berupa metanol dan natrium karbonat. Bahan pro analitik Sigma berupa DPPH 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl, rutin, asam galat, dan pereaksi Folin-Ciocalteu.
Bahan kualitas teknis Brataco Chemica, yaitu wash bensin dan etil asetat.
E. Alat Penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat-alat gelas Pyrex- Germany dan Iwaki, corong pisah, corong buchner, ayakan, vortex Junke
Kunkel, waterbath Labo-tech, Heraeus, maserator, vacuum rotary evaporator Buchii rotavapor dan spektrofotometer uv-visibel Shimadzu mini 1240.
F. Tata Cara Penelitian
1. Pemilihan dan pengumpulan sampel
Pengumpulan sampel
kulit jeruk
diambil langsung
di perkebunannya di daerah Purwokerto, Jawa Tengah dengan memilih jeruk
dengan usia tertentu yang merupakan usia konsumsi dari buah jeruk tersebut.
2. Pembuatan simplisia
Kulit jeruk dicuci bersih, ditiriskan dan diiris tipis. Kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 50-55
o
C selama 24 jam. Simplisia kering ditandai dengan kulit jeruk yang telah menjadi rapuh kemudian
diserbuk kasar dengan menggunakan mesin penyerbuk dan dilewatkan ayakan 40 mesh.
3. Ekstraksi dan fraksinasi simplisia
Sebanyak 30 g serbuk simplisia kulit jeruk dimasukkan ke dalam bejana maserasi, ditambah dengan etanol sampai terendam sempurna dan
dicampur homogen. Campuran dimaserasi pada suhu ruangan selama tiga hari. Filtrat diperoleh melalui penyaringan menggunakan kertas saring kasar
dengan bantuan corong Buchner dan pompa vakum. Ampas penyaringan diremaserasi dengan etanol kembali selama tiga hari. Kemudian filtrat
dicampur dengan filtrat terdahulu. Keseluruhan filtrat diuapkan pelarutnya dengan vacuum rotary evaporator sehingga diperoleh ekstrak etanol kental
kulit jeruk. Ekstrak etanol kental kulit jeruk dilarutkan dalam 100 ml air
hangat dan dilakukan ekstraksi cair-cair menggunakan wash bensin dengan perbandingan larutan ekstrak : wash bensin 1:1 vv, dihasilkan fraksi air
dan wash bensin. Kemudian fraksi air diekstraksi kembali menggunakan etil asetat, sehingga didapatkan fraksi air dan fraksi etil asetat. Fraksi etil asetat
diuapkan dengan vacuum rotary evaporator sehingga didapatkan ekstrak kering etil asetat. Parameter kekeringan ekstrak adalah ketika sudah
didapatkan bobot tetap yaitu dengan cara ekstrak hasil evaporasi dipanaskan di atas waterbath hingga bobotnya tidak berubah lagi. Ekstrak ini yang
digunakan untuk analisis selanjutnya.
4. Uji pendahuluan