Pengertian wal mah Hukum mengadakan Hukum menghadiri Hikmah wal mah Pengertian dan hukum ṭal q

115 Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan Tetapi jika penolakan wali disebabkan karena calon suami tidak selevel misalnya maka wali tidak disebut a ḍal. e. Dua orang saksi, syaratnya adalah : • 2 orang laki-laki. • Beragama Islam. • B lig. • Berakal. • Merdeka. • Bisa melihat dan mendengar. • Memahami bahasa yang digunakan dalam akad. • Tidak sedang mengerjakan ihram haji atau umrah. • Hadir dalam j b qab ūl. Dalil yang menyatakan adanya dua orang saksi dalam pernikahan adalah sabda Rasulullah Saw ق حܛقكقن قݫ : قظܛقݐق قݗَݖقسقغ قݝْيقݖقع ُ ٰܒا َ޺ قص قبَلا قݚقع ܛقݟْݜق ُ ٰܒا ق قިقر قܟقܸقئقع ْݚق ޶ݟيلاغ ܯލت عاغر ظْܯقع ْىقܯقهܛقشقغ ك قلقݠقب َݫقث Dari Aisyah r.a dari Nabi Saw beliau bersabda : “ tidak ada suatu pernikahan, kecuali dengan adanya wali dan dua orang saksi yang adil HR A mad dan Al-Baihaqi

D. Wal īmah

Setelah akad nikah dilakukan, wali mengucapakan j b, mempelai laki-laki mengucapkan qab ūl dan disaksikan oleh dua orang saksi maka keduanya telah resmi menjadi suami dan istri.Apakah selesai sampai di sini? Masih ada satu hal, yaitu merayakan kegembiraan bersama dengan teman, tetangga dan kerabat yaitu mengadakan pesta. Ayo kita mencari tahu dinamakan apa pesta itu?

1. Pengertian wal mah

Wal mah menurut bahasa berarti makanan.Menurut istilah, pesta yang di selenggarakan setelah akad nikah dengan menghidangkan jamuan kepada para undangan sebagai pernyataan rasa syukur atas nikmat yang diterima. Pesta pernikahan lazim disebut dengan wal mah al ´urs. 116 Fikih -Ushul Fikih Kurikulum 2013

2. Hukum mengadakan

wal mah Jumh ūr ulama berpendapat bahwa mengadakan wal mah al ‘urs hukumnya sunnah muakkad, berdasarkan sabda Rasulullah Saw: ݝيݖع ݎݍܢم فح قܛܸقب ْݠ ق قغ ْݗق ْغقا. قطْݠقع قݚْب قݚق ْލَܱاقܯْܞق݇قل ٰܒاݠُسقر قظقܛق “Rasulullah Saw. bersabda kepada Abdurrahman bin Auf : “ Adakanlah pesta walaupun hanya memotong seekor kambing“ Mutafaqun ‘Alaihi

3. Hukum menghadiri

wal mah Menghadiri wal mah adalah wajib, sebagaimana sabda Rasulullah Saw : ݝيݖع ݎݍܢم قܛݟقت ْ ܕقي ْ ݖقف فܟقݙْ قلقغ ق޹قا ْݗُ ُܯقحقا ق قعُل اقمقا .ظܛق “Rasulullah Saw bersabda: Jika salah seorang di antaramu diundang untuk menghaddiri suatu pesta, hendaklah ia menghadirinya “ Mutafaqun ‘Alaihi .

4. Hikmah wal mah

Perintah Allah SWT dan sunah Rasulullah Saw jika dikerjakan, maka akan mengandung banyak hikmah yang terkandung di dalamnya. Demikian juga dengan adanya wal mah al ‘urs juga mengandung hikmah. Adapun hikmah diadakannya wal mah adalah: • Menyiarkan pernikahan karena sunah hukumnya dan berusaha menghindari nikah sirri rahasia • Mengungkapkan rasa gembira dalam menikmati kebaikan. • Agar pernikahan diketahui oleh orang banyak. • Memberikan rangsangan segera menikah kepada orang yang suka membujang.

E. Perceraian

Di dalam pernikahan tidak selamanya hubungan suami istri selalu harmonis terkadang terjadi percekcokan dan perselisihan antar keduanya, tahukah kalian kira-kira apa sih solusinya jika perselisihan antar keduanya sudah tidak bisa didamaikan? Mari mencari tahu

1. Pengertian dan hukum ṭal q

al q menurut bahasa adalah melepaskan ikatan. 117 Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan Menurut istilah lepasnya ikatan perkawinan dengan ucapan al q atau kata lain yang semakna dengan al q. Hukum asal al q adalah makr ūh demikian menurut pendapat ulama Sy fi’i dan anbali alasan mereka adalah sabda Rasulullah: قظ قݬقْلا ُܼقغْبقأ قظܛقق قݗَݖقسقغ قݝْيقݖقع ُ ٰܒا َ޺ قص قبَلا قݚقع ُݝْݜق ٰܒا ق قިقر قܱقݙُ قݚْبا ْݚق ݗ ܛلاغ لغغال ݠبت عاغر ُظقݬ َ݁لا ق ٰܒا قܯْݜقع Dari Ibn Umar r.a dari Nabi Saw bersabda: Perkara halal yang dibenci Allah adalah al k” HR. Abu D wud, dan al Hakim Sedangkan menurut pendapat anafiah adalah haram mereka beralasan pada sabda Rasulullah Saw: فظ قݬْ݁قم فظاَغقم َ ُك ُ ٰܒا قݚق݇قل “Allah melaknat orang yang kawin hanya bermaksud mencicipi dan sering mecerai istri” Di samping makruh sebagai hukum asalnya hukum al q bisa menjadi a. Wajib jika antara suami istri sering terjadi pertengkaran dan sudah diatasi dengan hakim atau juru damai dari kedua belah pihak namun tidak berhasil mendamaikan. b. Sunah jika suami tidak sanggup lagi memberi nafkah atau istri tidak dapat menjaga kehormatanya. c. Haram jika al q tidak diperlukan dan justru akan membawa kerugian bagi kedua belah pihak.

2. Rukun dan syarat ṭal q