yang kedua- duanya ahli dalam bidang Matematika. Dari kedua validator
tersebut, ditugaskan untuk meneliti setiap butir soal dengan mengisi kolom dengan memberi tanda cek
√ yang terdapat dalam tabel validasi soal yang sudah disetujui oleh dosen pembimbing
skripsi.
3.2. Tabel hasil validasi soal dari 2 dosen validator: Hasil validasi soal
No Komponen Penilaian
Skor 1-4 Jumlah
Validator 1 Validator2
1 Kesesuaian SK, KD, dan
Indikator 1
3 4
2 Kualitas
perilaku yang
dituntut dalam
indikator mencerminkan
kebutuhan perkembangan siswa
3 4
7
3 Kesesuaian
indikator 1
dengan item soal yang diberikan
3 4
7
4 Kesesuaian
indikator 2
dengan item soal yang diberikan
2 4
6
5 Kesesuaian
indikator 3
dengan item soal yang diberikan
3 4
7
6 Kesesuaian
indikator 4
dengan item soal yang diberikan
3 4
7
7 Bentuk instrument tes yang
disajikan 3
4 7
8 Penggunaan
Bahasa Indonesia dan tata tulis baku
pada instrument tes 3
3 6
Jumlah skor 51
Rata-rata 6,37
Tabel 3.3. Kualifikasi skor validasi Kualifikasi skor validasi
No Bobot
Jumlah skor terbobot
Kriteria 1.
Keseluruhan instrumen sudah layak digunakan 76-100
Baik sekali
2. Keseluruhan instrumen sudah layak digunakan
dengan revisi 51-75
Baik
3. Keseluruhan instrumen kurang layak digunakan
26-50 Kurang
4. Keseluruhan instrumen tidak layak digunakan
1-25 Kurang sekali
Berdasarkan dari kedua validator yang sudah memvalidasi soal tes tertulis di atas, validator meminta untuk memperbaiki atau merevisi
soal tes tersebut. Hal-hal masih perlu direvisi antara lain: a.
Kesesuaian KI, KD, dan indikator b.
Kesesuaian indikator 2 dengan item soal yang diberikan c.
Kesesuaian indikator 3 dengan item soal yang diberikan d.
Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku Berikut hasil kisi-kisi soal tes uraian yang sudah direvisi:
Tabel 3.4. Kisi-kisi Penulisan Soal Mata Pelajaran Matematika KISI-KISI PENULISAN SOAL MATA PELAJARAN MATEMATIKA
No Standar
Kompetensi Kompetensi
Dasar Indikator
Soal No
soal 1.
Bilangan 5.
Menggunakan pecahan
dalam pemecahan
masalah 5.2
Menjumlahkan dan
mengurangkan berbagai
bentuk pecahan 5.2.1
Melakukan operasi
penjumlahan dua pecahan
dalam bentuk bentuk
pecahan biasa
Hitunglah hasil operasi
penjumlahan di bawah ini
1. + =
2. + =
3. + =
1
4. + =
2. 5.2.2
Melakukan operasi
pengurangan dua pecahan
dalam bentuk pecahan
biasa Hitunglah hasil
operasi pengurangan di
bawah ini
1. − =
2. − =
3. − =
4. − =
2
3. 5.3 Mengalikan
dan membagi berbagai
bentuk pecahan 5.3.1
Melakukan operasi
perkalian dua pecahan
dalam bentuk pecahan
biasa Hitunglah hasil
operasi perkalian di bawah ini
1. × =
2. × =
3. × =
4. ×
= 3
4. 5.3.2
Melakukan operasi
pembagian dua pecahan
dalam bentuk pecahan
biasa Hitunglah hasil
operasi pembagian di
bawah ini
1. ∶ =
2. ∶ =
3. ∶ =
4. : =
4
Setelah instrumen soal tertulis sudah direvisi, selanjutnya peneliti akan mengetahui valid atau tidaknya soal tes tertulis tersebut
dengan menggunakan aplikasi SPSS terlampir. Hasilnya bahwa dari 4 item soal dinyatakan valid semua. Dapat dilihat dari r
tabel
=
0,349 untuk N=32, maka jika r
hitung
dari r
tabel
maka dapat dikatakan valid.
Tabel 3.5. Hasil Korelasi Soal Objektif No. Item
r. hitung r. tabel
Keputusan 1
0,80 0,349
Valid 2
0,68 0,349
Valid 3
0,62 0,349
Valid 4
0,77 0,349
Valid
F. Validitas Instrumen