117
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
Menurut istilah lepasnya ikatan perkawinan dengan ucapan al q atau kata lain yang semakna dengan al q.
Hukum asal al q adalah makr ūh demikian menurut pendapat ulama
Sy fi’i dan anbali alasan mereka adalah sabda Rasulullah:
قظ قݬقْلا ُܼقغْبقأ قظܛقق قݗَݖقسقغ قݝْيقݖقع ُ ٰܒا َ قص قبَلا قݚقع ُݝْݜق ٰܒا ق قިقر قܱقݙُ قݚْبا ْݚق
ݗ ܛلاغ لغغال ݠبت عاغر ُظقݬ َ݁لا ق ٰܒا قܯْݜقع
Dari Ibn Umar r.a dari Nabi Saw bersabda: Perkara halal yang dibenci Allah
adalah al k” HR. Abu D wud, dan al Hakim Sedangkan menurut pendapat anafiah adalah haram mereka beralasan
pada sabda Rasulullah Saw:
فظ قݬْ݁قم فظاَغقم َ ُك ُ ٰܒا قݚق݇قل
“Allah melaknat orang yang kawin hanya bermaksud mencicipi dan sering mecerai istri”
Di samping makruh sebagai hukum asalnya hukum al q bisa menjadi a. Wajib jika antara suami istri sering terjadi pertengkaran dan sudah diatasi
dengan hakim atau juru damai dari kedua belah pihak namun tidak berhasil mendamaikan.
b. Sunah jika suami tidak sanggup lagi memberi nafkah atau istri tidak dapat menjaga kehormatanya.
c. Haram jika al q tidak diperlukan dan justru akan membawa kerugian
bagi kedua belah pihak.
2. Rukun dan syarat ṭal q
a. Suami yang menjatuhkan al q dengan syarat: 1 Ada ikatan pernikahan sah dengan istrinya.
2 B lig 3 Berakal
4 Tidak di paksa b. Istri yang di al q dengan syarat
1 Masih terikat pernikahan sah dengan suami yang menjatuhkan al k.
118
Fikih -Ushul Fikih Kurikulum 2013
2 Masih dalam masa ‘iddah al q raj’i yang dijatuhkan sebelumnya atau belum diceraikan dengan al q 3 oleh suaminya.
c. igat ucapan bisa berupa perkataan, tulisan atau isyarat.
al q dengan ucapan terbagi menjadi 2 1
ar h jelas seperti “engkau saya cerai”. al q dengan ucapan seperti ini langsung jatuh tanpa perlu niat
2 Kin yah sindiran seperti ucapan suami kepada istrinya “pulanglah kerumah orang tuamu” untuk bisa dikatakan al q atau bukan
membutuhkan niat karena ucapan ini mengandung arti al q dan selainnya. al q dengan tulisan sama seperti al q dengan ucapan
yaitu dengan tulisan secara ar h dan kin yah. al q dengan isyarat hanya berlaku bagi orang bisu yang tidak bisa membaca dan menulis
dengan gerakan yang mengandung makna al k.
3. Macam-macam ṭal k
a. Di tinjau dari segi jumlah al q terbagi menjadi : 1.
al q satu yaitu al q yang di jatuhkan pertama kali oleh suami dan hanya dengan satu al k.
2. al q dua yaitu al q yang di jatuhkan suami untuk kedua kalinya
atau yang pertama tetapi langsung di ucapkan dua al k, seperti ucapan suami “ kamu saya al q dua”
3. al q tiga yaitu al q yang di jatuhkan suami yang ketiga kali atau
pertama kali tetapi di ucapkan tiga al q sekaligus seperti ucapan suami “ kamu saya al q tiga”
b. Di tinjau dari segi keadaan istri 1.
al q sunni yaitu al q yang dijatuhkan suami yang sesuai dengan anjuran syariat yaitu:
1. Men al q istri dalam keadaan suci dan pada saat suci tersebut belum di kumpuli
2. Men al q Istri dalam keadaan hamil dan sudah jelas kehamilanya. 2.
al q bid’i, yaitu al q yang dijatuhkan suami yang tidak sesuai dengan anjuran syariat yaitu:
1. Menceraikan istri dalam keadaan suci dan sudah dicampuri pada saat suci tersebut
119
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
2. Menceraikan istri dalam keadaan ai ḍ.
c. Ditinjau dari segi kebolehan ruj ū’terbagi menjadi:
1. al q raj’i yaitu al q di mana suami boleh me-ruj
ū’ kembali istrinya sebelum masa ‘iddah habis, al q ini ada pada al q satu dan dua.
2. al q b in yaitu al q yang menghalangi suami untuk meruj
ū’ kembali istrinya, al qini terbagi dua
1 al q b in ugr yaitu al q dimana suami tidak boleh ruj ū’ tetapi
mantan istri boleh dinikahi kembali dengan melakukan akad nikah lagi dan memberikan mahar lagi, al q ini terjadi pada:
- al q yang di jatuhkan pada istri yang belum pernah di campuri
- al q satu dan dua dan masa ‘iddah sudah habis
- al q karena khulu’
2 al q b inkubr yaitu al q tiga yang dijatuhkan oleh suami, pada al q ini suami tidak boleh kembali kepada istri yang di al q
sebelum istrinya dinikahi oleh lelaki lain, di kumpuli dan di al q. d. Ditinjau dari cara menjatuhkanya:
1. al q mualaq atau ta-liq a - al q
al q yang digantungkan dengan sesuatu yang lain seperti ucapan suami “engkau saya al q jika meninggalkan salat” jika istri
meninggalkan salat maka jatuhlah al q. 2.
al q gairu mu’allaq al q yang tidak digantungkan dengan sesuatu yang lain.
F. Khulu’
Kalian tentu sudah paham tentang perceraian setelah mempelajarinya, bahwa yang menginginkan perpisahan adalah pihak laki-laki atau suami, lalu bagaimana
kalau yang menginginkan perpisahan adalah pihak istri apakah bisa? Dan bagaimana caranya? Ayo kita pelajari
1. Pengertian dan hukum khulu’ Khulu’ menurut bahasa berarti menanggalkan. Menurut istilah menceraikan
istri dengan membayar tebusan ‘iw ḍ yang dibayar oleh istri.
120
Fikih -Ushul Fikih Kurikulum 2013
Hukum khulu’ sama dengan hukum al q yaitu pada dasarnya makruh, kemudian bisa menjadi sunah, wajib, mubah, haram sesuai dengan alasan
terjadinya khulu’. 2. Sebab-sebab diperbolehkan khulu’
a. Apabila dikhatirkan suami istri tidak dapat menjalankan hukum Allah secara makruf,sebagaimana firman Allah SWT:
ْ ن
ق ت ْݗُكقل ُݔق قي
ق ݫقغ فنܛ قسْحقܗقب ٌܩيق ْس
قت ْغقت فطغُْܱ݇قݙقب ٌكܛقسْ قܗقف قنܛقتَܱق ُظ قݬَ݁لا ْ
ݗُܢْݍقخ ْنقܗقف ق قٰܒا قلغُܯُح ܛقݙيقݐُي َ
ݫ ق
أ ܛقفܛق قي ْن ق
ت َ
ݫقث ܛًܚْيقش َݚُهݠُݙُܢْيقتقت ܛَݙق اغُُܰخ ْ
ܕقت قݬقف ق قٰܒا ُلغُܯُح قݑْݖقت قݝقب ْتقܯقܢْ ا ܛقݙيق ܛقݙقݟْيقݖقع قحܛقݜُج قݬقف ق قٰܒا قلغُܯُح ܛقݙيقݐُي َݫقأ
٩ :حܱݐلا قنݠُݙق ܛ َ݄لا ُݗُه قݑقئ قلغُܕقف ق ٰكܒا قلغُܯُح َܯق݇قܢقي ْݚقمقغ ܛقهغُܯقܢْ݇ق
“ al q yang dapat dirujuki dua kali. setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang ma’ruf atau menceraikan dengan cara yang baik. tidak halal
bagi kamu mengambil kembali sesuatu dari yang telah kamu berikan kepada mereka, kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat
menjalankan hukum-hukum Allah. jika kamu khawatir bahwa keduanya suami isteri tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah, Maka tidak
ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinya. Itulah hukum-hukum Allah, Maka janganlah kamu
melanggarnya. Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka Itulah orang-orang yang zalim.QS. Al-Baqarah : 229
b. Apabila istri sangat benci kepada suaminya karena alasan tertentu sehingga dikhawatirkan akan membuat istri tidaktaat kepada suaminya.
Sebagaimana yang diriwayatkan dalam suatu hadis
ص ك قبكقلا ق
قا فسܛكقݙقش قݚْب قْܳي قق قݚْب قܠقبܛقث ُح
ق تقْܱ ا قتقءܛقج :
قظܛقق فسܛكقܞق قݚْبا قݚقع ُ
عقْܱ قا كنقݓقل قغ ، فݚْيقل قݫ قغ فݎُݖُخ قف قݝْيقݖقع ُܜقܢْعقا ܛقم كنقا ،ق ٰܒا قظْݠُسقر ܛقي :ْܠقلܛقݐق
.ْ ݗق݇قن : ْܠقلܛقق ؟ُݝقܢقݐْيقܯقح قݝْيقݖقع قݚْيكلُܱقتقا :ص ق ٰܒا ُظْݠُسقر قظܛقݐق .قعقݬْسقݫ
ْا قف قْܱݍُكلْا ئܛسنلا عاغر .ًܟقݐْيقݖ ْ݁ق ܛقݟْݐكݖ قط قغ قܟقݐْيقܯقل
ْا قݔقܞْ قا :ص ق ٰܒا ُظْݠُسقر قظܛقݐق
Dari Ibnu Abb s r.a dia bercerita:Istri bit bin Qais bin Syamsy pernah
datang kepada Nabi. kemudian dia berkata: Wahai Rasulullah,aku tidak mencela
bit baik dalam hal agama maupun akhlak, hanya
121
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
saja aku takut akan kekufuran”Maka Rasulullah bertanya”Apakah engkau bersedia mengembalikan kebunnya yang menjadi maharnya?
”Dia menjawab”Mau.”Maka dia pun mengembalikan kebun itu dan Beliaupun menyuruh bit menceraikannya maka diapun melakukannya.
HR. an-Nasai
3. Rukun khulu’ a. suami yang b lig, berakal, dan atas kemauan sendiri
b. istri yang dalam kekuasaan suami dalam artian belum di ceraikan. c.
ucapan khulu’.
d. tebusan ‘iw ḍ yaitu sesuatu yang bisa dijadikan mahar.
4. Ucapan khulu’ Khulu’ bisa diucapkan dengan ari bisa diucapkan dengan kin yah
sebagaimana al q, dan yang mengucapakan kata khulu’ adalah suami kemudian istri menjawab atau menerimanya dan bisa juga di minta oleh istri.
5. Besarnya tebusan Menurut jumhur ulama tidak ada ketentuan khusus mengenai jumlah
tebusan yang harus di berikan oleh istri kepada suami yang mengkhulu’nya, alasan mereka adalah surat al Baqarah ayat 229. Di situ tidak disebutkan
besarnya tebusan khulu’ sehingga sedikit banyaknya tergantung dari kesepakatan kedua belah pihak.
Sebagian ulama berpendapat besaran tebusan tidak boleh melebihi mahar yang diberikan suami pada saat menikah, mereka beralasan pada hadis.
عاغرقݬقف ُحقلܛقيقكܲ ا ܛَم ق
ت :ظܛݐف ًحقلܛقيقزقغ ,ْݗق݇قن : ْܠ قلܛقݐق
ُ ݝقܢقݐْيقܯقح قݝْيقݖقع قݚْيقكلُܱقت
ق أ
ݟيلا
Apakah engkau mau mengembalikan kebunnya? Ia menjawab ya bahkan dengan tambahan. Nabi Sawbersabda: Tambahanya itu tidak perlu
HR. Al-Baihaqi.
122
Fikih -Ushul Fikih Kurikulum 2013
G. FASKH
1. Pengertian faskh