bilangan pecahan biasa serta mengetahui siswa yang mengalami miskonsepi. Hasil tes tertulis selanjutnya dikoreksi dan dianalisis untuk
mengetahui jawaban siswa yang benar dan yang salah. Jawaban siswa yang kebanyakan salah dan mendapat nilai akhir dibawah KKM 6,0 akan
dipilih beberapa saja untuk diwawancarai. Karena kebanyakan jawaban yang salah dan nilai akhir dibawah KKM 6,0 dapat diduga siswa
mengalami miskonsepi.
Wawancara dilakukan
bertujuan untuk
mengetahui lebih mendalam terjadinya miskonsepsi dan faktor penyebab terjadinya miskonsepi. Setelah peneliti mengetahui siswa-siswa yang
mendapat nilai akhir dibawah KKM 6,0, maka peneliti sepakat untuk memilih 5 siswa sebagai subjek wawancara. Berikut daftar subjek yang
akan diwawancari: Tabel 4.1 Subjek wawancara
No. Inisial
LP Nilai
akhir 1
N23 P
10 2
N24 L
5 3
N10 L
25 4
N8 P
30 5
N2 L
50
3. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V di Sekolah Dasar Kanisius Duwet. Penelitian dilaksanakan selama 2 hari yaitu hari
selasa tanggal 10 Februari dan hari kamis tanggal 12 Februari 2015. Pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu
dengan instrumen soal tes tertulis dan wawancara. Hari pertama
penelitian selasa tanggal 10 Februari 2015 pada pukul 07.20-08.20 WIB digunakan untuk penyebaran instrumen soal tes tertulis kepada
siswa kelas V. Soal tes tertulis terdiri dari 4 butir soal dan alokasi waktu dalam mengerjakan soal yakni selama 60 menit. Setelah peneliti
mendapatkan hasil jawaban soal tes tertulis yang dikerjakan siswa, kemudian peneliti melakukan pengoreksian dan analisis terhadap hasil
jawaban soal tes tertulis tersebut. Berdasarkan hasil koreksian dan analisis yang dilakukan peneliti, ada banyak siswa yang memiliki
jawaban-jawaban yang salah dan mendapat nilai akhir dibawah KKM 6,0. Peneliti menduga bahwa siswa-siswa yang memiliki jawaban-
jawaban soal banyak yang salah dan mendapat nilai akhir KKM dibawah 6,0 tersebut mengalami miskonsepsi. Untuk mengetahui lebih
mendalam terjadinya
miskonsepsi dan
penyebab terjadinya
miskonsepsi yang dialami siswa, maka pada hari penelitian berikutnya perlu dilakukan wawancara terhadap beberapa siswa yang memiliki
nilai KKM 6,0 tersebut. Adapun siswa yang akan menjadi subjek wawancara nantinya sudah ditentukan oleh peneliti.
Hari kedua penelitian, kamis tanggal 12 Februari 2015 pada pukul 09.20-11.50 WIB digunakan untuk pelaksanaan wawancara.
Pelaksanaan wawancara ini dilakukan kepada siswa-siswa yang memiliki nilai dibawah KKM 6,0 dan siswa yang menjadi subjek
wawancara sudah dipilih atau ditentukan sebelumnya. Waktu pelaksanaan wawancara ini sudah sepakat dengan izin guru kelas V
kira-kira hanya diberikan waktu 150 menit dalam melaksanakan kegiatan wawancara dengan siswa. Wawancara ini dilaksanakan diluar
ruang kelas agar tidak mengganggu proses kegiatan belajar mengajar kelas lainnya. Adapun daftar pelaksanaan wawancara kepada siswa
dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 4.2 Daftar Pelaksanaan Wawancara
No Hari Tanggal
Kode Siswa
Waktu Lokasi
1 Kamis, 12 Februari
2015 N23
Pukul 09.20-09.50 Luar ruang kelas
2 Kamis, 12 Februari
2015 N24
Pukul 09.50-10.20 Luar ruang kelas
3 Kamis, 12 Februari
2015 N10
Pukul 10.20-10.50 Luar ruang kelas
4 Kamis, 12 Februari
2015 N8
Pukul 10.50-11.20 Luar ruang kelas
5 Kamis, 12 Februari
2015 N2
Pukul 11.20-11.50 Luar ruang kelas
Dengan melakukan wawancara ini diharapkan peneliti mendapat informasi untuk lebih menguatkan atau membuktikan jika siswa-siswa
yang diwawancarai benar-benar mengalami miskonsepi. Untuk membuktikan keaslian data wawancara yang diperoleh, kegiatan
wawancara ini juga direkam atau didokumentasikan dengan menggunakan Handphone berupa video. Jadi, hasil wawancara benar-
benar tidak ada rekayasa.
4. Analisis Data Penelitian