�
�
= �
�����
� �
�
� ��� ……….2.12
CLF cooling load factor yang ditampilkan pada Lampiran 6
5. Panas dari udara ventilasi dan udara infiltrasi Persamaan yang bisa digunakan untuk menghitung panas
sensibel dan panas laten dari tambahan udara ventilasi ini adalah sebagai berikut Himsar Ambarita 2012 hal 70 :
�
�
= 1,23 � �
− �
�
………2.13 �
�
= 3010 � �
− �
�
……….2.14
Dan beban total adalah : �
�����
= 1,2 �ℎ
− ℎ
�
……….2.15 Dimana Q adalah laju aliran udara ventilasi.
2.4 Alasan Refrigerasi dan Pengkondisian Udara Penting
Pada saat ini issu global yang sedang berkembang adalah tentang Emisi Gas Rumah Kaca GRK dan pengurangan penggunaan konsumsi energi. Sesuai
dengan hasil konvensi PBB mengenai perubahan iklim ada 6 jenis golongan Gas Rumah Kaca yaitu Karbondioksida CO
2
, Dinitrooksida N
2
O, Metana CH
4
, sulfurhexaflorida SF
6
, Ferflorokarbon PFC
S
dan Hidroflorokarbon HFC
S
. Sesuai dengan hal diatas maka dapat disimpulkan kalau semua kegiatan manusia
yang melepas gas-gas tersebut ke atmosfer adalah kegiatan emisi Gas Rumah Kaca.
Beberapa kepala Negara di dunia telah mengatakan komitmen dan berani menyebutkan angka pengurangan emisi. Misalnya pemerintah Jepang
berkomitmen mengurangi emisi GRK sampai 25 dari tingkat keadaan tahun 1990. Indonesia juga mengatakan target penurunan emisi GRK ini. Pada
pertemuan G-20 di Pittsburgh Amerika Serikat, 25 September 2009, Presiden SBY menyampaikan pidato bahwa Indonesia berkomitmen untuk mengurangi
emisi GRK sebesar 26 dari tingkat Business As Usual BAU pada tahun 2020 dengan usaha sendiri dan sampai 41 dengan dukungan Internasional [12].
Universitas Sumatera Utara
Dalam hal ini tindak lanjut dari Pemerintahan Republik Indonesia adalah dengan menyusun Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca GRK
sesuai dengan Peraturan Presiden no.62011. Dan dalam menyokong kebijakan pemerintah pusat ini maka pemerintah daerah juga diinstruksikan unutk menyusun
Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca dalam pencapaian target penurunan emisi GRK di seluruh wilayah Indonesia.
Berdasarkan fakta-fakta diatas menunjukkan kalau semua tindakan pengkonsumsian energi harus dilakukan penghematan.Tujuannya adalah untuk
melakukan penyelamatan pelestarian lingkungan. Di kota-kota besar seperti Jakarta dan Medan konsumsi energi di hotel, supermarket, gedung industry lebih
banyak dihabiskan karena pemakaian AC. Pemborosan energi oleh pemakaian AC ditambah banyak lagi karena instalasi pemasangan AC yang tidak sesuai dengan
standarisasinya. Sehingga hal itu mengakibatkan pemborosan energi listrik. Karena besarnya konsumsi energi untuk AC yang digerakkan oleh energi
listrik dan berasal dari energi fosil, maka AC adalah salah satu kegiatan emisi GRK yang sangat significant. Maka salah satu target yang harus dilakukan adalah
bagaimana mengurangi emisi GRK dari sektor sistim refrigerasi dan pengkondisian udara.
2.5 Sumber Daya Energi 2.5.1 Sumber Energi