29 diasumsikan mengandung bentuk kecerdasan emosi dan teknik penyampaian
kecerdasan emosi tokoh utama; 3 menginterpretasikan menafsirkan; dan 4 mendeskripsikan semua data yang telah diperoleh dari langkah-langkah tersebut.
b. Teknik Catat dilakukan setelah teknik baca dilakukan. Peneliti mencatat data yang
diperlukan untuk penelitian ke dalam kartu data: 1 mencatat nukilan-nukilan data dalam novel berupa kata, frasa, kalimat atau paragraf ke dalam kartu data; dan 2
mencatat hasil deskripsi yaitu tentang bentuk kecerdasan emosi dan teknik penyampaian kecerdasan emosi tokoh utama dalam novel Kembang Kan
ṭil karya
Senggono.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan yaitu tabel unit kartu data. Kartu data tersebut berupa kartu kutipan yang berfungsi sebagai instrumen pendukung
untuk menafsirkan dan menggali aspek kecerdasan emosi dan teknik penyampaian kecerdasan emosi yang dialami tokoh utama dalam Novel Kembang Kan
ṭil karya Senggono. Untuk kemudahan dan kelancaran dalam penelitian digunakan
komputer untuk mencatat semua data yang berhubungan dalam penelitian ini. Kartu data berupa kartu kutipan yang digunakan untuk mencatat data-data dari
kutipan dalam novel untuk menunjukkan kecerdasan emosi dan teknik penyampaian kecerdasan emosi tokoh utama adalah sebagai berikut.
30
Tabel 1: Kartu Data Aspek dan Teknik Penyampaian Kecerdasan Emosi Tokoh Utama dalam Novel
Kembang Kanthil Karya Senggono
No. Konteks Kutipan
Hlm. Aspek Kecerdasan Emosi
Teknik Penyampain Kecerdasan Emosi
Ket. Emosi
Indi- kator
Terje- mahan
MEP MME MD MEO MHO TL TTL
KTL JPT RTU RTL PTL
1 2
dst.
Keterangan:
√
: Tanda untuk Aspek Kecerdasan Emosi v
: Tanda untuk Teknik Penyampaian Kecerdasan Emosi dst
: dan seterusnya Hlm. : Halaman
JPT : Jalan Pikiran Tokoh
Ket. : Keterangan
KTL : Keadaan Tempat atau Lingkungan Tokoh MD
: Memotivasi Diri MEO : Mengenal Emosi Orang-lain
MEP : Mengenali Emosi Pribadi MHO : Membina Hubungan dengan Orang-lain
MME : Mengelola dan Mengekspresikan Emosi No.
: Nomor PTL
: Percakapan Tokoh Lain RTL : Reaksi Tokoh Lain
RTU : Reaksi Tokoh Utama
31 TL
: Teknik Langsung TTL
: Teknik Tidak Langsung
F. Teknik Keabsahan Data
Keabsahan diperoleh dengan cara data yang telah terkumpul perlu diuji kembali agar mantap dan masuk akal Siswantoro, 2005: 75-76. Keabsahan data
yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui pertimbangan validitas dan reliabilitas. Validitas dan reliabilitas diperlukan untuk menjaga keabsahan dan
kesahihan hasil penelitian. Hasil penelitian dikatakan valid apabila didukung oleh faktor yang secara empiris benar, dan dapat dipakai sebagai alat prediksi yang
kuat serta data konsisten dengan teori yang relevan. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas semantis.
Hal tersebut sesuai dengan pendapat Endraswara 2013: 164 bahwa penelitian sastra pada umumnya menggunakan validitas semantis, yaitu mengukur tingkat
kesensitifan makna simbolik yang berkaitan dengan konteks karya sastra dan konsep analisis. Peneliti melakukan validitas semantis dengan mengamati data-
data yang berupa kata-kata, frasa, kalimat, paragraf, dialog, monolog, dan deskripsi pengarang dalam novel Kembang Kan
ṭil dan dikaitkat dengan konsep teori kecerdasan emosi. Berikut adalah contoh penerapan validitas semantis dalam
penelitian ini. Kemampuan mengenali emosi pribadi atau kesadaran diri merupakan salah
satu aspek kecerdasan emosi. Kemampuan mengenali emosi pribadi dalam Novel
32 Kembang Kan
ṭil karya Senggono yang menunjukkan emosi heran dari tokoh utama adalah sebagai berikut.
Bareng wis tje ḍak wong mau disapa. Anggoné sumaur:
,,Sandi Kowé sapa?” ,,Hardjita” wangsulané.
,,O, ḍik Hardjita. Endi Nawawi?” genti takon.
Hardjita rada gumun teka kantja anjaran baé wis ora basan. No. Data 217
Terjemahan: Ketika sudah dekat orang tadi disapa. Jawabnya:
“Sandi Kamu siapa?” “Hardjita” wangsulane.
“O, dik Hardjita. Mana Nawawi?” balik bertanya. Hardjita agak heran, teman baru saja kok tidak berbahasa halus.
Kutipan di atas dianalisis sesuai konteks yang terkandung didalamnya.
Konteks yang terkandung menunjukkan kemampuan mengenali emosi pribadi, yaitu heran. Kutipan tersebut menunjukkan keheranan Hardjita. Hardjita
mengikuti seseorang yang ia lihat di pekarangan rumah Kadji Abdurrahman. Setelah dekat, Hardjita menyapa orang tersebut. Ternyata, orang itu adalah Sandi.
Seseorang yang tinggal di rumah Nawawi dan belum lama mereka berkenalan. Hardjita heran karena Sandi tidak berbahasa menggunakan bahasa krama dalam
bahasa Jawa yang digunakan untuk menghormati orang yang diajak bicara, misalnya berbicara dengan orang yang baru dikenal saat disapa.
Reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah ketekunan pengamatan dan pencatatan. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Endraswara
2013: 165 bahwa reliabilitas selalu berdasarkan pada ketekunan pengamatan dan pencatatan. Pembacaan yang cermat akan berpengaruh pada keajegan pencarian
makna.
33
G. Analisis Data