Gambar 2.8 Satelit Geostasioner
[6]
2.8 Arsitektur Jaringan VSAT
Adapun arsitektur jaringan VSAT terdiri dari
[12]
: 1.
Ground Segment Segmen Bumi Adapun bagian-bagian dari segmen bumi meliputi : Hub Station Master
Earth Station , Network Management System NMS dan Remote Earth Station.
2. Space Segment Segmen Angkasa
Adapun bagian dari segmen angkasa berupa Transponder Satelit Gambar 2.9 memperlihatkan tentang bagaimana arsitektur jaringan
VSAT tersebut.
Gambar 2.9 Arsitektur Jaringan VSAT
[12]
Universitas Sumatera Utara
VSAT memiliki kemampuan untuk menerima maupun mengirimkan sinyal melalui satelit kepada VSAT lain pada jaringan tersebut. Dimana sinyal akan
dikirimkan lewat satelit ke hub station yang juga berfungsi sebagai pusat monitor, atau sinyal langsung dikirimkan ke VSAT lain dan hub digunakan hanya untuk
mengawasi dan mengontrol, atau juga sinyal dikirimkan dari VSAT yang satu ke VSAT lainnya secara langsung tanpa menggunakan hub.
2.9 Komponen Jaringan VSAT
Adapun komponen jaringan VSAT terdiri dari Hub Station, Remote Station dan Satelit yang dapat dijelaskan sebagai berikut
[11]
.
2.9.1 Hub Station
Hub Station berfungsi mengontrol seluruh operasi jaringan komunikasi.
Terdapat sebuah server Network Management System NMS yang berfungsi untuk memonitor dan mengontrol jaringan komunikasi yang terintegrasi dengan
perangkat keras maupun perangkat lunak. Operator dapat mengakses server NMS untuk memonitor, memodifikasi dan men-download informasi konfigurasi
individual ke masing-masing VSAT. Dimana NMS workstation terletak pada user data center.
Stasiun ini mengatur multiple channel dari inbound dan outbound data. Pada jaringan private terdedikasi, hub ditempatkan bersama dengan fasilitas data-
processing yang dimiki user. Pada jaringan hub yang dibagi-bagi, hub
dihubungkan ke data center atau peralatan user dengan menggunakan sirkuit backhoul
terrestrial. Hub Station
terdiri atas Radio Frequency RF, Intermediate Frequency IF dan peralatan Baseband. Peralatan RF meliputi antena, HPA High Power
Amplifier , LNA Low Noise Amplifier dan Up-Down Converter. Sementara
peralatan IF dan Baseband meliputi IF CombinerDevider, Modulator dan Demodulator
, peralatan pemeroses untuk antar muka channel satelit dan antar muka peralatan pelanggan. Adapun bentuk dari sistem hub VSAT dapat dilihat
pada Gambar 2.10.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.10 Sistem Hub VSAT
[11]
2.9.2 Remote Station
Remote Station merupakan perangkat yang terdapat di site pelanggan yang
meliputi unit outdoor ODU, unit indoor IDU dan Inter Facility Link IFL. Adapun komponen remote VSAT dapat dilihat pada Gambar 2.11.
Antenna
Circulator
2nd Up Converter
2nd Down Converter
1st Down Converter
1st Up Converter Modulator
Demodulator Tx
Filter Rx
Filter LNA
SSPA
Gambar 2.11 Komponen Remote VSAT
[11]
Universitas Sumatera Utara
a. Outdoor Unit ODU
Adapun bagian dari Outdoor Unit terdiri atas
[11]
: 1.
Antena Antena berfungsi untuk memancarkan dan menerima gelombang radio RF.
Antena yang dipakai berupa solid dish antenna yang memiliki bentuk parabola. Fungsi antena pada komunikasi VSAT adalah sebagai berikut :
a. Memancarkan gelombang radio RF dari stasiun bumi ke satelit dengan
frekuensi 5,925 GHz sampai 6,425 GHz. b.
Menerima gelombang radio RF dari satelit ke stasiun bumi dengan frekuensi 3,7 GHz sampai 4,2 GHz.
Bagian antena terdiri atas reflektor, feedhorn, lengan penyangga, LNA, SSPA dan Up-Down Converter. Ukuran piringan antena atau dish VSAT berkisar antara
0,6 – 3,8 meter. Ukuran dish sebanding dengan kemampuan antena untuk menguatkan sinyal. Adapun bentuk dari antena VSAT dapat dilihat pada Gambar
2.12.
Gambar 2.12 Antena VSAT
[11]
Universitas Sumatera Utara
Feedhorn dipasang pada frame antena pada titik fokusnya dengan bantuan
lengan penyangga. Feedhorn mengarahkan tenaga yang ditransmisikan ke arah piringan antena atau mengumpulkan tenaga dari piringan tersebut.
2. Radio Frequency Transmitter RFT
RFT dipasang pada frame antena dan dihubungkan secara internal ke feedhorn
. RFT terdiri atas : a.
Low Noise Amplifier LNA LNA befungsi memberikan penguatan terhadap sinyal yang datang dari satelit
melalui antena dengan noise yang cukup rendah dan bandwidth yang lebar 500 MHz. Lemahnya sinyal dari satelit yang diterima oleh LNA disebabkan oleh
faktor berikut : -
Jauhnya letak satelit, sehingga mengalami redaman yang cukup besar disepanjang lintasannya.
- Keterbatasan daya yang dipancarkan oleh satelit untuk mencakup wilayah
yang luas.
Untuk dapat memberikan sensitivitas penerimaan sinyal yang baik, maka LNA harus memiliki noise temperatur yang rendah dan mempunyai penguatan
gain yang cukup tinggi Gain LNA = 50 dB. LNA harus sanggup bekerja pada
band frekuensi antara 3,7 GHz sampai dengan 4,2 GHz Bandwidth-nya 500
MHz.
b. Solid State Power Amplifier SSPA
SSPA berfungsi untuk memperkuat daya sehingga sinyal dapat dipancarkan pada jarak yang jauh. SSPA ini merupakan penguat akhir dalam rangkaian sisi
pancar transmite side yang merupakan penguat daya frekuensi sangat tinggi dalam orde Giga Hertz.
Tujuannya adalah untuk memperkuat sinyal RF pancar pada band frekuensi 5,925 GHz sampai 6,425 GHz dari Ground Communication Equipment GCE
pada suatu level tertentu yang jika digabungkan dengan gain antena akan
Universitas Sumatera Utara
menghasilkan daya pancar EIRP yang dikehendaki ke satelit. Ada hal yang perlu diperhatikan dalam mengoperasikan penguat daya frekuensi tinggi, diantaranya :
- Besar daya output yang dihasilkan
- Lebar band frekuensi yang harus dicakup
- Pengaruh intermodulasi yang muncul
- Input dan output Back-off
c. UpDown Converter
Perangkat ini dikemas dalam satu kemasan tetapi memiliki dua fungsi yaitu sebagai up converter dan down converter.
Up Converter berfungsi untuk mengkonversi sinyal IF atau sinyal frekuensi
menengah dengan frekuensi center-nya sebesar 70 MHz menjadi sinyal RF Up link
5,925 – 6,425. Gambar 2.13 memperlihatkan diagram up converter.
UP CONVERTER
Sinyal IF Dari Modem
Sinyal RF Ke SSPA
Gambar 2.13 Up Converter
[11]
Down converter berfungsi untuk mengkonversi sinyal RF Down link 3,7
MHz – 4,2 MHz menjadi sinyal Intermediate Frequency dengan frekuensi center sebesar 70 MHz. Adapun Gambar 2.14 memperlihatkan diagram dari down
converter .
DOWN CONVERTER
Sinyal RF Dari LNA
Sinyal IF Ke Modem
Gambar 2.14 Down Converter
[11]
Universitas Sumatera Utara
b. Indoor Unit IDU