Pembuatan Model Induk Perendaman Sampel pada Bahan Minuman Pengukuran Kekuatan Impak Pengukuran Kekuatan Transversal

47 l Lekron Smic, China m Mata bur fraser n Mandril o Penggaris besi p Inkubator

3.5.1.2 Alat yang Digunakan Untuk Menguji Sampel

a Alat uji kekuatan impak Amslerotto Walpret Werke GMBH, Germany b Alat uji kekuatan transversal Autograph Shimadzu AG-10 TE Universal Testing Machine, Japan

3.5.2 Bahan Penelitian

a Resin Akrilik Polimerisasi Panas QC 20, China b Cold Mould Seal QC 20, England c Gips keras Moldano, Germany d Vaselin e Plastik Selopan f Kertas pasir waterproof no. 600 g Akuades h Kopi Robusta Nescafe Classic i Teh hitam Sosro

3.6 Cara Penelitian

3.6.1 Pembuatan Model Induk

Model induk dibuat dari logam stainless steel dengan ukuran 80 mm x 10 mm x 4 mm untuk uji kekuatan impak dan 65 mm x 10 mm x 2,5 mm untuk uji kekuatan transversal. Model induk digunakan untuk mendapatkan mold sampel RAPP. Universitas Sumatera Utara 48 Gambar 9. Model induk dari stainless steel untuk uji impak Gambar 10. Model induk dari stainless steel untuk uji transversal

3.6.2 Pembuatan Sampel

3.6.2.1 Pembuatan Sampel untuk Uji Kekuatan Impak

Model induk untuk uji kekuatan impak berukuran 80 mm x 10 mm x 4 mm. 1. Pembuatan Mold a Gips keras dicampur dengan air dengan perbandingan 300 gram gips keras : 90 ml air untuk pengisian kuvet bawah dan diaduk dengan menggunakan spatula selama 30 detik sampai adonan tercampur homogen. b Adonan gips keras dituang ke dalam kuvet bawah yang telah diletakkan di atas vibrator dimana kuvet bawah sebelumnya sudah diolesi vaselin. c Gips keras dibiarkan beberapa menit. d Model induk dibenamkan setinggi permukaan adonan gips keras dalam kuvet bawah, satu kuvet berisi 3 buah model induk. e Gips keras dirapikan dan didiamkan sampai mengeras selama 60 menit. f Permukaan gips keras, model induk dan kuvet atas diolesi vaselin, lalu kuvet atas disatukan dengan kuvet bawah dan diletakkan di atas vibrator lalu diisi Universitas Sumatera Utara 49 dengan adonan gips keras yang telah diaduk hingga homogen dengan perbandingan 300 gram gips keras : 90 ml air. g Diamkan selama 60 menit hingga gips mengeras, lalu kuvet dibuka dan model induk diangkat dengan menggunakan lekron. h Kemudian mold disiram dengan air panas untuk membuang sisa vaselin hingga bersih. i Setelah kering, permukaan gips keras pada kuvet bawah dan kuvet atas diolesi dengan cold mould seal, kemudian dibiarkan selama 20 menit. Gambar 11. Vibrator Filli Manfredi Pulsar – 2, Italia Gambar 12. Model induk yang telah dibenamkan dalam gips tipe III gips stone, Korea Universitas Sumatera Utara 50 Gambar 13. Mold yang dihasilkan B. Pengisian Resin Akrilik pada Mold a Monomer dituang ke dalam pot porselen dan polimer dimasukkan dengan perbandingan polimer : monomer sebesar 3 gr : 1,5 ml untuk pengisian 3 mold, lalu diaduk perlahan-lahan dengan menggunakan spatula semen sampai polimer dan monomer tercampur dengan baik. b Setelah adonan mencapai dough stage, adonan dimasukkan ke dalam mold yang berada pada kuvet bawah. c Plastik selopan diletakkan diantara kuvet atas dan kuvet bawah, kemudian kuvet ditutup dan ditekan dengan menggunakan press hidrolik dengan tekanan 1000 psi. d Kuvet dibuka lalu kelebihan akrilik dipotong, lalu kuvet ditutup kembali. e Dilakukan penekanan dengan tekanan 2200 psi, prosedur diulang, lalu baut dipasang untuk mempertahankan kuvet atas dan bawah agar dapat beradaptasi dengan baik, kemudian dibiarkan selama 15 menit. C. Kuring Kuvet dimasukkan ke dalam waterbath. Pada tahap pertama, diatur suhu 70°C dan dibiarkan selama 90 menit. Selanjutnya suhu dinaikkan menjadi 100°C dan Universitas Sumatera Utara 51 dibiarkan selama 30 menit. Kemudian kuvet dibiarkan dingin hingga mencapai suhu kamar. Gambar 14. Pres hidrolik OL 57 Manfredi, Italia Gambar 15. Unit Kuring Filli Manfredi, Italia Universitas Sumatera Utara 52 D. Penyelesaian Sampel dikeluarkan dari kuvet, lalu kelebihan akrilik dibuang dan dirapikan untuk menghilangkan bagian yang tajam dengan menggunakan bur fraser dan sampel dihaluskan dengan kertas pasir waterproof no. 600. Gambar 16. Sampel yang telah dihaluskan dengan kertas pasir Atlas no.600

3.6.2.2 Pembuatan Sampel untuk Uji Kekuatan Transversal

Prosedur pembuatan sampel untuk uji kekuatan transversal sama dengan prosedur pembuatan sampel untuk uji kekuatan impak, yang berbeda adalah ukuran sampel yang digunakan, yaitu 65 mm x 10 mm x 2,5 mm. Setelah selesai, masing- masing sampel diberi garis tengah dan diberi nomor pada kedua ujungnya.

3.6.3 Perendaman Sampel pada Bahan Minuman

a Sampel dibagi menjadi 6 kelompok, yaitu: 1. Uji Kekuatan Impak - Sampel yang direndam dalam akuades A - Sampel yang direndam dalam larutan kopi B - Sampel yang direndam dalam larutan teh C 2. Uji Kekuatan Transversal - Sampel yang direndam dalam akuades D Universitas Sumatera Utara 53 - Sampel yang direndam dalam larutan kopi E - Sampel yang direndam dalam larutan teh F b Sampel direndam dalam air akuades selama 2 hari pada suhu 37ºC sebelum dilakukan penelitian untuk mengurangi monomer sisa. Air akuades ditukar setiap pagi. c Pada hari ke 3 dimulai penelitian dengan cara merendam sampel selama 2 hari pada suhu 37°C dalam akuades, kopi, dan teh sesuai kelompok masing-masing. d Setelah itu sampel dikeluarkan dan dibiarkan sampai kering, lalu dilakukan pengujian kekuatan impak untuk kelompok A, B, C dan pengujian kekuatan transversal untuk kelompok D, E, F.

3.6.4 Pengukuran Kekuatan Impak

Pengukuran kekuatan impak dilakukan dengan menggunakan Amslerotto Walpret Werke GMBH, Germany. Cara pengukuran : 10 1. Sampel diletakkan pada posisi horizontal dan bertumpu pada kedua ujung alat penguji. 2. Lengan pemukul dikunci. 3. Kunci lengan pemukul dilepaskan sehingga pemukul membentur sampel pada bagian tengahnya hingga terjadi fraktur. 4. Catat nilai yang terlihat pada alat pengukur kekuatan impak. Kekuatan impak dihitung dengan rumus berikut: Keterangan: E = energi joule b = lebar sampel mm d = ketebalan sampel mm Universitas Sumatera Utara 54 Gambar 17.

3.6.5 Pengukuran Kekuatan Transversal

Pengukuran kekuatan transversal dilakukan dengan menggunakan Autograph Shimadzu AG-10 TE Universal Testing Machine, Japan. Cara pengukuran: 42 1. Sampel diletakkan di tengah-tengah alat penguji. 2. Jarak antar kedua batang pendukung 50 mm. 3. Sampel diberi tekanan sampai terjadi fraktur. 4. Catat nilai yang terlihat pada monitor alat pengukur kekuatan transversal. Kekuatan transversal dihitung dengan rumus berikut: Keterangan : S = kekuatan transversal kgcm 2 I = jarak antar beban pendukung cm Alat uji kekuatan impak Amslerotto Walpret Werke GMBH, Germany Universitas Sumatera Utara 55 P = beban kg b = lebar sampel batang uji cm d = tebal sampelbatang uji cm Gambar 18. Alat uji kekuatan transversal Autograph Shimadzu AG-10 TE Universal Testing Machine, Japan Universitas Sumatera Utara 56 Gambar 19. Alat uji kekuatan transversal menekan tepat pada bagian tengah sampel

3.7 Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Analisa univarian untuk mengetahui rata-rata kekuatan impak dan transversal pada masing-masing kelompok perlakuan. 2. Uji t independen untuk mengetahui pengaruh perendaman bahan basis gigitiruan RAPP dalam larutan kopi dan teh terhadap kekuatan impak dan transversal. Universitas Sumatera Utara