191
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
di tuntut untuk terbang maka tidak wajib di laksankan karena secara adat hal itu tidak mungkin di lakukan.
2 tidak sah hukumnya seseorang melakukan perbuatan yang di takl fkan untuk dan atas nama orang lain.
3. Ma k ūm ‘ laīh
a Pengertian ma k ūm ‘alaih yang di kenai hukum
Menurut ush ūliyyin yang di maksud ma kūm alaih
adalah seseorang yang perbuatannya dikenai khi ab Allah SWT atau disebut dengan mukallaf.
b. Syarat syarat ma k ūm ‘alaih
Syarat takl f ada 2 yaitu: 1 Mampu memahami tuntutan syara’ yang terkandung
dalam Al-Qur’an dan Sunnah baik langsung maupun melalui orang lain. Kemampuan untuk memahami takl f
ini melalui akal. Adapun ukuran untuk menyatakan bahwa seseorang
bisa memahami tuntutan syara’ adalah b lig dan berakal, dari sini maka orang gila dan anak kecil bebas dari tuntutan
takl f karena dianggap tidak berakal, begitu pula orang yang lupa, tidur dan tidak sadar juga terbebas tuntutan
takl f karena dianggap tidak mempunyai kemampuan memahami sesuatu, sebagaimana sabda Nabi Saw:
قيقغ َܻ ا ْݚق قغ ق݂قݐْيق ْسقي َޘقح قݗقئܛَلا ْݚق فث قݬقث ْݚق ُݗقݖقݐْلا ق݅قفُر
عاغر قݎيقݍُي ْغ ق
ت قݔقݐْ݇قي َޘقح قنݠُݜْܨقݙ ْ
ا ْݚق قغ ق ُبْكقي َޘقح ئܛسنلا
Diangkat pena dari tiga orang, yaitu orang yang tidur hingga ia bangun, dari anak kecil hingga ia dewasa, dan
dari orang yang gila hingga ia berakal atau sadar. HR. An-Nas i
2 Memiliki kemampuan atau kecakapan dalam melaksankan tuntutan syariat yang dalam u
ūl al-fiah disebut Ahliyyah.
192
Fikih -Ushul Fikih Kurikulum 2013
c Macam-macam ahliyyah
1 Ahliyyah al-ad ’
قءاقل ق ْ
لا ُܟقيقݖْه ق
ت
Yaitu mukallaf yang prilaku dan ucapanya secara syariat sudah di nilai. Di mana setiap prilaku dan
tindakanya yang berkenaan dengan hukum syariat akan mendapatkan penghargaan dari syara’. ukuran untuk
menentukan seseorang telah memiliki Ahliyyah al-ad ’ adalah tamy z dan berakal.
2 Ahliyah al-wuj ūb
قجْݠُجُݠ ْ
ا ُܟقيقݖْه ق
ت
Yaitu sifat fitrah manusia yang di berikan Allah kepada manusia sejak di lahirkan atau kepantasan
manusia dalam mendapatkan hak dan kewajiban. Seperti wajibnya membayar zakat fitrah bagi anak-anak, hak
untuk mendapatkan warisan bagi janin.
d Kondisi manusia dalam melaksanakan tuntutan
1. Tidak mempunyai keahlihan sama sekali atau keahlihanya hilang
قءاقل ق ْ
لا قܟقيقݖْه ق
ت ُݗْيقܯقع
Yang termasuk kelompok ini adalah anak kecil pada masa kecilnya dan orang gila. Mereka tidak memiliki
kemampuan untuk melaksanakan tuntutan karena belum atau tidak sempurna akalnya. Sehingga semua
perbuatanya yang berhubungan dengan hukum tidak sah. 2. Mempunyai keahlihan tetapi belum sempurna
ُܹققܛقن قءاقل
ق ْ لا قܟقيقݖْه
ق ت
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah anak kecil yang mumayyiz, sehingga tindakanya yang berhubungan
dengan hukum dianggap sah seperti pemberianya tanpa seijin walinya.
3. Memiliki keahlihan sempurna
ݔق قك قءاقل ق ْ
لا ُܟقيقݖْه ق
ت
Yaitu orang yang b lig dan berakal. Sehingga semua hukum-hukum Allah berlaku kepadanya begitu
193
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
pula akibat ketentuan-ketentuan hukum beserta sanksi- sanksinya.
e Hal-hal yang menghalangi ahliyyah al-ad ’:
1 ‘Aw ri ḍ sam wiyyah yaitu halangan yang datangnya dari
Allah bukan di sebabkan oleh keinginan manusia seperti: gila, dungu, perbudakan, sakit yang berkelanjutan
kemudian mati dan lupa. 2 ‘Aw ri
ḍ al-mukta bah yaitu halangan yang disebabkan oleh perbuatan manusia seperti mabuk, keadaan terpaksa,
banyak hutang dan sebagainya. Dampak dari halangan ahliyyah al-ad di atas akan
menyebabkan : 1. Seseorang akan kehilangan ahliyyah al-ad sama sekali
seperti orang gila, orang tidur, dan orang yang pingsan, mereka semua secara asal tidak mempunyai ahliyyah al-
ad ’ sehingga apa yang mereka lakukan tidak mempunyai dampak hukum.
2 Mengurangi ahliyyah al-ad seseorang, karena itulah sebagian tindakanya sah secara syariat seperti anak kecil
yang sudah tamy z. 3 Tidak ada dampak apapun terhadap ahliyyah al-ad ’
tidak menghilangkan dan tidak juga mengurangi, tetapi ada beberapa perubahan hukum dalam rangka
melindungi kemaslahatan, seperti yang terjadi pada orang yang b lig, berakalmempunyai ahliyyah al-ad
secara sempurna tetapi mempunyai banyak hutang, orang tersebut tidak boleh menggunakan harta bendanya bukan
karena ahliyyah al-ad ’nya hilang atau berkurang tetapi semata-mata bertujuan melindungi harta bendanya orang
yang di hutangi.
194
Fikih -Ushul Fikih Kurikulum 2013
RANGKUMAN
1. Hukum syar’i