Fenol Minyak dan Lemak

Laporan SLHD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014 Bab II-80 fitoplankton. Kadar fosfat akan semakin tinggi pada perairan yang lebih dalam dan sifatnya relatif konstan, kemudian akan mengendap di dasar laut. Kadar fosfat mengalami kenaikan dari tahun 2012 ke tahun 2013, kemudian mengalami penurunan sangat tajam pada tahun 2014. Penurunan kadar fosfat menunjukkan bahwa kualitas lingkungan perairan laut semakin baik dari tahun-tahun sebelumnya. Fluktuasi kadar fosfat dari tahun ke tahun dapar dilihat dalam gambar berikut: Gambar 2.56. Grafik Fluktuasi Kadar Fosfat Air Laut Kulonprogo Tahun 2012 – 2014

g. Fenol

Senyawa Fenol tidak diperbolehkan dalam perairan wisata laut bahari atau ambang batas 0 mgL. Kadar fenol air laut selama dua periode pemantauan terdapat empat lokasi yang kadar fenolnya melebihi baku mutu yang dapat dilihat dalam tabel berikut : Laporan SLHD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014 Bab II-81 Tabel 2.41. Kadar Fenol Air Laut di Kulonprogo Tahun 2014 Lokasi Satuan Bulan Baku Mutu April Agustus Pantai Glagah mgL 0,0559 ≤ 0,0001 Pantai Trisik mgL 0,0444 - Sumber : Lab. Hidrologi dan Kualitas Air Fak. Geografi UGM Yogyakarta 2014 Ket : tidak sesuai dengan Baku Mutu Berdasarkan data pada tabel di atas, senyawa fenol terkandung di air laut dalam jumlah agak tinggi pada periode April, yaitu antara ≤0,0444 – 0,0559 mgL. Sedangkan pada pemantauan periode bulan Agustus kadar senyawa fenol air laut sangat kecil. Hal ini kemungkinan disebabkan pada musim penghujan, laut banyak menerima suplai air dari daratan melalui media sungai sehingga bahan-bahan pencemar banyak yang terbawa ke laut. Di lautan senyawa fenol dalam kadar rendah dapat diuraikan oleh bakteri sehingga tidak bersifat toksik. Kehidupan bakteri biodegradasi ini tergantung pada kualitas lingkungan yang baik, maka faktor-faktor fisik dan kimia perairan turut menentukan dapat tidaknya terjadi proses biodegradasi. Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kehidupan bakteri pendegradasi fenol adalah konsentrasi BOD, COD, DO, Salinitas, suhu dan pH air laut. Fluktuasi senyawa fenol dapat dilihat dalam grafik di bawah ini : Laporan SLHD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014 Bab II-82 Gambar 2.57. Grafik Konsentrasi Fenol Air Laut di Kulonprogo Tahun 2014.

h. Minyak dan Lemak

Berdasarkan hasil analisis laboratorium minyak dan lemak air laut di Kulonprogo berkisar antara 0,5 – 6 mgL. Kadar minyak tertinggi ditemukan di pantai Glagah pada periode pemantauan bulan Agustus, dan melebihi baku mutu yang ditentukan 1 mgL. Rata-rata kadar minyak dan lemak pada periode April lebih rendah daripada bulan Agustus. Minyak dan lemak yang berada di pantai sebagian besar berasal dari kegiatan manusia yaitu sebagian besar aktivitas manusia adalah kegiatan ikan tangkap menggunakan perahu motor. Selain itu, pariwisata air pada beberapa pantai juga menggunakan perahu motor. Kemungkinan minyak dan lemak berasal dari pencucian atau pembersihan kapal, dan bisa pula berasal dari aktivitas rumah makan yang letaknya sangat dekat dengan pantai, atau berasal dari sungai yang mengandung minyak dan lemak dari daratan. Seperti diketahui bahwa di pantai Glagah selain aktivitas ikan tangkap menggunakan perahu motor, kawasan pantainya juga digunakan untuk wahana wisata air dengan perahu, sehingga Laporan SLHD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014 Bab II-83 banyak menghasilkan tumpahan-tumpahan minyak. Untuk lebih jelasnya fluktuasi kadar minyak dan lemak dapat dilihat tabel dan gambar grafik berikut : Tabel.2.42. Kadar Minyak dan Lemak Air Laut di Kulonprogo Tahun 2014 Lokasi Satuan Bulan Baku Mutu April Agustus Pantai Glagah mgL 0,5 6 1 Pantai Trisik mgL 0,5 - 1 Sumber : Lab. Hidrologi dan Kualitas Air Fak. Geografi UGM Yogyakarta 2014 Ket : tidak sesuai dengan Baku Mutu Gambar 2.58. Grafik Kadar Minyak dan Lemak Air Laut di Kulonprogo Tahun 2014

i. Hidrogen Sulfida H