Laporan SLHD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014 Bab II-72
Detergen, dan Amoniak. Gambaran mengenai kualitas kimia air laut dapat dilihat berdasarkan hasil pengukuran parameter-parameter tersebut. Uraian mengenai hasil
pengukuran dan analisis parameter kimia sebagai berikut :
a. Derajat Keasaman pH
Nilai pH menunjukkan konsentrasi ion hydrogen dalam air. Air dianggap asam jika nilai pH kurang dari 7 dan dianggap basa jika lebih dari 7. Baku Mutu pH untuk
laut bahari berkisar antara 7 – 8,5, di luar nilai itu berarti air laut mengalami
pencemaran. Kadar pH air laut dapat dilihat pada tabel dan grafik sebagai berikut :
Tabel 2.35..Nilai pH Air Laut di Kulonprogo Tahun 2014
Lokasi Satuan
Bulan Baku Mutu
April Agustus
Pantai Glagah -
7,54 7,32
7 – 8,5
Pantai Trisik -
8,13 -
7 – 8,5
Sumber : Lab. Hidrologi dan Kualitas Air Fak. Geografi UGM Yogyakarta 2014 Jika dibandingkan dengan nilai pH pada tiga tahun sebelumnya yaitu tahun
2012, dan 2013 maka nilai pH cenderung mengalami peningkatan sampai dengan tahun 2013 kemudian mengalami penurunan pada tahun 2014, seperti yang terlihat
pada grafik berikut :
Laporan SLHD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014 Bab II-73
Gambar 2.51. Grafik Fluktuasi Nilai pH Air Laut di Kulonprogo Tahun 2012 - 2014
Penurunan nilai pH ini sejalan dengan perkembangan industri, baik yang bergerak di daratan maupun di pesisir yang menghasilkan limbah penyebab asam.
Pada pH asam akan menyebabkan penurunan benthos, sehingga produsen di perairan laut berkurang.
b. Salinitas
Hasil pengukuran salinitas air laut di Kulonprogo tahun 2014 dapat dilihat dalam tabel dan grafik sebagai berikut :
Tabel 2.36. Kadar Salinitas Air Laut di Kulonprogo Tahun 2014
Lokasi Satuan
Bulan Baku Mutu
April Agustus
Pantai Glagah ‰
47 41,5
alami Pantai Trisik
‰ 48
- alami
Sumber : Lab. Hidrologi dan Kualitas Air Fak. Geografi UGM Yogyakarta 2014
Laporan SLHD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014 Bab II-74
Berdasarkan data pemantauan, kadar salinitas air laut berkisar antara 41,5 - 48 ‰. Tidak ada batas maksimal salinitas yang ditentukan, sehingga semua masih
dalam batas alami perairan. Keberadaan garam-garaman di laut mempengaruhi sifat fisik air laut, seperti
densitas, titik beku, dan temperatur, dan salinitas sangat berpengaruh terhadap daya hantar listrik konduktivitas dan tekanan osmosis.Semakin tinggi salinitas
maka daya hantar listrik semakin tinggi demikian juga tekanan osmosisnya. Tinggi rendahnya salinitas ditentukan oleh tiga faktor, yaitu penguapan, curah
hujan dan banyak sedikitnya sungai yang bermuara. Semakin besar tingkat penguapan air laut, maka kadar salinitasnya akan semakin tinggi. Jadi pada bulan
kemarau yang direpresentasikan pada pemantauan bulan Agustus, rata-rata kadar garamnya lebih tinggi daripada bulan April. Di daerah tropis seperti Indonesia,
salinitas air di permukaan lebih rendah daripada di kedalaman akibat tingginya curah hujan. Semakin banyak sungai yang bermuara ke laut maka salinitas semakin
rendah, demikian pula sebaliknya, karena sungai membawa air tawar yang bersifat mengencerkan salinitas air laut.
Fluktuasi salinitas berdasarkan tahun pemantauan dapat dilihat dalam gambar grafik tersebut, yang menunjukkan bahwa ada kenaikan salinitas yang nyata pada
tahun 2014 dengan tahun-tahun sebelumnya. Salinitas yang tinggi ini kemungkinan disebabkan oleh penguapan air yang tinggi yang mengakibatkan kepekatan air laut
meningkat.
Laporan SLHD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014 Bab II-75
Gambar 2.52. Grafik Flukuasi Kadar Salinitas Air Laut pada Pemantauan Tahun 2012 - 2014
c. Nitrat NO