Laporan SLHD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014 Bab II-77
Tabel 2.38. Kadar BOD Air Laut di Kulonprogo Tahun 2014
Lokasi Satuan
Bulan Baku Mutu
April Agustus
Pantai Glagah mgL
0,15 0,83
10 Pantai Trisik
mgL 0,15
- 10
Sumber : Lab. Hidrologi dan Kualitas Air Fak. Geografi UGM Yogyakarta 2014
Gambar 2.54. Grafik Konsentrasi BOD Air Laut di Kulonprogo Tahun 2014
e. DO
Kandungan oksigen terlarut air laut di DIY dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel 2.39. Kadar DO Air Laut di Kulonprogo Tahun 2014
Lokasi Satuan
Bulan Baku Mutu
April Agustus
Pantai Glagah mgL
8,12 1,06
5 Pantai Trisik
mgL 8,41
- 5
Sumber : Lab. Hidrologi dan Kualitas Air Fak. Geografi UGM Yogyakarta 2014 Ket : tidak sesuai dengan Baku Mutu
Laporan SLHD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014 Bab II-78
Berdasarkan data dalam tabel di atas, kisaran kadar DO antara 1,06 – 8,41 mgL
dengan baku mutu minimal 5 mgL. Pada periode II di bulan Agustus, kadar DO sangat rendah daripada kadar yang ditentukan. Kadar DO yang rendah ini
kemungkinan disebabkan oleh kadar salinitas yang tinggi. Pada musim kemarau intensitas hujan sangat rendah sehingga kepekatan air laut meningkat dengan
rendahnya nilai pengenceran. Selain salinitas, rendahnya kadar DO juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain pergerakan air di permukaan air, luas
daerah permukaan perairan terbuka, tekanan atmosfer dan presentase oksigen di sekelilingnya. Pada suhu rendah, maka oksigen terlarut menjadi rendah. Dengan
rendahnya kadar oksigen ini, maka proses oksidasi di perairan rendah sehingga proses oksidasi-reduksi bahan organik dan anorganik terganggu. Jika proses
oksidasi terganggu maka produktivitas nutrient di perairan menjadi rendah. Dan yang tak kalah pentingnya, kadar oksigen yang rendah akan mempengaruhi
kehidupan ikan dan makhluk hidup perairan yang selalu membutuhkan oksigen untuk proses metabolisme. Gambaran fluktuasi kadar oksigen air laut dapat dilihat
dalam grafik berikut :
Gambar 2.55. Grafik Kadar DO Air Laut di Kulonprogo Tahun 2014
Laporan SLHD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014 Bab II-79
f. Fosfat PO4
Adanya fosfat di perairan laut wilayah pesisir sebagian besar berasal dari sungai. Sungai membawa sampah yang terhanyut maupun sumber fosfat daratan
lainnya, sehingga sumber fosfat di muara sungai lebih besar dari sekitarnya. Keberadaan fosfat di dalam air akan terurai menjadi senyawa terionisasi, antara lain
dalam bentuk ion H
2
PO
4 -
, HPO
4 2-
, dan PO
4 3-
. Fosfat diabsorbsi oleh fitoplankton dan selanjutnya masuk dalam rantai makanan.
Berdasarkan hasil analisis laboratorium, kadar fosfat air laut selama dua periode pemantauan adalah
≤ 0,02 mgL. Kadar tersebut telah melampaui baku mutu 0,015 mgL yang diperkenankan, walaupun hanya kecil saja. Rata-rata kadar fosfat dalam
setiap periode sama. Kesamaan konsentrasi ini kemungkinan bisa dikarenakan kondisi cuaca maupun pesisir laut secara umum, dimana kadar fosfat tidak terlalu
sensitif terhadap perubahan musim tetapi lebih sensitif terhadap perubahan aktivitas manusia.
Tabel 2.40. Kadar Fosfat Air Laut di Kulonprogo Tahun 2014
Lokasi Satuan
Bulan Baku Mutu
April Agustus
Pantai Glagah mgL
≤ 0,02 ≤ 0,02
0,015 Pantai Trisik
mgL ≤ 0,02
- 0,015
Sumber : Lab. Hidrologi dan Kualitas Air Fak. Geografi UGM Yogyakarta 2014 Ket : tidak sesuai dengan Baku Mutu
Kadar fosfat air laut yang tinggi akan menyebabkan ledakan fitoplankton dan berkurangnya oksigen, yang akhirnya menyebabkan kematian ikan secara massal.
Kondisi optimum untuk pertumbuhan plankton adalah pada kadar fosfat antara 0,27 – 5,51 mgL, sehingga air laut di Kulonprogo sangat kondusif untuk pertumbuhan
Laporan SLHD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014 Bab II-80
fitoplankton. Kadar fosfat akan semakin tinggi pada perairan yang lebih dalam dan sifatnya relatif konstan, kemudian akan mengendap di dasar laut.
Kadar fosfat mengalami kenaikan dari tahun 2012 ke tahun 2013, kemudian mengalami penurunan sangat tajam pada tahun 2014. Penurunan kadar fosfat
menunjukkan bahwa kualitas lingkungan perairan laut semakin baik dari tahun-tahun sebelumnya. Fluktuasi kadar fosfat dari tahun ke tahun dapar dilihat dalam gambar
berikut:
Gambar 2.56. Grafik Fluktuasi Kadar Fosfat Air Laut Kulonprogo Tahun 2012
– 2014
g. Fenol