Laporan SLHD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014 Bab II-46
Gambar 2.35. Grafik Hasil Pengujian Coli Tinja Air Sumur Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014
2. Kualitas Air Waduk
Laporan SLHD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014 Bab II-47
Gambar 2.36. Waduk Sermo di Kokap Kulonprogo Di Kabupaten Kulonprogo, terdapat Waduk Sermo yang berkapasitas sebesar 25 juta
m
3
. Sebagai upaya konservasi air juga dibangun waduk mini Tonegoro di Banjaroya, Kalibawang dan juga beberapa embung. Berikut gambar waduk mini Tonegoro yang
mempunyai kapasitas volume sebesar 8.000 m
3
:
Gambar 2.37. Waduk Mini Tonegoro Kalibawang
Laporan SLHD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014 Bab II-48
Untuk melindungi fungsi dari Waduk Sermo, maka ditetapkan Kawasan Perlindungan Waduk yang berada di sebagian Kecamatan Kokap meliputi daratan
sepanjang tepian Waduk Sermo yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik waduk antara 50
– 100 m dari titik pasang tertinggi ke arah darat. Kebijakan pemanfaatan Kawasan Perlindungan Waduk diarahkan pada :
1. Pengembangan usaha konservasi di sekitar waduk dan DAS dari sungai-sungai
yang mengalir ke waduk untuk mendukung kelestarian fungsi waduk dan kondisi fisik sekitamya;
2. Pengendalian pemanfaatan waduk agar kualitas dan kuantitas, air tidak
menurun; dan 3.
Pengamanan daerah hulu sungai. Sebagai salah satu upaya untuk pengendalian pemanfaatan waduk agar kualitas
air nya tidak menurun adalah dengan melakukan pemantauan kualitas air secara rutin. Hasil pemantauan kualitas air waduk Sermo adalah sebagai berikut :
Tabel 2.17. Hasil Uji Kualitas Air Waduk Sermo Tahun 2014
No. Parameter
Satuan Baku Mutu
Klas II Lokasi Pemantauan
1 2
3
1. BOD
mgL 3
21 33
27 2.
COD mgL
25 5
50 34
3. NO
3
mgL 10
4 4
3,6 4.
NH
3
mgL -
0,4
Keterangan : Pergub DIY No. 20 Tahun 2008 tentang Baku Mutu Di Provinsi DIY Sumber : Data Lapangan
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa untuk parameter BOD dan COD sebagian besar tidak memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan. Untuk itu diperlukan adanya
upaya pengendalian kualitas air waduk dengan cara mengawasi usaha dan kegiatan yang kemungkinan membuang air limbahnya ke waduk maupun ke sungai yang
mengalir ke waduk. Karena waduk sermo juga diperuntukkan untuk air baku air minum PDAM Kulonprogo.
Laporan SLHD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014 Bab II-49
D. Udara
Udara merupakan salah satu sumberdaya alam non hayati yang di dalam ekosistem merupakan lingkungan fisik yang mempunyai hubungan timbal balik dengan makhluk hidup,
baik itu manusia, hewan, tumbuhan maupun mikroba. Padahal, makhluk hidup termasuk manusia pun memerlukan udara yang bersih dan sehat, dan tidak terganggu oleh
pencemaran yang tidak membuat nyaman. Sebagai salah satu upaya untuk mengetahui kualitas udara adalah pelakukan pemantauan kualitas udara.
Pemantauan kualitas udara ambien tahun 2014 dilakukan di 4 empat lokasi, yaitu di : 1. Simpang empat Ngeplang, Sentolo A;
2. Simpang tiga Toyan, Wates B; 3. Simpang tiga teteg timur KA, Wates C;
4. Simpang tiga Terminal Bus Wates D. Parameter-parameter yang dipantau adalah parameter fisika dan kimia. Parameter
fisika meliputi suhu udara, kelembaban, kebisingan, arah angin, cuaca, tekanan dan kecepatan angin. Sedangkan untuk parameter kimia meliputi Karbon monoksida CO,
Ozon O
3
, Timah hitam Pb dan Hidrokarbon HC, Nitrogen Dioksida NO
2
, Sulfur Dioksida SO
2
dan debu dengan diameter 10µm PM 10. Hasil analisis parameter- parameter tersebut di atas dibandingkan dengan Standar Baku Mutu Udara Ambien Daerah
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang tertuang dalam Lampiran Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 153 Tahun 2002, serta Baku Mutu Tingkat
Getaran, Kebisingan dan Kebauan Daerah, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor : 176 tahun 2003 Tabel SD-18.