b. Interferensi akibat Adjacent Satellite
Interferensi yang diakibatkan oleh jarak antar satelit yang berdekatan jarak satelit normalnya 2º, Pattern dari antenna yang tidak baik, daerah cakupan
coverage dari satelit yang saling overlaping, dan beroperasi pada frekuensi yang sama. Adapun persamaan Adjacent Satellite adalah sebagai berikut
[15]
: CN
Req
= �
�� ��
�
���
+ 10 log
�� ��
2.25 Sehingga,
CI
ADJ
= �
� �
�
���
+ 12,2 �� 2.26
c. Interferensi akibat Crosspolarization
Interferensi ini akibat oleh gerakan antena akibat dari adanya angin atau gangguan lain. Masalah crosspolarization ini timbul karena munculnya
power energi yang dipancarkan pada salah satu polarisasi di polarisasi sebaliknya.
Untuk menghindarinya, maka sebelum mengakses ke satelit, stasiun bumi harus melakukan test cross polarisasi dengan referensi stasiun bumi standar yang telah
ditetapkan oleh operator satelit.
Dimana besar Interferensi akibat Crosspolarization
sebesar 30 dB
[15]
.
Maka dari parameter-parameter di atas, nilai CN total adalah sebagai berikut :
CN
Total
= 10 ���
1 �
� �
�
�� −1
+ �
� �
�
���� −1
+ �
� �
�
� −1
+ �
� �
�
��� −1
+ �
� �
�
���� −1
2.27
2.12.9 Lebar Pita Frekuensi Bandwidth
Perhitungan Bandwidth untuk suatu carrier ditentukan dari besarnya bit informasi yang dikirim. Hal ini dapat ditulis sebagai berikut
[1]
: Bandwidth
MHz =
�
����
���
�
1+ � �
� 2.28 Dimana :
R
info
= bit rate informasi kbps
Universitas Sumatera Utara
FEC = Forward Error Correction N
= kecepatan symbol modulasi α
= roll of factor
2.12.10 Energy Bit to Noise Ratio EbNo
Kualitas sinyal yang diterima ditentukan oleh perbandingan energi sinyal pembawa per bit per hertz yang diterima terhadap derau temperatur. Adapun
persamaannya adalah sebagai berikut
[16]
: �
�� ��
� �� = �
� �
�
�����
+ 10 log
�� ��
2.29 Secara umum BER bir error rate terhadap EbNo dapat diketahui pada
modulasi yang digunakan yang dapat dilihat pada Gambar 2.23. Pada PT. PSN Medan, BER yang digunakan sebesar 10
-9
dengan Modulasi QPSK.
Gambar 2.23 BER Versus EbNo
[16]
Universitas Sumatera Utara
2.12.11 Energy Symbols per Noise EsNo
Kualitas sinyal juga dapat dinyatakan dalam energy symbol per noise yang dinyatakan dalam persamaan
[16]
: �
�� ��
� �� = �
�� ��
� + 10 log � + 10 log ��� 2.30
Dimana : N = kecepatan symbol modulasi
FEC= Forward Error Control
2.12.12 Link Availability
Link availability menunjukkan besar persentase kehandalan sistem dalam
menjaga link margin agar tetap berjalan. Link availability dinyatakan dalam persamaan berikut
[16]
: ���� ������������ =
����� ����−���� �������� ����� ����
× 100 2.31
Dimana total link menunjukkan total waktu saat link komunikasi dapat berjalan dengan baik. Link terputus menunjukkan total waktu saat link komunikasi
terganggu atau putus.
2.12.13 Latency
Latency dapat juga disebut delay, adalah waktu yang dibutuhkan data
untuk menempuh jarak dari asal ke tujuan. Latency dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik atau juga waktu proses yang lama. Persamaan perhitungan delay
[17]
: t
d
ms =
� �
2.32 dimana :
t
d
= latency ms d
= jarak user dengan satelit meter C = kecepatan cahaya, 3 x 10
8
ms
Universitas Sumatera Utara
2.13 Profil PT. Pasifik Satelit Nusantara