39
5. Pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan KPH
Sasaran tahun 2009 yang akan dicapai adalah terbentuknya institusi pengelola KPH KPH Model sebanyak 27 unit, penetapan wilayah KPH di 27 propinsi.
Untuk mencapai saaran tersebut, maka kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2009 adalah :
5.1. Pengembangan kebijakan pembangunan KPH dengan :
5.1.1. Penyusunan pedoman pembangunan KPH 1 judul; dan
5.1.2. Formulasi kebijakan SDM tingkat Propinsi, 4 Propinsi
5.2. Perencanaan strategis dan operasional pembangunan KPH :
5.2.1. Penyusunan action plan pembangunan KPH di Tk. Propinsi, 8
propinsi; 5.2.2.
Penyusunan action plan pembangunan KPH Tk. Kabupaten 9 Kabupaten.
5.3. Fasilitasi implementasi pembangunan KPH, melalui :
5.3.1. Penyusunan rancang bangun KPH, 4 Propinsi;
5.3.2. Pembentukan wilayah KPH 11 propinsi;
5.3.3. Penetapan wilayah KPH;
5.3.4. Fasilitasi pembangunan KPH, 11 paket;
5.3.5. Penyusunan rancangan pembangunan KPH Model, 4 lokasi;
5.3.6. Fasilitasi strukturisasi institusi pengeloa KPH, 8 unit;
5.3.7. Penguatan organisasi KPH Model, 3 unit;
5.3.8. Penyusunan rencana pengelolaan KPH, 9 unit;
5.3.9. Finalisasi penyusunan rancangan pembangunan KPH Model, 1
paket; 5.3.10.
Pengendalian pembangunan KPH 1 paket; 5.3.11.
Pengumpulan data dan informasi KPH Model 15 lokasi; 5.3.12.
Monitoring dan evaluasi pembangunan KPH 1 paket; 5.3.13.
I nventarisasi wilayah kelola 1 lokasi; 5.3.14.
Tata hutan wilayah KPH 2 propinsi; 5.3.15.
Lokalatih personal pelaksana KPH 3 propinsi; 5.3.16.
Sosialisasi pembangunan KPH dan PP No.6 Tahun 2007, 10 Kab dan 1 lokasi.
40
I I . Program Peningkatan Kualitas Akses I nformasi Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup
6. Penyediaan I nformasi Lokasi Pemanfaatan Hutan
Sasaran tahun 2009 yang akan dicapai adalah tersedianya informasi lokasi pemanfaatan hutan dan tersusunnya basis data pemanfaatan hutan di seluruh
I ndonesia. Dalam rangka mencapai sasaran tersebut, maka kegiatan yang akan
dilaksanakan pada tahun 2009 adalah : 6.1.
Penghimpunan data dan informasi pemanfaatan hutan seluruh I ndonesia melalui :
6.1.1. I dentifikasi dan pengumpulan data informasi pemanfaatan hutan
seluruh I ndonesia; 6.1.2.
I dentifikasi penggunaan pemanfaatan kawasan hutan produksi, 6 lokasi;
6.1.3. Evaluasi permohonan kawasan hutan untuk HTR;
6.1.4. Sinkronisasi data dan informasi pemanfaatan hutan produksi;
6.1.5. Pembuatan peta pemanfaatan hutan termasuk pemetaan HTR.
6.2. Evaluasi pemanfaatan hutan secara berkala dengan :
6.2.1. Evaluasi pemanfaatan hutan seluruh I ndonesia;
6.2.2. Verifikasi permohonan areal kerja pemanfaatan hutan yang
memenuhi persyaratan; 6.2.3.
Ground check areal pemanfaatan kawasan hutan; 6.2.4.
Penanganan masalah pemanfaatan hutan dan kawasan konservasi.
6.3. Penyajian data dan informasi pemanfaatan hutan spatial maupun non
spatial data dasar kehutanan, data tematik jatikon dengan : 6.3.1.
Penyediaan data dan informasi pemanfaatan hutan baik spasial maupun non spasial.
6.4. Pengembangan basis data pemanfaatan hutan dengan :
6.4.1. Pemutakhiran data spasial dan non spasial areal pemanfaatan
kawasan hutan di 5 propinsi; 6.4.2.
I n house training bidang penyiapan areal pemanfaatan kawasan hutan;
6.4.3. Digitasi peta tata batas skala 1 : 250.000 sebanyak 20 peta;
6.4.4. Penyusunan Buku Database komposisi dan potensi tegakan hutan
di 3 Kabupsten. 6.5.
Sosialisasi pemanfaatan kawasan hutan : 6.5.1.
Sosialisasi data informasi dan peta pemanfatan hutan kepada pihak-pihak kunci.
41
7. Penyediaan Data dan I nformasi Sumber Daya Hutan