Kopi Arabika Kopi Robusta

24 kopi telah dicatat sejak abad ke 9. Kopi kemudian terus berkembang hingga saat ini menjadi salah satu minuman paling populer di dunia yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat Indonesia. 21 Indonesia sendiri telah mampu memproduksi lebih dari 400.000 ton kopi per tahunnya. Tingkat konsumsi kopi dalam negeri berdasarkan hasil survei LPEM UI tahun 1989 adalah sebesar 500 gramkapitatahun. Dewasa ini diperkirakan tingkat konsumsi kopi di Indonesia telah mencapai 800 gramkapitatahun AEKI, 2011. 13

2.4.1 Jenis Kopi

Secara umum terdapat dua jenis kopi, yaitu arabika dan robusta. 18

2.4.1.1 Kopi Arabika

Kopi arabika merupakan tipe kopi tradisional dengan cita rasa terbaik. Secara umum kopi ini tumbuh di negara-negara beriklim tropis atau subtropis. Kopi ini berasal dari Ethiopia. Walau berasal dari Ethiopia, kopi arabika telah menguasai sekitar 70 pasar kopi dunia dan sekarang telah dibudidayakan di berbagai belahan dunia, mulai dari Amerika Latin, Afrika Tengah, Afrika Timur, India, dan Indonesia. Kopi arabika tumbuh pada ketinggian 700 – 1700 m di atas permukaan laut. Tanaman ini dapat tumbuh hingga 3 meter bila kondisi lingkungan baik. Suhu tumbuh optimalnya adalah sekitar 16 – 20°C. 12,21 Ciri-ciri dari tanaman kopi arabika ini, yaitu panjang cabang primernya rata- rata mencapai 123 cm, sedangkan ruas cabangnya pendek-pendek. Batangnya berkayu, keras, dan tegak serta berwarna putih keabu-abuan. Keunggulan dari kopi arabika antara lain bijinya berukuran besar, beraroma harum, dan memiliki cita rasa yang baik. Kelemahan kopi ini adalah rentan terhadap penyakit HV. Oleh karena itu, sejak muncul kopi robusta yang tahan terhadap penyakit HV, dominasi kopi arabika mulai tergantikan. Secara umum, ciri-ciri kopi arabika yaitu beraroma wangi yang sedap menyerupai aroma perpaduan bunga dan buah, terdapat cita rasa asam yang tidak terdapat pada kopi jenis robusta, cita rasanya jauh lebih halus mild daripada kopi robusta, dan terkenal pahit. 21 Universitas Sumatera Utara 25 Gambar 1. Kopi Arabika

2.4.1.2 Kopi Robusta

Kopi robusta merupakan kopi yang pertama kali ditemukan di Kongo pada tahun 1898 dan mulai masuk ke Indonesia pada tahun 1900. 12,21 Kopi robusta merupakan turunan dari beberapa jenis kopi, yaitu Coffea canephora, Coffea quillou, dan Coffea uganda. 21 Kopi robusta dapat dikatakan sebagai kopi kelas dua karena rasanya yang lebih pahit, sedikit asam, dan mengandung kafein dalam kadar yang jauh lebih banyak. 12 Selain itu, cakupan daerah tumbuh kopi robusta lebih luas daripada kopi arabika yang harus ditumbuhkan pada ketinggian tertentu. Kopi robusta dapat ditumbuhkan dengan ketinggian 800 m diatas permukaan laut. Hal ini menjadikan kopi robusta lebih murah. Selain itu, kopi robusta tahan terhadap serangan hama dan penyakit, terutama terhadap serangan jamur karat HV. 12,38 Kopi robusta memiliki beberapa keunggulan yaitu lebih resisten terhadap serangan hama dan penyakit khususnya penyakit HV, mampu tumbuh dengan baik pada ketinggian tempat 400 – 700 m di atas permukaan laut pada suhu 21 - 24°C, produksinya lebih tinggi dari kopi arabika. Secara umum, kopi robusta memiliki beberapa ciri-ciri, antara lain memiliki rasa yang menyerupai coklat, aroma yang dihasilkan khas dan manis, warna bijinya bervariasi tergantung cara pengolahannya, serta teksturnya lebih kasar dari kopi arabika. 21 Di Indonesia, 90 jenis kopi yang banyak diproduksi dan dikonsumsi adalah jenis robusta. 14 Universitas Sumatera Utara 26 Gambar 2. Kopi Robusta

2.4.2 Komposisi