Mempersiapkan Material Bahan dan Tools

satelit. PT. PSN menggunakan dua buah antena VSAT yaitu 1,2 meter dan 1,8 meter dalam instalasi jaringannya, antara keduanya tidak ada perbedaan dalam pelaksanaannya. Berikut ini akan dijelaskan tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalam proses instalasi jaringan VSAT, yaitu :

3.2.1 Mempersiapkan Material Bahan dan Tools

Sebelum melakukan instalasi jaringan VSAT, hal pertama yang harus dipersiapkan adalah material bahan dan tools yang akan digunakan sebagai media pendukung instalasi jaringan VSAT tersebut. Adapun material bahan adalah sebagai berikut : 1. Tiang Penyangga Tiang penyangga berfungsi sebagai tempat pijakan dish antena reflector VSAT agar bisa tegak berdiri baik itu di atas tanah maupun di atas gedung. Adapun bentuk dari tiang penyangga dapat dilihat pada Gambar 3.2. Gambar 3.2 Tiang Penyangga VSAT Universitas Sumatera Utara 2. Mounting Reflector Mounting Reflector adalah tempat dudukan dish antena dan feedhorn yang nantinya akan dihubungkan ke tiang penyangga yang berfungsi untuk mengatur posisi dish antena baik ke arah kanan-kiri azimuth maupun ke arah atas-bawah elevasi. Adapun bentuk dari mounting reflector dapat dilihat pada Gambar 3.3. Gambar 3.3 Mounting Reflector VSAT 3. Reflector Dish Antena Reflector Dish Antena merupakan komponen komunikasi nirkabel jarak jauh yang berfungsi sebagai penerima dan pengirim sinyal informasi ke satelit. Dimana pada PT. PSN terdapat dua jenis diameter dish antena yaitu 1,2 meter dan 1,8 meter, keduanya dapat dilihat pada Gambar 3.4. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.4 Dish Antena 1,8 Meter dan 1,2 Meter 4. Feedhorn Feedhorn berfungsi sebagai mixer antara TX RF dengan RX LNBLNA. Feedhorn juga sebagai tempat penghubung antara TX, RX dan reflector, dimana bentuknya seperti corong yang mempunyai fungsi sebagai media penerus sinyal ke reflector. Pada feedhorn umumnya sudah dilengkapi dengan dua port, yaitu port uplink dan port downlink. Kombinasi dua buah port yang berfungsi sebagai pemisah dua sinyal dengan polarisasi yang berbeda ini sering disebut dengan OMT Ortho Mode Transducer. Dengan adanya fasilitas OMT maka pada jalur downlink bisa dipasang LNALNB. Adapun bentuk dari feedhorn dapat dilihat pada Gambar 3.5. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.5 Feedhorn 5. BUC Transmitter Block Up Converter BUC berfungsi untuk mengirim sinyal informasi ke satelit dan juga sering disebut dengan Transmitter TX. Pada BUC berisi SSPA dan sekaligus Up-Converter. BUC terhubung dengan Modem melalui kabel coaxial yang cukup panjang hingga 100 meter, tergantung tipe kabel. Adapun bentuk dari BUC dapat dilihat pada Gambar 3.6. Gambar 3.6 Block Up Converter BUC Universitas Sumatera Utara 6. LNA Receiver Low Noise Amplifier LNA berfungsi sebagai penerima sinyal informasi dari satelit dan sering juga disebut Receiver RX dimana perangkat ini akan diteruskan ke perangkat modem dengan menggunakan kabel coaxial. Adapun bentuknya dapat dilihat pada Gambar 3.7. Gambar 3.7 Low Noise Amplifier LNA 7. Kabel IFL Inter Facility Link IFL merupakan media penghubung antara ODU dan IDU. Fisiknya biasanya berupa kabel dengan jenis coaxial dan menggunakan konektor jenis BNC Bayonet Neill-Concelman. Adapun bentuk dari kabel ini dapat dilihat pada Gambar 3.8. Gambar 3.8 Kabel IFL Universitas Sumatera Utara 8. Modem VSAT Modem adalah perangkat terakhir dari sisi IDU Indoor Unit yang merupakan sebuah alat yang disebut Return Channel Satellite Terminal yang berfungsi untuk menyambungkan dari ODU dengan kabel IFL yang tidak lebih dari 50 meter. Adapun bentuk Modem dapat dilihat pada Gambar 3.9. Gambar 3.9 Modem VSAT Adapun tools yang diperlukan dalam pemasangan jaringan VSAT ini seperti kunci inggris, angle meter, kunci pas, cutter, isolasi, bor, kabel ties dan lainnya.

3.2.2 Pemasangan Perangkat Jaringan VSAT