3. Ekstraksi dan fraksinasi simplisia
Sebanyak 30 g serbuk simplisia kulit jeruk dimasukkan ke dalam bejana maserasi, ditambah dengan etanol sampai terendam sempurna dan
dicampur homogen. Campuran dimaserasi pada suhu ruangan selama tiga hari. Filtrat diperoleh melalui penyaringan menggunakan kertas saring kasar
dengan bantuan corong Buchner dan pompa vakum. Ampas penyaringan diremaserasi dengan etanol kembali selama tiga hari. Kemudian filtrat
dicampur dengan filtrat terdahulu. Keseluruhan filtrat diuapkan pelarutnya dengan vacuum rotary evaporator sehingga diperoleh ekstrak etanol kental
kulit jeruk. Ekstrak etanol kental kulit jeruk dilarutkan dalam 100 ml air
hangat dan dilakukan ekstraksi cair-cair menggunakan wash bensin dengan perbandingan larutan ekstrak : wash bensin 1:1 vv, dihasilkan fraksi air
dan wash bensin. Kemudian fraksi air diekstraksi kembali menggunakan etil asetat, sehingga didapatkan fraksi air dan fraksi etil asetat. Fraksi etil asetat
diuapkan dengan vacuum rotary evaporator sehingga didapatkan ekstrak kering etil asetat. Parameter kekeringan ekstrak adalah ketika sudah
didapatkan bobot tetap yaitu dengan cara ekstrak hasil evaporasi dipanaskan di atas waterbath hingga bobotnya tidak berubah lagi. Ekstrak ini yang
digunakan untuk analisis selanjutnya.
4. Uji pendahuluan
a Uji fenolik.
Sejumlah 0,5 ml larutan uji 305 gmL dan larutan
pembanding asam galat ditambahkan 2,5 ml pereaksi Folin
Ciocalteu yang telah diencerkan dengan akuades 1:1 vv ke dalam tabung reaksi. Diamkan selama 2 menit. Tambahkan 7,5 ml larutan
natrium karbonat 1 M. Kemudian amati warna larutan tersebut. b
Uji aktivitas antioksidan. Sebanyak 1 ml larutan stok DPPH
dimasukkan ke dalam tiga tabung reaksi. Ditambahkan masing masing dengan 1 ml metanol p.a, larutan pembanding rutin 50
gmL dan larutan uji 305
gmL. Selanjutnya larutan tersebut ditambahkan dengan 3 ml metanol p.a. Larutan tersebut kemudian divortex 20 detik.
Diamkan selama 30 menit. Kemudian amati warna pada larutan tersebut.
5. Penetapan kadar fenolik dalam ekstrak
a Pembuatan larutan asam galat. Dibuat larutan asam galat dengan
konsentrasi 1.000 gmL dalam aquades : metanol p.a 1:1. Diambil sebanyak 0,25; 0,50; 0,75; 1,00; dan 1,50 ml. Larutan tersebut kemudian
ditambahkan aquades : metanol p.a 1:1 ad sampai 10 ml, sehingga diperoleh konsentrasi larutan baku asam galat 25; 50; 75; 100; dan 150
µgmL. b
Pembuatan kurva baku asam galat. Sebanyak 0,5 ml larutan asam galat konsentrasi 25; 50; 75; 100; dan 150 µgmL ditambahkan dengan 5 ml
reagen Folin-Ciocalteu yang telah diencerkan dengan air 1:10 vv. Larutan selanjutnya ditambahkan dengan 4,0 ml natrium karbonat 1 M.
Baca absorbansi pada panjang gelombang 750 nm terhadap blangko yang terdiri dari aquades : etanol 1:1, reagen Folin-ciocalteu, dan
larutan natrium karbonat 1 M.
c Validasi metode penetapan kandungan fenolik total. Hasil pengujian
kemudian divalidasi
berdasarkan parameter
presisi CV,
linearitas nilai r, serta spesifitas spektra kontrol. d
Estimasi kandungan fenolik total larutan uji. Larutan uji diambil 0,5 ml lalu dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan dilanjutkan sebagaimana
perlakuan pada pembuatan kurva baku asam galat. Kandungan fenolik
total dinyatakan sebagai massa ekivalen asam galat mg ekivalen asam galat per gram fraksi etil asetat.
6. Penetapan aktivitas antioksidan