2.3 Sistem Akses Jamak Satelit Satellite Multiple Access
Umumnya, setiap stasiun bumi dalam mengakses transponder satelit tidak sama satu sama lain. Hal ini disebabkan adanya perbedaan ukuran, kapasitas
maupun frekuensi operasi dalam melayani node jaringan. Sebuah stasiun bumi dapat mengakses satu atau lebih transponder satelit. Hal ini memungkinkan untuk
memanfaatkan satu carrier per transponder atau multi carrier per transponder. Akibatnya, tiap-tiap transponder satelit dapat diakses oleh satu carrier atau
beberapa carrier. Sementara itu, tiap transponder adalah repeater non linear dengan daya dan bandwidth yang terbatas, sehingga diperlukan suatu teknik untuk
mengakses transponder satelit ke masing-masing stasiun bumi. Teknik ini disebut dengan Satellite Multiple Access
[5]
. Ada tiga jenis teknik yang digunakan pada sistem komunikasi satelit yaitu Frequency Division Multiple Access FDMA,
Time Division Multiple Access TDMA dan Code Division Multiple Access
CDMA. Sementara itu teknik multiple access yang digunakan di PSN Medan untuk jaringan VSAT IP adalah RTDMA Random Time Division Multiple
Access .
2.3.1 Frequency Division Multiple Access FDMA
FDMA merupakan teknik multiple access yang paling sederhana dimana setiap stasiun bumi telah ditentukan frekuensi kerjanya berdasarkan bandwidth
total dan dapat mengakses ke satelit dalam waktu yang bersamaan. Setiap sinyal carrier
dari stasiun bumi akan dipancarkan secara simultan. Apabila transponder diduduki oleh lebih dari dua sinyal carrier, maka level sinyal carrier yang
dipancarkan oleh setiap stasiun bumi mempunyai batasan level EIRP yang tidak boleh dilampaui. Teknik multiple access ini tidak memerlukan pengontrolan yang
rumit dan cocok digunakan untuk pengiriman data dengan kecepatan di atas 56 Kbps
[6]
. Gambar 2.3 mengilustrasikan konsep FDMA.
Universitas Sumatera Utara
SB SB
SB SB
f1 f1
f1 f1
f1 Transponder
Gambar 2.3 Konsep FDMA
[7]
2.3.2 Time Division Multiple Access TDMA
Pada TDMA, setiap stasiun bumi mendapat alokasi bandwidth yang sama tetapi diberikan alokasi waktu untuk mengakses ke satelit. Pembagian alokasi
waktu dilakukan dalam selang waktu tertentu yang disebut kerangka TDMA TDMA frame. Setiap frame dibagi atas sejumlah celah waktu time slot.
Dimana informasi dimasukkan dalam time slot yang berbeda dan dipancarkan secara priodik dengan selang waktu yang sama
[6]
. Gambar 2.4 mengilustrasikan konsep dari TDMA.
SB SB
SB f1
f2 f3
Transponder f1
f2 f3
Gambar 2.4 Konsep TDMA
[7]
Universitas Sumatera Utara
2.3.3 Code Division Multiple Access CDMA
CDMA merupakan teknik multiple access bersama ke satelit yang membagi bandwidth transponder
satelit dengan memberikan kode-kode alamat tujuan dan pengenal untuk setiap data yang akan dikirimkan. Sinyal informasi memiliki kode
tujuan dan pengenal masing-masing dan dipancarkan secara acak dan hanya stasiun tujuan yang dapat menerima informasi tersebut
[6]
. CDMA memiliki dua divisi utama, Spread-Spectrum Multiple-Access SSMA dan Pulse-Address
Multiple-Access PAMA. SSMA memanfaatkan angle-modulation coding dan
PAMA memanfaatkan amplitude-modulation coding. CDMA dapat dicirikan sebagai teknik random-access sementara FDMA dan TDMA menggunakan teknik
controll-access
[5]
. Gambar 2.5 mengilustrasikan konsep CDMA.
SB SB
SB SB
f1 f1
f1 f1
Transponder
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Gambar 2.5 Konsep CDMA
[7]
2.3.4 Random Time Division Multiple Access RTDMA