Pengertian dan Hukum Mencuri

40 Fikih -Ushul Fikih Kurikulum 2013 ➢ Meningkatkan kerentanan infeksi karena kerusakan saluran napas, hati atau kurang makan. ➢ Dapat menyebabkan kerusakan susunan saraf. 3 Menimbulkan ketergantungan fisik. 4 Melupakan untuk mengingat Allah SWT, karena akal dan hatinya tertutup dengan sesuatu yang haram.

e. Hikmah dilarangnya Minuman Keras

Diharamkannya minuman keras memiliki hikmah diantaranya adalah : 1 Terhindar dari sifat permusuhan dan kebencian akibat pengaruh buruk minum minuman keras. 2 Mempersiapkan generasi penerus yang sehat jasmani dan rohani. 3 Masyarakat terhindar dari kejahatan seseorang yang diakibatkan pengaruh minuman keras. Peminum minuman keras yang sudah terbiasa sangat sulit untuk menghentikan perbuatannya. Karena minuman keras merupakan biangnya racun dan induk segala kejahatan, maka kejahatan akan hilang jika kebiasaan minumnya berhenti. 4 Menjaga kesehatan jasmani dan rohani dari penyakit yang disebabkan oleh pengaruh minuman keras. Minuman keras itu dapat merusak kesehatan fisik seperti perut busung dan dapat merusak mental seperti penyakit ingatan 5 Masyarakat terhindar dari siksa kebencian dan permusuhan akibat dari pengaruh minuman keras. Sebagai akibat dan pengaruh minuman keras maka mental peminum menjadi labil, mudah tersinggung dan salah paham yang mengandung sikap benci dan permusuhan. 6 Menjaga hati agar tetap taqarrub kepada Allah dan mengerjakan salat sehingga selalu memperoleh cahaya hikmat. Minuman keras yang mengganggu kestabilan jasmani dan rohani menyebabkan hati seseorang bertambah jauh dari mengingat Allah, hati menjadi gelap dan keras sehingga mudah sekali berbuat apa yang menjadi larangan Allah SWT.

4. MENCURI

a. Pengertian dan Hukum Mencuri

Mencuri sariqah secara bahasa adalah mengambil barang milik orang lain secara sembunyi-sembunyi baik yang melakukan itu anak kecil atau orang 41 Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan dewasa, baik yang dicuri itu sedikit atau banyak, dan barang yang dicuri itu disimpan di tempatnya atau tidak. Sedangkan menurut syara’ adalah : ْ نقا ق ْي ق ْ ݚقمفزْܱقح ْݚقم ܛًبܛ قܻقن ق݈ قلܛقباقمقا ًܟقيْݍُخ ق ْيقغْلا قظܛقم قݔققܛقْ݇لا ق݈قلܛقْلا قكىقا قفَ قكُݙْا ُْܰخقا قمْݠُخ ْ ܕقݙ ْ قا قظܛقݙْا اقܰقه قف ٌܟقݟْܞُش ُقل قنْݠُكقي “Adalah perbuatan orang mukallaf b lig dan berakalmengambil harta orang lain secara sembunyi-sembunyi, mencapai jumlah satu ni b dari tempat simpannya, dan orang-orang yang mengambil itu tidak mempunyai andil pemilikan terhadap barang yang diambil.” Berdasarkan pengertian di atas suatu perbuatan dapat ditetapkan sebagai pencurian dan pelakunya dapat dikenakan add atau hukuman jika memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1 Pelaku sudah mukallaf b lig dan berakal 2 Pelaku mengakui perbuatannya. 3 Pencurian dilakukan dengan sembunyi-sembunyi. 4 Orang yang mencuri sama sekali tidak mempunyai andil kepemilikan terhadap barang yang dicuri. 5 Barang yang dicuri milik orang lain dan mencapai jumlah satu ni b serta berada di tempat penyimpanan. Jika persyaratan di atas tidak terpenuhi maka pencuri dikenai hukuman ta’z r, sebagaimana sabda Rauslullah Saw قظݠُسقر ْݚق غفْܱݙ ق قݚْب ق قٰܒا قܯْܞق قعقكܯقج ْݚق قݝيقب ق ت ْݚق فܜْيقُ݇ش قݚْب غقْܱݙق ْݚق ْ ݚقم قجܛ قص ق ت ܛقم قظܛقݐق قݎ َݖقُ݇ݙْا قܱقݙَلا ْݚق قݔقئُس ُݝَنقأ قݗَݖقسقغ قݝْيقݖقع ُ ٰكܒا َ޺قص ق قٰܒا قݝْيقݖق݇ق ُݝْݜقم فءْ قަقب قجقܱقخ ْݚقمقغ قݝْي قݖقع قءْ قش قݬقف ًܟقݜْܞُخ فܰقܮَܢُم ق ْيق فܟقجܛقح يقم ق ݈قݖقܞق ُݚيقܱق ْ لا ُݝقيقغْܖُي ْن ق ت قܯْ݇قب ُݝْݜقم ܛًܚْي قش قظق قس ْݚقمقغ ُܟقبݠُݐُ݇ ْ لاقغ قݝْيقݖْܥقم ُܟقماقܱقغ ُ ܟقبݠُݐُ݇ ْ لاقغ قݝْيقݖْܥقم ُܟقماقܱقغ قݝْيقݖق݇ق قݑق قم قنغُل قظق قس ْݚقمقغ ُ݅ ْ݁قݐ ْ لا قݝْيقݖق݇ق قكݚقܨقݙ ْ ا قݚقݙق ئܛسنلا عاغر “Dari Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya yaitu Abdullah bin Amr dari Rasulullah Saw, bahwasannya beliau pernah ditanya tentang 42 Fikih -Ushul Fikih Kurikulum 2013 buah yang dicuri ketika masih di pohon, beliau bersabda: Bila seorang mencuri buah karena terpaksa, maka ia tidak dikenakan hukuman apapun, tapi ia tidak membawanya pulang. Tapi barang siapa yang membawa pulang, maka ia dikenakan denda dua kali lipat dari harga barang yang dicurinya dan diberi hukuman sebagai peringatan. Dan barang siapa yang mencuri buah yang berada di tempat jemuran, sedangkan buah yang dicuri itu harganya mencapai harga sebuah perisai, maka tangannya harus dipotong. Tetapi barang siapa mencurinya kurang dari itu maka ia dikenakan denda dua kali lipat dan harus diberi hukuman sebagai peringatan” HR. Nas ’i Dalam hadis diterangkan bahwa perbuatan mencuri dikutukdilaknat oleh Allah SWT, sebagaimana sabda Rasulullah Saw : ݎݍܢم ُعُܯقي ُ݅ قْ݁ݐُܢق قݔْܞق ْ لا ُظق ْسقيقغ ُعُܯقي ُ݅ قْ݁ݐُܢ ق قܟ قْܾيق ْلا ُظق ْسقي قظقرܛَسا ُ ٰككܒا قݚق݇قل ݝيݖع “ Allah mengutuk pencuri telur lalu dipotong tangannya, dan pencuri tali lalu dipotong tangannya Mutafaqun ‘alaihi

b. Pembuktian perbuatan mencuri