101
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
MATERI PEMBELAJARAN A. Pernikahan
1. Pengertian Nikah
Sebelum membahas lebih lanjut tentang pernikahan kita pahami terlebih dahulu pengertian dan hukumnya.
Nikah
ُحܛقكقن
menurut bahasa adalah
ُْ݅ݙقْلاقغ ُݗ َܾا
yang berarti berkumpul.
Sedang menurut istilah syariat adalah suatu akad yang mengandung hukum dibolehkannya hubungan badan suami istri dengan menggunakan
redaksi lafald ẓ nikah atau tazw j.
Menurut Undang-undang perkawinan tahun 1974 nikah adalah ikatan lahir bathin antara suami dan istri dalam suatu rumah tangga berdasarkan
kepada tuntunan agama.
2. Hukum Pernikahan a. Sunah ini adalah hukum asal pernikahan. Artinya seseorang yang telah
mencapai kedewasaan jasmani dan rohani dan sudah mempunyai bekal untuk menikah, dan tidak takut terjerumus dalam perbuatan zina.
Firman Allah SWT:
اْݠُنْݠُكقي ْنقث ْݗُكقئܛقم ْݗُ قلܛقܞقع ْݚقم ق ْيق قلܛ َܻ اقغ قݗُكْݜقم قܛقي ق
لا اْݠُحقكْناقغ ٢ : رݠلا ٌݗْيقݖقع ٌ݅قساقغ ُ ٰܒاغ قݝقݖ ْܾقف ْݚقم ُ ٰܒا ُݗقݟقݜْغُي قءاقܱقݐُ
Artinya : “Dan nikahilah orang-orang yang masih membujang di antara kamu dan juga orang-orang yang layak menikah dari hamba-hamba
sahayamu yang laki-laki dan perempuan, jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunian-Nya dan Allah
maha luas pemberian-Nya, maha Mengetahui” QS. An-Nur 24 :32 Sabda Rasulullah Saw:
ق قصقܞ ْ
ݖق ُܼقغقا ُݝَنقܛقف ْجَغق قتقي ْ
ݖقف قحقءܛق ْ
لا ُݗُكْݜقم قصܛ ق݁قܢْسا قݚقم قجܛقܞ َܸ ا ق قشْ݇م ܛقي ىرܛܮلا عاغر ٌءܛقجقغ ُ
ق ل ُݝَنقܛقف قعْݠ َܻ ܛقب قݝْي
قݖق݇ق ْ݅ق݁قܢْسقي ْݗق ْݚقمقغ ,قجْܱقݍْݖق ُݚ قْܻحقاقغ ݗݖس غ
102
Fikih -Ushul Fikih Kurikulum 2013
“Hai kaum pemuda, apabila diantara kamu kuasa untuk kawin, maka kawinlah,. Sebab kawin itu lebih kuasa untuk menjaga mata dan kemaluan,
dan barangsiapa tidak kuasa hendaklah ia berpuasa, sebab puasa itu jadi penjaga baginya HR. Al-Bukh ri dan muslim
b. Mubah bagi orang yang tidak mempunyai pendorong atau faktor yang melarang untuk menikah.
c. Wajib bagi orang yang sudah layak untuk menikah, kedewasaan
rohaniyahnya sudah matang dan memiliki biaya untuk menikah serta untuk menghidupi keluarganya dan bila ia tidak menikah khawatir terjatuh
pada perbuatan zina. d. Makruh bagi seseorang yang dipandang dari pertumbuhan jasmaniyahnya
sudah layak menikah hanya saja ia khawatir tidak bisa memberikan nafkah kepada calon istrinya.
e. Haram bagi seseorang yang menikahi wanita dengan tujuan untuk menzalimi dan menyakitinya. Seperti tidak mampu memberikan kebutuhan
hidup calon istrinya. 3. Jenis Pernikahan yang dilarang
Tahukah kalian, bahwa tidak semua pernikahan diperbolehkan oleh Islam, ada beberapa pernikahan yang dilarang oleh Islam, perhatikan baik-baik agar
pernikahan ini tidak terjadi pada keluraga dan saudara kalian. Maksud dari pernikahan yang dilarang adalah pernikahan yang
bertentangan dengan ajaran Islam. Adapun macam-macam pernikahan yang dilarang dalam agama Islam adalah :
a. Nikah Mut’ah
Yaitu pernikahan yang dilakukan oleh seseorang dengan menyebutkan batas waktu tertentu ketika akad nikah, misalnya satu minggu, satu bulan
dan seterusnya. Dengan berakhirnya batas waktu maka dengan sendirinya pernikahan berakhir tanpa ada ucapan al q. Nikah ini dilarang karena tidak
sesuai dengan tujuan perkawinan yang disyari’atkan membentuk rumah tangga yang langgeng. Memang, nikah mut’ah pernah diperbolehkan oleh
Nabi Muhammaad Saw pada masa awal Islam tetapi itu hanya sementara saja kemudian beliau melarang. Rasulullah Saw bersabda:
103
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
قݝْيقݖقع ُ ٰܒا َ قص ق ٰܒا ُظْݠُسقر قَܹخقر قظܛقق ُݝْݜق ُ ٰܒا ق قިقر قصقݠْ قݫ ْا قݚْب قܟقݙقݖقس ْݚق
ݗݖس عاغر ܛقݟْݜق قهقن َݗُ فاܛَي قا قܟقثقݬقث قܟقْ݇ܢُݙْا قف فسܛقطْغقا قعقع قݗَݖقسقغ
Dari Salah bin Al Akwa ra ia berkata“Pernah Rasulullah Saw. membolehkan perkawinan mut’ah pada hari peperangan Aw as selama
tiga hari. Kemudian sesudah itu ia dilarang.” H.R. Muslim b. Nikah
Syighar Yaitu pernikahan dua jodoh empat orang dengan menjadikan dua
perempuan sebagai mahar masing-masing atau dengan kata lain dua orang laki-laki tukar menukar perempuan yang perwalianya ada di bawahnya
baik anak maupun adik untuk dijadikan istri dengan tidak mengadakan mahar. Misalnya Amir menikahkan anaknya bernama Fatimah dengan
Imran tanpa mahar, dengan perjanjian Imran mau menikahkan wanita dibawah perwaliannya kepada si Amir juga tanpa mahar. Yang dijadikan
mahar adalah kemaluan masing-masing dari kedua wali tersebut. Sabda Rasulullah Saw:
. قرܛ
قغقكܸا قݚقع قهقن قݗَݖقسقغ قݝْيقݖقع ُ ٰܒا َ قص َ قبَلا َنقا ُݝْݜق ُ ٰܒا ق قިقر قܱقݙُ قݚْبا قݚقع ق
ْܳيقلقغ ُݝقܢقنْبا ُܱقخلا ُݔُجَܱ ا ُݝقجقكغقُܲي ْن ق
ت ق ق
ُ ݝقܢقنْبا ُݔُجَܱ ا قجقكغقُܲي ْن
ق ت ُرܛقغقكܸ اقغ
ݗݖس غ ىرܛܮلا عاغر ٌظاقܯ قص ܛقݙُݟقݜْيقب
“Dari Ibnu Umar bahwasanya Nabi Saw melarang syighar dalam akad pernikahan. Yaitu seorang mengawinkan anak perempuannya kepada
seorang laki-laki dengan syarat laki-laki tersebut harus mengawinkan anak perempuanya kepada laki-laki pertama dan masing-masing tidak
membayar mahar” HR. Al-Buk hri dan Muslim c. Nikah
ta l l Secara bahasa ta l l artinya”menghalalkan, membolehkan”.
Menurut istilah syara’ Yaitu pernikahan yang dilakukan seseorang laki- laki dengan perempuan yang telah ditalak tiga yang niat menceraikannya
agar mantan suami bisa rujuk kembali dengannya. Nikah ini dilarang karena tujuannya tidak sesuai dengan tujuan
pernikahan yang sebenarnya.
104
Fikih -Ushul Fikih Kurikulum 2013
Diantara dalil yang melarang nikah mu allil :
ق ݗَݖقسقغ قݝْيقݖقعُ ٰܒا َ قص ق ٰܒا ُظْݠُسقر قݚق݇قل : قظܛقق ُݝْݜق ُ ٰܒا ق قިقر فدْݠُ݇ ْسق قݚْبا قݚقع
ئܛـسنلاغ ىܰم߁ ا عاغر ُ ق
ل قݔَݖقحُݙ ْ
اقغ قݔقكݖقحُݙ ْ
ا
“Dari Ibnu Mas’ud RA. berkata: Rasulullah telah mengutuki orang laki- laki yang menghalalkan dan yang dihalalkan “ H.R. At-Tirmidzi dan
Nasa’i Mu allil adalah laki-laki yang menikahi perempuan dengan maksud
menghalalkan perempuan yang telah ditalak tiga, agar mantan suaminya dapat mengawininya lagi.
Mu allal lahu adalah bekas suami yang telah mentalak tiga itu. d. Nikah
beda Agama
Pernikahan ini dapat dikelompokan menjadi 2 bagian yaitu laki-laki muslim yang menikah dengan perempuan non muslimah dan perempuan
muslimah yang menikah dengan laki-laki non muslim. Bagi laki-laki muslim, menikah dengan perempuan musyrik haram
sebagaimana yang dijelaskan Allah dalam Al-Qur’an :
ْ ݠق قغ فܟ
قكق ْشُ ْݚقم ٌ ْيقخ ٌܟقݜقمْܖُ ٌܟقمق قلقغ َݚقمْܖُي َޘقح قتقكق ْشُݙْا اݠُحقݓْݜق قݫقغ ١ : حܱݐلا ْݗُكْܢقܞقܨْع
ق ت
“Janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik kafir sehingga mereka beriman, sesunguhnya budak wanita yang mukmin lebih baik dari
wanita musyrik, meskipun ia memikat hatimu QS. Al-Baqarah : 221 Dan mubah hukumnya jika menikah dengan perempuan ahl al-
kit b dengan syarat wanita tersebut adalah wanita yang terpelihara kehormatannya, sebagaimana firman Allah:
ْ ݗُكُمܛق݇ قطقغ ْݗُكقل ٌݔقح قجܛقܢقݓ
ْ لا اݠُتغ
ُ ت قݚيق
َ لا ُعܛق݇ قطقغ ُتܛقܞقكي َ݁لا ُݗُك
قل َݔقحُت قعْݠق ْلاt ق
جܛقܢقݓ ْ
لا اݠُتغ ُ
ت قݚيق َ
لا قݚقم ُتܛقݜ قْܻحُݙ ْ
اقغ قتܛقݜقمْܖُݙ ْ
ا قݚقم ُتܛقݜ قْܻحُݙ ْ
اقغ ْݗُݟق ٌݔقح يقܰقܮَܢُم
ق ݫقغ قيقحقفܛ قسُ ق ْيق قيقݜ قْܻ ُم َݚُهقرݠُج
ُ ت َݚُهݠُݙُܢْيقتقت اقمقث ْݗُكقݖْܞق ْݚقم
ق ݚيق قسܛق
ْ لا قݚقم قحقܱقخق
ْ لا قف قݠُهقغ ُݝ
ُݖقݙق قܿقܞقح ْܯقݐق قنܛقݙيقْلܛقب ُْܱݍْكقي ْݚقمقغ فناقܯْخقت :
حܯئܛݙلا
105
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
“Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik. makanan sembelihan orang-orang yang diberi Al kitab itu halal bagimu, dan makanan kamu
halal pula bagi mereka. dan Dihalalkan mangawini wanita yang menjaga kehormatandiantara wanita-wanita yang beriman dan wanita-
wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al kitab sebelum kamu, bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan
maksud menikahinya, tidak dengan maksud berzina dan tidak pula menjadikannya gundik-gundik. Barangsiapa yang kafir sesudah beriman
tidak menerima hukum-hukum Islam Maka hapuslah amalannya dan ia di hari kiamat Termasuk orang-orang merugi. Al-M idah : 5
Sedangkan perempuan muslimah hanya diperbolehkan menikah dengan laki- laki muslim.
B. Persiapan pernikahan
Setelah kalian mengetahui pengertian, hukum dan pernikahan yang dilarang, kali ini kalian harus mengerti apa saja yang harus di lakukan menjelang pernikahan
1. Khi ṭbah atau meminang