akan digunakan untuk uji aktivitas antioksidan dan ditetapkan kandungan fenolik totalnya.
Pada penelitian ini digunakan fraksi etil asetat karena peneliti ingin melihat aktivitas antioksidan dari senyawa fenolik yang berada pada fraksi etil
asetat. Senyawa fenolik dapat berbentuk glikosida yang bersifat polar dan dalam bentuk aglikon yang lebih non polar, sehingga ada kemungkinan senyawa fenolik
dapat larut dalam air maupun etil asetat. Penyimpanan fraksi ini dilakukan dengan menggunakan cawan porselen yang ditutup dengan allumunium foil kemudian
ditempatkan dalam eksikator untuk menjaga kestabilan senyawa dalam fraksi dari pengaruh cahaya maupun kelembapan lingkungan.
D. Hasil Uji Pendahuluan
1. Uji fenolik
Uji ini memakai prinsip reaksi oksidasi-reduksi pada suasana basa. Tujuan uji ini adalah untuk mengetahui secara kualitatif adanya kandungan
senyawa fenolik dalam fraksi etil asetat ekstrak etanol kulit jeruk manis. Dalam suasana basa akibat penambahan natrium karbonat, senyawa fenolik akan berubah
menjadi ion fenolat yang bersifat lebih reaktif terhadap adanya pereaksi Folin- Ciocalteu. Ion fenolat tersebut dioksidasi oleh asam dalam pereaksi fenol Folin-
Ciocalteu asam fosfomolibdat-fosfotungstat sehingga akan terbentuk larutan dengan warna biru. Pengujian menunjukkan hasil positif dengan larutan uji
berwarna biru gambar 3. Hal ini menunjukkan bahwa fraksi etil asetat ekstrak etanol kuit jeruk manis mengandung senyawa fenolik.
Gambar 3. Hasil uji pendahuluan fenolik A = kontrol positif [asam galat] + reagen Folin-Ciocalteu, B =,larutan uji [fraksi etil asetat ekstrak
etanol kulit jeruk manis] + reagen Folin-Ciocalteu, C = kontrol negatif [blanko reagen Folin-Ciocalteu]
2. Uji aktivitas antioksidan
Uji ini menggunakan reaksi antara radikal DPPH dengan senyawa antioksidan. Tujuan uji ini adalah untuk mengetahui secara kualitatif aktivitas
antioksidan dalam fraksi etil asetat ekstrak etanol kulit jeruk manis. Keberadaan senyawa
antioksidan dapat mengubah warna larutan DPPH dari ungu menjadi kuning
Dehpour, Ebrahimzadeh, Fazel, dan Mohammad, 2009. Pengujian menunjukkan
hasil positif dengan larutan uji berwarna kuning gambar 4. Hal ini menunjukkan
bahwa fraksi etil asetat ekstrak etanol kulit jeruk manis memiliki aktivitas antioksidan.
A B C
Gambar 4. Hasil uji pendahuluan aktivitas antioksidan A = kontrol positif [rutin], B = kontrol negatif [blanko DPPH], C = larutan uji [fraksi
etil asetat ekstrak etanol kulit jeruk manis] + DPPH
E. Hasil Optimasi Metode Penetapan Kandungan Fenolik Total
1 Penentuan OT penetapan kandungan fenolik total
Tujuan penentuan OT adalah untuk menetapkan rentang waktu dimana reaksi antara asam galat dengan pereaksi Folin-Ciocalteu telah berlangsung secara
sempurna.
A B
C
Gambar 5. Kurva penentuan OT penetapan kandungan fenolik
Hasil gambar 5 menunjukkan bahwa dari menit ke-30 sampai 60, absorbansi senyawa molybdenum blue yang terbentuk telah stabil. Hal ini
menunjukkan bahwa reaksi dalam metode Folin-Ciocalteu telah sempurna sejak menit ke-30.
2 Penentuan maksimum penetapan kandungan fenolik total
Dari hasil spektra, senyawa berwarna biru terse but memiliki
maksimum pada 750 nm lampiran 4. Hal ini sesuai dengan penelitian-penelitian yang menyatakan bahwa maksimum senyawa berwarna biru hasil metode Folin-
Ciocalteu berada pada rentang 750-765 nm Gansch, Weber, dan Lee, 2009; Veeru, et al., 2009.
F.Hasil Validasi Metode Penetapan Kandungan Fenolik Total
Untuk mengetahui validitas metode uji aktivitas antioksidan dilakukan analisis presisi, linearitas, dan spesifisitas terhadap replikasi kandungan fenolik
total. Tiga persamaan regresi linear antara konsentrasi asam galat dengan absorbansi telah dibuat. Dari ketiga persamaan tersebut dipilih persamaan yang
paling linear yang ditunjukkan oleh nilai r nya. Persamaan regresi linear yang paling baik didapatkan dari replikasi tiga dengan y = 0,005x
– 0,051 dan 0,999 sebagai nilai r. Persamaan tersebut digunakan untuk menghitung konsentrasi
terukur asam galat. Hasil CV dapat dihitung jika konsentrasi tersebut telah didapatkan.
Gambar 6. Kurva persamaan regresi linear penetapan kadar fenolik total
1 Presisi penetapan kandungan fenolik total
Penilaian presisi berdasarkan pada nilai CV dari data hubungan antara seri konsentrasi asam galat dengan absorbansi yang dihasilkan. Dari data pada
0,1 0,2
0,3 0,4
0,5 0,6
0,7 0,8
20 40
60 80
100 120
140 160
A b
so rb
a n
si
Konsentrasi µgmL
Kurva persamaan regresi linear asam galat
y = 0,005x - 0,051 r = 0,999
tabel IV, CV yang dihasilkan berada dalam rentang 0,3435 - 4,3575. Persyaratan CV tersebut untuk asam galat sebagai bahan p.a. terpenuhi. Rentang
CV yang baik harus ≤ 5 Harmita, 2004. Metode ini memiliki presisi yang
baik karena memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
Tabel IV. Hasil presisi asam galat dari beberapa parameter
Konsentrasi asam galat
rerata absorbansi
SD CV
Seri 1 52,22
2,2756 4,3575
Seri 2 76,11
2,5051 3,2914
Seri 3 96,54
4,0628 4,2083
Seri 4 124,51
0,4277 0,3435
Seri 5 149,20
0,7709 0,5167
n = 5 2
Linearitas penetapan kandungan fenolik total Hasil nilai koefisien korelasi r persamaan regresi linear penetapan
kandungan fenolik total yang paling bagus adalah pada replikasi tiga, yaitu 0,999. Persyaratan linearitas yang baik jika nilai r 0,999 terpenuhi. Metode ini
memiliki linearitas yang baik karena memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
3 Spesifitas penetapan kandungan fenolik total
Dari hasil spektra lampiran 11, untuk larutan asam galat maupun larutan uji tidak menunjukkan adanya gangguan berarti terhadap absorbansi
senyawa berwarna biru yang terukur. Oleh karena itu, metode ini memiliki spesifisitas yang baik.
G. Hasil Estimasi Kandungan Fenolik Total