Pengertian Ruj ū’ Hukum Ruj ū’ Syarat dan rukun Ruj ū’.

126 Fikih -Ushul Fikih Kurikulum 2013 3. Berakhirnya a ḍ nah a ḍ nah berakhir ketika anak mencapai usia b lig lalu setelah itu siapa yang diikuti si anak? Ayahkah ataukah ibu ? Jika kedua orang tua sepakat bahwa si anak harus mengikuti salah satunya maka kesepakatan tersebut yang dilaksanakan. Jika terjadi perselisihan antara ayah dan ibu atau wanita yang mempunyai hak a ḍ nah maka si anak diminta untuk memilih antara keduanya, siapa yang di pilih oleh si anak maka dialah yang lebih berhak, sebagaimana hadis Rasulullah Saw: ق ٰكܒا قظݠُسقر ْتقءܛقج ًح ق تقْܱ ا َنقث قظܛقݐق قحقْܱيقُܱه قبقت قܯْݜقع ܛقنقأ ܛقݜْيقب قظܛقق قܟقنݠُݙْيقم قبقت ْݚق ْ ܯقققغ قنْبܛقب قܜقه ْܰقي ْنقت ُܯيقُܱي قجْغقز َنقث قك޻ُتقغ قبقت قكاقܯقف ْܠقلܛقݐق قݗَݖقسقغ قݝْيقݖقع ُ ٰكܒا َ޺قص ܛقي قظܛقݐق قنْبا قف قنُݙ قصܛق ُي ْݚقم قظܛقققغ ܛقݟُجْغقز قءܛقܨقف قܟقܞقݜقع قبقت ق ْئقب ْݚقم قنܛقݐقسقغ قنق݇قݍقن قݝقب ْܠقݐ قݖقْ݁نܛقف قݝقكمُت قܯقيقب قܰقخقܕقف قܠْܚقش ܛقݙقݟقكيقأ قܯقيقب ُْܰܮقف قݑُ ُت قعقܰقهقغ قكݠُبقأ اقܰقه ُع قݬُغ ئܛسنلا عاغر “Dari Abu Maimunah ia berkata, Saat aku bersama Abu Hurairah, ia berkata, Seorang wanita datang kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan berkata, Ayah dan ibuku sebagai tebusanmu. Sesungguhnya suamiku ingin pergi membawa anakku, dan anak tersebut telah memberiku manfaat, ia membawakan aku air dari sumur Abu Anabah. Kemudian suaminya datang dan berkata, Siapakah yang berselisih denganku mengenai anakku? Kemudian beliau bersabda: Wahai anak kecil, ini adalah ayahmu dan ini adalah ibumu. Gandenglah tangan salah seorang dari mereka yang engkau kehendaki. Kemudian anak tersebut menggandeng tangan ibunya, maka ia pun pergi bersamanya.HR An-Nasa’i

I. Ruj ū’

1. Pengertian Ruj ū’

Kata ruj ū’ berasal dari akar kata صݠجر – ݅جܱي – ݅جر yang berarti kembali. Menurut istilah adalah kembali kepda ikatan pernikahan dari al q raj’i yang dilakukan pada masa ‘iddah dengan cara-cara tertentu. Dari sini maka ruj ū’ hanya bisa dilakukan pada istri yang di al q satu atau dua dan masih dalam masa ‘iddah. 127 Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan

2. Hukum Ruj ū’

Hukum asal ruj ū’ adalah mubah, tetapi bisa menjadi a. Haram, jika perceraian lebih baik dari pada rujuk b. Makruh, jika rujuk malah justru akan merugikan c. Sunah, jika rujuk lebih bermanfaat dari pada bercerai. d. Wajib khusus bagi laki-laki yang beristri lebih dari satu, jika salah satu istrinya di al q sebelum mendapatkan giliran.

3. Syarat dan rukun Ruj ū’.

a. Suami yang merujuk dengan syarat b lig, berakal dan atas kemauan sendiri. b. Istri yang dirujuk dengan syarat sudah pernah dikumpuli dan masih dalam ‘iddah al q raj’i c. gat ucapan dilakukan dengan cara: ari terang-terangan seperti ucapan suami “aku rujuk kamu” atau kin yah seperti ucapan suami “aku pegang kamu” ucapan kin yah membutuhkan niat.

J. Undang-undang perkawinan di indonesia

Kalian harus tahu bahwa ternyata Negara kita juga mengatur tentang perkawinan, bagaimana Undang-Undang UU-nya. Inilah yang saat ini kita pelajari. Perkawinan di negara Indonesia diatur dalam UU No 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, yang mulai diundangkan pada 2 Januari 1974. Sebagai pelaksana undang-undang tersebut pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah RI No. 9 tahun 1975 yang ditetapkan oleh presiden pada tanggal 1 April 1975. UU perkawinan ini berlaku bagi seluruh warga Indonesia baik yang beragama Islam maupun tidak jadi tidak terbatas bagi pemeluk Islam saja. UU perkawinan ini No. 1 Tahun 1974 terdiri dari 14 bab dan terbagi dalam 67 pasal. Isi masing-masing bab secara garis besarnya sebagai berikut ; 1. BAB I Dasar Perkawinan, berisi ketentuan mengenai 1. Pengertian dan tujuan perkawinan 2. Sahnya perkawinan 3. Pencatatan perkawinan 4. Asas monogamy dalam perkawinan 128 Fikih -Ushul Fikih Kurikulum 2013 2. BAB II Syarat-syarat perkawinan, berisi ketentuan mengenai : 1. Persetujuan kedua calon mempelai 2. Izin kedua orangtua 3. Pengecualian persetujuan kedua calon mempelai dan izin kedua orang tua 4. Batas umur perkawinan 5. larangan kawin 6. Jangka waktu tunggu. 7. Tata cara pelaksanaan perkawinan 3. BAB III Pencegahan perkawinan, berisi tentnag, 1. Pencegahan perkawainan 2. Penolakan perkawinan 4. BAB IV Batalnya perkawinan, Berisi tentang ketentuan dapat di batalkanya suatu perkawinan, pihak yang dapat mengajukan pembatalan dan ketentuan-ketentuan lain yang berkenaan dengan perkawinan . 5. BAB V Perjanjian perkawinan berisi ketentuan tentang dapat diadakanya perjanjian tertulis pada waktu atau sebelum perkawinan oleh kedua pihak atas perssetujuan bersama dan mengenai pengesahan, mulai berlakunya serta kemungkinan perubahan perjanjian tersebut. 6. BAB VI Hak dan kewajiban suami istri Berisi ketentuan tentang hak dan kewajiban suami dan istri baik sendiri- sendiri atau bersama-sama 7. BAB VII Harta benda dalam perkawinan Berisi tentnag ketentuan harta benda bawaan masing-masing 8. BAB VIII Putusnya perkawinan dan akibat-akibatnya Berisi tentang ketentuan putusnya perkawinan dan akibat-akibatnya 9. BAB IX Kedudukan anak Berisi ketentuan tentang kedudukan anak-anak yang sah dan anak yang di lahirkan di luar pernikahan. 10. BAB X Hak dan kewajiban antara orang tua dan anak Berisi ketentuan tentang hak dan kewajiban orang tua serta hak dan kewajiban anak. 129 Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan 11. BAB XI Perwalian Berisi ketemtuan mengenai perwalian bagi anak yang belu mencapai umur 18 tahun dan tidak berada di bawah kekuasaan orang tuanya. 12. BAB XII Ketentuan-ketentuan lain 13. BAB XII Ketentuan Peralihan 14. BAB XIV Ketentuan penutup

K. Perkawinan menurut kompilasi hukum islam di indonesia

Kompilasi Hukum Islam berarti “buku kumpulan-kumpulan hukum Islam” kompilasi hukum Islam di Indonesia ditetapkan pada tahun 1991 menghimpun bahan-bahan hukum Islam yang diperlukan sebagai pedoman dalam bidang hukum material bagi para hakim di lingkungan peradilan agama. Kompilasi itu terdiri dari tiga buku yaitu: 1. Buku I : Tentang perkawinan 2. Buku II : Tentang kewarisan 3. Buku II : Tentang perwakafan Keseluruhanya terdiri dari 229 pasal dengan distribusi yang berbeda untuk tiap buku. Buku I memuat 19 bab dan 170 pasal dan setiap pasalanya di uraikan secara jelas menurut keperluan hukum. Bab-bab tersebut adalah Bab I : ketentuan umum 1 pasal Bab II : Dasar-dasar perkawinan 19 pasal Bab III : Pemenangan 3 Pasal Bab IV : Rukun dan syarat perkawinan 16 pasal Bab V : Mahar 9 pasal Bab VI : Larangan perkawinan 7 pasal Bab VII : Perjanjian perkawinan 8 pasal Bab VIII : kawin hamil 2 pasal Bab IX : Beristri lebih dari satu 5 pasal Bab X : Pencegahan perkawinan 10 pasal Bab XI : Batalnyta perkawinan 7 pasal Bab XII : Hak dan kewajiban suami istri 8 pasal Bab XIII : Harta kekayaan dalam perkawinan 12 pasal 130 Fikih -Ushul Fikih Kurikulum 2013 Bab XIV : Pemeliharaan anak 6 pasal Bab XV : Perwalian 6 pasal Bab XVI : Putusnya perkawinan 36 pasal Bab XVII : Akibat putus perkawinan 14 pasal Bab XVIII : Rujuk 7 pasal Bab XIX : Masa bergabung 1 pasal RANGKUMAN Pernikahan adalah merupakan suatu ikatan lahir dan batin antara dua orang laki-laki dan perempaun, untuk hidup bersama dalam suatu rumah tangga untuk mendapatkan keturunan yang dilaksanakan menurut ketentuan syariat Islam. Nikah terlarang adalah pernikahan yang tidak diperbolehkan dalam agama Islam, karena sesuatu sebab atau pernikahan yang bertentangan dengan ajaran Islam Ma ram adalah seseorang, baik laki-laki maupun perempuan yang haram dinikahi. Mahar atau mas kawin adalah pemberian wajib dari suami kepada isteri sebab pernikahan. Wali dalam pernikahan adalah orang yang berhak menikahkan perempuan yang berada dalam kekuasaanya dengan seorang lelaki menurut aturan syariat Islam. Wal mah adalah pesta yang diselenggarakan setelah akad nikah dengan menghidangkan jamuan kepada para undangan sebagai pernyataan rasa sukur atas nikmat yang di terima. al q adalah lepasnya ikatan perkawinan dengan dengan ucapan al q atau kata lain yang semakna dengan al q Khulu’ menceraikan istri dengan membayar tebusan yang dibayar oleh istri. ‘iddah adalah masa menunggu yang diwajibkan kepada perempuan yang dicerai oleh suaminya dan ia sudah dicampuri, atau istri yang ditinggal mati suaminya baik sudah di campuri ataupun belum. 131 Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan Ruj ū’ adalah kembali kepada ikatan pernikahan dari al q raj’i yang dilakukan pada masa ‘iddah dengan cara-cara tertentu. Kompilasi hukum Islam berarti “buku kumpulan-kumpulan hukum Islam” kompilasi hukum Islam di Indonesia ditetapkan pada tahun 1991 menghimpun bahan-bahan hukum Islam yang diperlukan sebagai pedoman dalam bidang hukum material bagi para hakim di lingkungan peradilan agama KEGIATAN DISKUSI Setelah kita belajar tentang pernikahan dan seluk beluknya sekarang diskusikan hal ini “Seandainya anda sudah punya calon yang secara syariat sudah selevel, alim, berakhlak mulia hanya saja secara materi kurang, lalu orang tua meminta anda untuk memutuskan hubungan karena ia punya calon sendiri buat kalian? Apa pendapat kalian diskusikan secara berkelompok 4 atau 5 orang kemudian presentasikan PENDALAMAN KARAKTER Setelah mempelajari materi pernikahan, sikap yang harus tumbuh adalah :

1. Bertanggung jawab.