Novel Psikologis KAJIAN TEORI

11 tokoh-tokohnya tokoh utama, tokoh kedua, tokoh ketiga, dst Ratna, 2008: 343. Lebih lanjut, Endraswara 2008a: 35 menambahkan bahwa penelitian psikologi sastra amat penting memperhatikan emosi dalam sastra. Emosi dalam karya sastra merupakan penghubung rasa antara pengarang dengan pembaca satranya. Maka berdasarkan pendapat para ahli di atas, penelitian terhadap emosi dalam novel perlu dikaji dalam penelitian ini. Fokus penelitian adalah bentuk kecerdasan emosi dan teknik penyampaian kecerdasan emosi pada tokoh utama dalam novel Kembang Kan ṭil karya Senggono, yaitu Hardjita. Pemahaman terhadap teks sastra memerlukan ilmu bantu psikologi karena karya sastra memuat aspek kejiwaan manusia Endraswara, 2013: 97. Sastra maupun psikologi sama-sama mempelajari kehidupan manusia. Selanjutnya, Endraswara 2013: 99 menegaskan bahwa sifat-sifat manusia dalam psikologi maupun sastra sering menunjukkan kemiripan. Sehingga kajian psikologi sastra tepat untuk dilakukan. Berdasarkan pernyataan tersebut, penelitian psikologi satra perlu dilakukan untuk mengkaji kecerdasan emosi tokoh utama dalam novel Kembang Kan ṭil karya Sengono.

B. Novel Psikologis

Karya fiksi psikologis menurut Minderop 2010: 53 merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menjelaskan suatu novel yang bergumul secara spiritual, emosional dan mental para tokoh dengan cara lebih banyak mengkaji perwatakan daripada mengkaji alur atau peristiwa. Salah satu unsur dalam karya psikologis yaitu emosi, dan dapat dikaji melalui perwatakan tokoh cerita. Maka 12 penelitian ini difokuskan untuk mengkaji bentuk kecerdasan emosi dan teknik penyampaian kecerdasan emosi tokoh utama dalam novel Kembang Kan ṭil karya Senggono, yaitu Hardjita. Kajian dalam penelitian ini lebih ditekankan pada psychological novels atau novel psikologis. Heredith dan Fitgerald Padmopuspito, 1980: 4 mengungkapkan bahwa Psychological Novels yaitu novel yang dapat menarik pembaca terutama yang berminat dalam ilmu jiwa. Novel Kembang Kan ṭil karya Senggono menceritakan tentang pergolakan batin tokoh-tokohnya dalam menghadapi permasalahan hidupnya. Berbagai pikiran, perasaan, dan pengungkapannya termuat dalam novel tersebut, sehingga novel Kembang Kan ṭil dapat dikaji menggunakan ilmu psikologi sastra. Karya fiksi disebut juga prosa fiksi. Prosa fiksi adalah kisahan atau cerita pelaku tertentu dengan pemeranan, latar, serta tahapan dan rangkaian cerita tertentu berdasar hasil imajinasi pengarangnya sehingga menjali suatu cerita Aminuddin, 2009: 66. Selanjutnya, Aminuddin 2009: 66 menambahkan untuk memahami karya fiksi, pembaca harus memiliki bekal ilmu humanitas, terutama psikologi dan filsafat. Pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa kajian terhadap novel sebagai bagian dari karya fiksi dapat diterapkan melalui ilmu psikologi. Perilaku yang tercermin lewat ucapan dan perbuatan merupakan data yang menjadi penunjuk keadaan jiwa atau mental seseorang. Meskipun jiwa yang menjadi bahan kajian, analisis tetap berdasar pada data-data empiris, yaitu fakta yang teramati Siswantoro, 2005: 27. Data-data empiris atau fakta yang teramati adalah kata-kata, frase, kalimat, atau paragraf dalam novel Kembang Kan ṭil karya 13 Senggono yang memuat data sesuai fokus penelitian. Fokus penelitian yaitu tentang bentuk kecerdasan emosi dan teknik penyampaian kecerdasan emosi dalam novel. Novel sebagai bagian bentuk sastra di dalamnya terdapat peristiwa dan perilaku yang dialami maupun diperbuat oleh manusia tokoh. Realita psikologis sebagai salah satu bagian dari realita kehidupan menghadirkan fenomena kejiwaan tertentu yang dialami tokoh utama ketika merespon atau bereaksi terhadap diri dan lingkungan Siswantoro, 2005: 29. Hardjita adalah tokoh utama dalam novel Kembang Kan ṭil karya Senggono. Sebagai tokoh utama, Hardjita banyak mengalami peristiwa kejiwaan dalam kehidupannya. Ia mengalami berbagai konflik batin dengan tokoh-tokoh lain dalam novel tersebut. Gejala kejiwaan sebagai salah satu bagian dari ilmu psikologi dapat terungkap dalam karya sastra, yaitu melalui perilaku tokohnya. Harjana menyatakan bahwa seseorang dapat mengamati tingkah laku tokoh-tokoh dalam sebuah roman atau drama dengan memanfaatkan pengetahuan psikologi Siswantoro, 2005: 31. Aspek emosi merupakan salah satu bagian dari ilmu psikologi. Tingkah laku tokoh-tokoh dalam novel yang menunjukkan gejala kejiwaan dapat dikaji menggunakan teori psikologi yang relevan, yaitu teori kecerdasan emosi.

C. Psikologi Penokohan