energi yang ada. Hasil dari simulasi tersebut kemudian dibandingkan dengan target-target jangka panjang yang sudah ditetapkan oleh
pemerintah seperti misalnya penurunan intensitas energi 1 per tahun hingga tahun 2025, penurunan elastisitas energi kurang dari 1 hingga
tahun 2025 dan sebagainya.
2.5.4 Target Perencanaan Efisiensi dan Elastisitas Energi
Dengan dibuat perencanaan dalam efisiensi dan elastisitas energi diharpkan bisa meningkatkan serta pemahaman masyarakat Indonesia
akan pentingnya menghemat pemakaian energi dengan mengefisiensikan setiap pemakaian energin baik di rumah tangga, industry dan gedung-
gedung komersial. Sehingga tujuan dari perencanaan efisiensi dan elastisiatas enrgi
seperti dampak penghematan, keekonomian hingga rencana penerapan dari teknologi hemat energi tersebut untuk mencapai target Kebijakan Energi
Nasional yang meliputi penurunan elastisitas energi kurang dari satu pada tahun 2025 dan penurunan intensitas energi sebesar 1 per tahun dapat
tercapai.
2.5.5 Alasan menghemat pemakaian energi
Umumnya negara-negara maju mengonsumsi berbagai energi dengan jumlah yang cukup besar. Hal ini karena di negara-negara tersebut
berbagai jenis pekerjaan di pabrik-pabrik, di rumah tangga sangat berkaitan dengan pemakaian energi sehingga mereka membutuhkan energi
untuk di konsumsi dalam jumlah besar. Salah satu untuk contoh adalah di rumah tangga, pabrik, gedung-gedung dsb pemakaian AC menjadi alat
yang harus digunakan. Dan apabila dalam pemakaian AC ini tidak bisa disiasati dengan baik terutama dalam pemasangannya, akan menyebabkan
banyak energi yang terbuang dan menyebabkan pemborosan.Selain AC masih banyak pemakaian alat-alat lainnya yang juga menggunakan energi,
namun dari semua itu AC merupakan yang paling banyak menyerap energi dalam pengoperasiannya. Maka dengan memasang AC sesuai dengan
Universitas Sumatera Utara
standarnya secara langsung akan dapat membantu dalam menghemat energi.
Generasi-generasi yang dilahirkan dalam situasi yang telah maju akan sulit membayangkan betapa banyak waktu yang pernah diperlukan
untuk melakukan hal-hal yang sederhana dalam kondisi yang kurang menguntungkan. Pada awal sejarah yang agak lanjut, manusia dapat pula
memanfaatkan suatu sumber daya alam lain, yaitu tenaga air. Sumber energi ini merupakan bentuk energi yang terbarukan, dipakai untuk
pertukangan dan untuk peggilingan. Sekitar abad ke- 13, suatu sumber energi batu yaitu batu bara memperkaya spectrum jenis-jenis energi yang
dimanfaatkan manusia. Pada taraf ini pemakaian batu bara masih terbatas untuk memasak dan pemanasan. Pad awal ke- 18 telah ditemukan mesin
uap yang menggunakan batu bara sebagai sumber energi. Revolusi Industri di Eropa, dimana energi mulai digunakan secara besar-besaran.
Karena semakin banyaknya kegiatan-kegiatan yang memanfaatkan energi membuat cadangan energi menjadi sedikit dan dibutuhkan
penghematan dalam setiap penggunaan energi tersebut. Apabila penghematan tidak dilakukan di prediksi dalam waktu dekat pasokan
energi dimuka bumi akan habis dan itu bisa berakibat buruk bagi pertumbuhan lingkungan kehidupan manusia. Dalam melakukan
penghematan ini ada dua cara yang bisa dilakukan yaitu mencari energi terbarukan atau melakukan effesiensi dalam pemakaian energi tersebut.
Dan dalam skripsi hal yang penulis kemukan adalah bagaimana kita bisa melakukan effisiensi energi dalam pemakaian AC ditinjau dari cara
pemasangan AC tersebut.
2.6 Asumsi dalam Prakiraan Kebutuhan Tenaga Listrik