2
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Badan Planologi Kehutanan yaitu penyusunan rencana makro dibidang kehutanan dan pemantapan kawasan hutan
sesuai Peraturan Menteri Kehutanan nomor P.13 Menhut-I I 2005 tanggal 5 Mei 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehutanan maka Badan
Planologi Kehutanan sangat berkepentingan dengan kebijakan prioritas Pemantapan Kawasan Hutan disamping sebagai agen yang mendukung
keberhasilan pencapaian kebijakan prioritas yang lain. Kebijakan prioritas pemantapan kawasan hutan dimaksudkan untuk : a
Mewujudkan keberadaan kawasan hutan dan penutupan lahan, b Mendukung berjalannya unit-unit pengelolaan hutan untuk berbagai pemanfaatan hutan dan
hasil hutan, c Mewujudkan intensifikasi pengelolaan hutan dan hasil hutan, d Mendukung terwujudnya kelestarian usaha dan daya dukung kehidupan dari
hutan. Sedangkan dalam kebijakan pendukung Badan Planologi Kehutanan bertanggungjawab dalam mewujudkan ketersediaan rencana-rencana kehutanan
yang menjadi acuan pelaksanaan kegiatan pembangunan kehutanan. Pembangunan kehutanan bidang planologi kehutanan tahun 2009
dituangkan dalam suatu Rencana Kerja Badan Planologi Kehutanan tahun 2009 dan merupakan penjabaran dari Rencana Strategis Badan Planologi Kehutanan
Tahun 2005 - 2009 Penyempurnaan sebagai rencana tahunan. Sedangkan dalam pelaksaanaannya, Rencana Kerja Badan Planologi
Kehutanan tahun 2009 akan dilakukan oleh Badan Planologi Kehutanan baik Pusat maupun Daerah Balai Pemantapan Kawasan Hutan atau BPKH dan Dinas
Kehutanan. Rencana kegiatan pembangunan kehutanan Bidang Planologi Tahun 2009
adalah merupakan rencana kegiatan tahap akhir dari Rencana Strategis Renstra Badan Planologi Kehutanan Tahun 2005 – 2009. Sehingga diharapkan pelaksanaan
kegiatan tahun 2009 dapat menjadi landasan yang kuat untuk pembangunan Bidang Planologi tahap 5 tahun berikutnya.
B. VI SI , MI SI , SASARAN, KEBI JAKAN DAN PROGRAM
Visi dan misi Badan Planologi Kehutanan yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Badan Planologi Kehutanan tahun 2005 - 2009 Penyempurnaan
adalah sebagai berikut :
VI SI :
”Terwujudnya Perencanaan Makro Kehutanan dan Pemantapan Kawasan Hutan untuk Mendukung Penyelenggaraan Kehutanan”.
3
MI SI
1. Mewujudkan keberadaan kawasan hutan dengan luasan yang cukup dan
sebaran yang proporsional pada DAS untuk tujuan terselenggaranya pengukuhan kawasan hutan.
2. Mewujudkan unit pengelolaan hutan lestari untuk meningkatkan efektifitas
pengelolaan hutan di propinsi, kabupaten kota. 3.
Mengembangkan sistem informasi spasial dan non spasial kehutanan dengan tujuan membangun sistem informasi kehutanan yang berkualitas, terbuka dan
dapat dipertanggung jawabkan. 4.
Mewujudkan rencana-rencana kehutanan yang menjadi acuan pembangunan kehutanan.
5. Mengembangkan kelembagaan planologi kehutanan dengan tujuan untuk
mewujudkan aparatur kehutanan yang bersih dan berwibawa. Dalam pelaksanaan pembangunan planologi kehutanan untuk mencapai
beban visi misi tersebut di atas dan pada reliata tugas-tugas dan fungsi yang diemban, Badan Planologi Kehutanan mempunyai beban kerja yang cukup berat
baik yang bersifat supporting maupun executing, yaitu antara lain : pengukuhan
dan penatagunaan kawasan hutan, penyediaan lahan untuk kepentingan sektor lain seperti pertambangan, pertanian, pemukiman dll. Beban kerja yang diemban
sangat dirasakan tidak seimbang dengan kondisi organisasi baik di Pusat dan di daerah. Perubahan struktur organisasi ke depan diharapkan dapat memfasilitasi
tercapainya pelaksanaan tugas dengan sebaik-baiknya dan telah ditetapkan perubahan organisasai Badan Planologi Kehutanan ke Direktorat Jenderal Planologi
Kehutanan sesuai PP No. 50 Tahun 2008 tentang Perubahan Kesembilan Atas Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 Tentang Unit Organisasi dan Tugas
Eselon I Kementrian Negara Republik I ndonesia. Selain hal tersebut, Pemantapan kawasan hutan sebagai tugas pokok Badan
Planologi sangat perlu dipacu dalam rangka untuk memenuhi berbagai kepentingan, dan untuk menekan serta mengurangi bencana alam terutama yang memberi
dampak pada sektor hilir, pemukian, pertanian, kesehatan dan sebaganya. Dalam rangka menyusun Tata Ruang yang benar, Badan Planologi Kehutanan perlu
menyiapkan dan menyempurnakan berbagai peta antara lain Peta Dasar Tematik Kehutanan PDTK dengan menggunakan teknologi
remote sensing dan sekaligus mengoreksi peta-peta dengan teknologi terdahulu. Pemantapan kawasan hutan
juga diperlukan untuk pelestarian hutan dalam rangka pembangunan berkelanjutan dan untuk menekan serta mengurangi
global warning. Upaya-upaya dukungan antisipasi perubahan iklim direncanakan dalam bentuk adaptasi mitigasi perubahan
iklim yang terkait dengan kegiatan keplanologian.
4
Dalam rangka percepatan pemantapan kawasan hutan maka diperlukan pula dukungan komitmen-komitmen negara khususnya yang berkaitan dengan status
hukum kawasan hutan yang berkaitan dengan berbagai kepentingan, seperti I nsruksi Presiden I npres kepada Menteri Kehutanan.
Berdasarkan visi misi tersebut di atas dan dikaitkan dengan beban tugas Badan Planologi Kehutanan yang semakin meningkat sesuai dengan tuntutan
pembangunan nasional khususnya bidang kehutanan maka perlu dilakukan pengkajian kembali dan penyempurnaan struktur dan penyesuaian organisasi
Planologi Kehutanan Pusat dan UPT di daerah sesuai dengan beban tugas yang diemban.
SASARAN
Untuk mencapai visi dan pelaksanaan misi tersebut di atas, maka sasaran tahun 2005-2009 ditetapkan sebagai berikut :
1. Penunjukan kawasan hutan di seluruh I ndonesia selesai
2. Ditetapkannya kawasan hutan seluas 30 dari seluruh kawasan hutan
3. Terkendalinya penggunaan kawasan hutan di seluruh I ndonesia
4. Terkendalinya perubahan fungsi dan peruntukan kawasan hutan di seluruh
I ndonesia 5.
Terbangunnya dan beroperasinya 1 satu unit Kesatuan Pengelolaan Hutan KPH di setiap propinsi
6. Tersedianya informasi lokasi pemanfaatan hutan di seluruh I ndonesia
7. Tersedianya data dan informasi Sumber Daya Hutan SDH yang lebih
berkualitas akurat, mutakhir, reliable sebagai bahan pengambilan kebijakan pengelolaan hutan lestari
8. Terwujudnya rencana-rencana kehutanan menjadi acuan dalam implementasi
kegiatan pembangunan kehutanan dan sektor lain 9.
Terwujudnya SDM Kehutanan yang berkualitas, kompeten, serta terdistribusi secara proporsional
10. Tersedianya dana, sarana dan prasarana yang proporsional untuk mendukung
pembangunan bidang planologi kehutanan 11.
Terbentuknya PNS Kehutanan yang dapat menjalankan tugas secara benar sesuai dengan ketentuan dan kompetensinya
12. Organisasi dan Tata Hubungan Kerja TAHUBJA lingkup kehutanan internal
pusat, pusat-daerah lebih efektif dan responsif 13.
Peraturan perundang-undangan bidang planologi kehutanan mampu mendukung terselenggaranya pengurusan hutan I ndonesia dengan baik.
5
KEBI JAKAN DAN PROGRAM :
Untuk mencapai sasaran tahun 2005 - 2009 Penyempurnaan yang telah ditetapkan dan untuk melaksanakan tupoksinya, maka Badan Planologi Kehutanan
telah menetapkan kebijakan ”Pemantapan Kawasan Hutan” sebagai kebijakan prioritasnya.
Berdasarkan visi, misi, tujuan, sasaran dan kebijakan tersebut, maka untuk tahun 2009 Badan Planologi Kehutanan melaksanakan 2 dua program, yaitu :
1. Program Pemantapan Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan SDH
2. Program Peningkatan Kualitas Akses I nformasi Sumber Daya Alam SDA dan
Lingkungan Hidup LH
C. PELAKSANAAN KEGI ATAN SAMPAI TAHUN 2007 DAN RENCANA