Tutupan lahan Kawasan lindung

Laporan SLHD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014 Bab II-11 - Jumlah Mikroba Berdasar hasil pengukuran di laboratorium semua hasil sampel tanah menunjukkan nilai di atas rata-rata yang telah ditetapkan. Kriteria baku masuk kedalam kriteria tidak kritis atau populasi mikroba sangat banyak dari setiap sampel yang diambil. Gambar 2.12. Grafik Jumlah Mikroba Tanah di Nanggulan Kulonprogo Tahun 2014

2. Tutupan lahan

Luas penutupan lahan dalam kawasan hutan dan luar kawasan hutan yang dalam ini terdiri atas hutan rakyat, terjadi peningkatan luas hutan rakyat dari tahun 2013 ke tahun 2014. Keberhasilan meningkatkan luas hutan rakyat ini melalui program dan kegiatan dalam urusan kehutanan yang dilaksanakan sebagai upaya memberdayakan kelompok tani dalam pengelolaan lahan dan air. Adapun data perubahan luas hutan rakyat sebagai berikut : Laporan SLHD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014 Bab II-12 Tabel 2.3. Luas Hutan Rakyat Kabupaten Kulonprogo Tahun 2013 – 2014 No. Kecamatan Luas Hutan Rakyat ha Tahun 2013 Tahun 2014 Perubahan 1. Temon 810,50 811,50 0,12 2. Wates 190,00 191,89 0,99 3. Panjatan 688,40 690,57 0,32 4. Galur 317,50 319,76 0,71 5. Lendah 594,40 597,75 0,56 6. Sentolo 1.013,00 1.017,68 0,46 7. Pengasih 1.688,50 1.707,67 1,14 8. Kokap 4.742,10 4.801,29 1,25 9. Girimulyo 3.407,00 3.447,44 1,19 10. Nanggulan 477,00 480,45 0,72 11. Kalibawang 2.159,29 2.218,07 2,72 12. Samigaluh 4.090,00 4.108,23 0,45 Jumlah 20.177,69 20.392,30 1,06 Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Kulonprogo, 2014 Hutan rakyat tersebar di 12 kecamatan dengan kondisi Tahun 2014 luasan terbesar berada di Kecamatan Kokap 23,54, kemudian diikuti Kecamatan Samigaluh 20,15 dan Kecamatan Girimulyo 16,91. Untuk kecamatan dengan luasan hutan rakyat paling kecil adalah Kecamatan Wates 0,94. Peningkatan luas hutan rakyat dapat kita lihat pada grafik sebagai berikut : Gambar 2.13. Grafik Peningkatan Luas Hutan Rakyat Tahun 2012-2014 Laporan SLHD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014 Bab II-13

3. Kawasan lindung

Sesuai dengan Perda Kabupaten Kulon Progo No. 1 Tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten Kulon Progo 2012-2023, kawasan perlindungan setempat di Kabupaten Kulon Progo meliputi : kawasan hutan lindung seluas 245,90 Ha, kawasan sempadan pantai seluas 249 Ha yang berada di wilayah memanjang dari Kecamatan Galur sampai Temon. Sedangkan kawasan resapan air seluas 12.189,40 Ha terdapat wilayah Perbukitan Menoreh, sempadan sungai seluas 376 Ha, kawasan sekitar waduk seluas 167 Ha dan RTH seluas 2.023 Ha. Kawasan Hutan yang ada di seluruh wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta yang sudah ditetapkan sebagai kawasan hutan oleh Keputusan Menteri Kehutanan terbagi menjadi Kawasan Hutan Produksi, Hutan Lindung dan Hutan Konservasi dengan luas total 18.715,06 Ha. Dari luasan ini, yang masuk di wilayah Kabupaten Kulonprogo adalah 1.046,4 Ha yang terdiri dari Hutan Produksi seluas 605,8 Ha, Hutan Lindung seluas 255,61 Ha dan Hutan Konservasi yang berupa Suaka Margasatwa SM Sermo seluas 184,99 Ha. Kawasan Hutan ini menjadi bagian dari wilayah Kecamatan Temon, Kokap dan Pengasih. Kawasan Hutan yang ada di Kabupaten Kulon Progo ini selama periode waktu dari tahun 2008 sampai 2014 ini tidak mengalami penambahan luas, misalnya karena penunjukan kawasan hutan baru, penetapan lahan pengganti ataupun perubahan fungsi hutan, dan juga tidak mengalami pengurangan kawasan hutan karena pelepasan kawasan hutan, tukar menukar kawasan hutan dan perubahan fungsi hutan. Akan tetapi mengalami perubahan dalam hal tutupan vegetasinya. Laporan SLHD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014 Bab II-14 Gambar 2.14. Peta Kawasan Hutan di Kabupaten Kulonprogo Laporan SLHD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014 Bab II-15

4. Lahan kritis