Penyempurnaan Organisasi dan Tata Hubungan Kerja Tahubja

27 - Fasilitasi diklat PI M 1,2,3,4 sebanyak 30 orang; - Fasilitasi pendidikan strata lebih tinggi : 50 orang S1, 30 orang S2 dan 10 orang S3 bidang kehutanan, ekonomi dan hukum; - Fasilitasi pengembangan profesi perencanaan kehutanan 13 orang; - Pelatihan TI 48 orang; - Apresiasi TI untuk pimpinan 30 orang. - Penyusunan kompetensi jabatan lingkup Baplanhut; - Penilaian angka kredit jabfung; - Penyempurnaan butir-butir juknis PAK jabfung; - Seminar makalah tenaga fungsional. - Mengembangkan basis data kepegawaian di Pusat dan Daerah; - Menyempurnakan sistem penilaian kinerja - Menyempurnakan sistem administrasi kepegawaian dan sistem kepangkatan dan mutasi pegawai; - Bimbingan administrasi kepegawaian 500 orang; - Dokumentasi digital arsip kepegawaian Badan Planologi Kehutanan; - Konsultasi masalah administrasi kepegawaian dgn instansi lembaga terkait; - Pengelolaan dan penyelenggaraan administrasi kepegawaian kepengurusan umum.

10. Penyempurnaan Organisasi dan Tata Hubungan Kerja Tahubja

Sasaran yang sudah ditetapkan dalam Renstra tahun 2005 – 2009 yaitu terwujudnya organisasi dan tata hubungan kerja lingkup Badan Planlogi Kehutanan internal pusat, pusat – daerah yang lebih efektif dan responsive. Berdasarkan Peraturan Presiden Republik I ndonesia Nomor 9 tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara RI bahwa Badan merupakan pelaksana tugas tertentu yang karena sifatnya tidak tercakup dalam tugas Sekretariat Jenderal dan atau Direktorat Jenderal dan atau I nspektorat Jenderal sesuai dengan kebutuhan dan beban kerja. Direktorat Jenderal adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi Departemen yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Kehutanan yang mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidangnya pasal 74-75 PerPres 9 2005. Badan Planologi Kehutanan merupakan salah satu I nstitusi Departemen Kehutanan yang berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.13 Menhut–I I 2005, tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehutanan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan perencanaan makro di bidang kehutanan dan pemantapan kawasan. 28 Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi berbagai tantangan, permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam pembangunan kehutanan ialah dengan mengoptimalkan aspek perencanaan kehutanan dalam pengurusan sumberdaya hutan yaitu dengan meninjau kembali struktur organisasi, nomenklatur, tugas pokok dan fungsi organisasi Badan Planologi Kehutanan mengingat saat ini Badan Planologi Kehutanan melaksanakan fungsi sebagai Badan dan juga berperan menjalankan fungsi Direktorat Jenderal. Untuk mengatasi hal tersebut telah ditetapkan adanya perubahan organisasai Badan Planologi Kehutanan menjadi Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan sesuai PP No. 50 Tahun 2008. PP tersebut masih memerlukan tindak lanjut berupa penetapan struktur organisasi dan tupoksi dari Menteri Pendayagunan Aparatur Negara. Tata Hubungan Kerja adalah rangkaian prosedur kerja dan sistem kerja yang mengatur tata hubungan tugas dan fungsi antara Sekretariat Badan Planologi Kehutanan, Pusat-pusat yang ada di lingkup Badan Planologi Kehutanan dan Balai Pemantapan Kawasan Hutan di seluruh I ndonesia demi terwujudnya suatu koordinasi dan sinkronisasi atas pelaksanaan tugas dan fungsi instansi-instansi yang bersangkutan. Tata Hubungan Kerja bertujuan untuk menciptakan kondisi kerja yang baik. Untuk mewujudkan koordinasi dalam pelaksanaan tugas untuk tercapainya hasil optimal setiap unit kerja satuan organisasi lingkup Badan Planologi Kehutanan yang diharapkan dapat tercapai, maka pada tahun 2007 kegiatan yang dilaksanakan yang berkaitan dengan organisasi dan tata hubungan kerja TAHUBJA adalah : - Terbentuknya BPKH baru; tersedianya data penyempurnaan organisasi Baplan Pusat dan Daerah; buku uraian jabatan; prosker dan draft Tahubja Baplan Pusat dan Daerahdi 31 Satker 10 BPKH, 11 propinsi yang tidak ada BPKH + 10 Propinsi Calon BPKH. Pada tahun 2008, kegiatan yang telah direncanakan antara lain : - Menyempurnakan rancangan Tahubja bidang planologi kehutanan Pusat serta Pusat dan daerah; - Turut serta dalam menyusun rancangan Tahubja Dephut dan rancangan Permenhut tentang Tahubja Kehutanan; - Sosialisasi rancangan Tahubja bidang planologi kehutanan di Pusat dan Daerah, 12 kali. - Pengkajian kelayakan pembentukan calon 9 UPT baru; - Menyusun dan menyampaikan rancangan pembentukan UPT Baplan kepada Menhut untuk mendapat persetujuan; - Memfasilitasi persetujuan dari Menteri Pendayaan Aparatur Negara tentang pembentukan 9 UPT baru; 29 - Menyiapkan SDM dan sarpras 9 UPT baru dan menata kembali sarpras UPT lama. - Menyusun menyempurnakan uraian jabatan struktural dan non struktural BPKH; menyusun menyempurnakan prosedur kerja BPKH; - Menyusun analisis jabatan pada 17 BPKH; - Menyusun penyempurnaan organisasi Baplan Pusat dan Daerah; - Melakukan evaluasi kinerja organisasi Baplan Pusat.

11. Penyusunan Peraturan Perundang- undangan bidang Planlogi