Kecerdasan Emosi KAJIAN TEORI

16 disimpulkan bahwa emosi manusia berhubungan dengan tiga aspek, yakni pengalaman, persepsi, dan proses berpikir. Emosi dalam diri manusia bukanlah suatu hal yang tanpa manfaat. Setiap emosi yang dirasakan dan atau ditunjukkan manusia memiliki tujuan tertentu. Martin 2003: 93-94 menjelaskan empat manfaat emosi pada manusia, yaitu a emosi sebagai pembangkit energy energizer; b emosi sebagai pembawa pesan messenger; c emosi untuk memperkuat pesan atau informasi yang disampaikan reinforcer; dan d emosi sebagai penyeimbang kehidupan balancer. Terdapat ratusan emosi dengan berbagai, variasi, mutasi, dan nuansanya. Sejumlah teoretikus mengelompokkan emosi ke dalam beberapa golongan, yaitu amarah, kesedihan, rasa takut, kenikmatan, cinta, terkejut, jengkel, dan malu Goleman, 2000: 411-412. Setiap golongan tersebut, masih berkembang lagi dengan berbagai variasi emosi sesuai situasi yang tercipta dalam lingkungannya.

E. Kecerdasan Emosi

Kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk memahami dan bertindak bijaksana dalam menghadapi atau berhubungan dengan orang lain Hariwijaya, 2005: 7. Sementara itu, Saloney dan Mayer Hariwijaya, 2005: 9 mendefinisikan kecerdasan emosi sebagai kemampuan memantau dan mengendalikan emosi sendiri dan oran lain, serta menggunakan emosi-emosi tersebut untuk memandu pikiran dan tindakan. Orang yang memiliki ketrampilan emosional yang baik kemungkinan besar akan bahagia dan berhasil dalam kehidupan dan menguasai kebiasaan 17 pikiran yang mendorong produktivitas mereka Goleman, 2000: 48. Salovey Goleman, 2000: 57-59 membagi kecerdasan emosional ke dalam lima wilayah utama, yaitu 1 mengenali emosi diri, 2 mengelola emosi, 3 memotivasi diri sendiri, 4 mengenali emosi orang lain, dan 5 membina hubungan. Berikut penjelasan lebih lanjut dari masing-masing wilayah kecerdasan utama di atas. Pertama, mengenali emosi diri atau kesadaran diri merupakan kesadaran diri sendiri ketika perasaan tersebut timbul Goleman, 2000: 62. Inti kecerdasan emosi adalah seseorang mampu mengenali emosi atau perasaan yang sedang dialaminya. Dengan kesadaran akan emosi pribadi, maka akan diikuti oleh kecerdasan emosi yang lainnya. Setelah seseorang mampu mengenali emosi dirinya, maka ia akan mampu mengelola emosi tersebut. Mengelola emosi yaitu kemampuan mengelola perasaan agar perasaan dapat terungkap secara tepat, kemampuan yang bergantung pada kesadaran diri Goleman, 2000: 58. Kemampuan tersebut merupakan kemampuan kecerdasan emosi yang kedua. Kemampuan ketiga, memotivasi diri sendiri yaitu kemampuan menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan Goleman, 2000: 58. Seseorang yang mampu memotivasi diri akan mampu mencapai tujuannya sehingga mampu berkreasi dan berprestasi. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan LeDoux 2011: 14 emosi menjadi pendorong kuat bagi perilaku masa depan. Emosi menentukan jalur tindakan dari waktu-ke-waktu sekaligus menetapkan perjuangan menuju prestasi jangka panjang. Selanjutnya yang keempat, mengenali emosi orang lain atau empati yaitu kemampuan untuk mengetahui perasaan orang lain dan ikut berperan dalam 18 pergulatan kehidupan Goleman, 2000: 136. Empati dapat dibangun berdasarkan kesadaran diri, semakin mampu terbuka pada emosi diri sendiri, maka akan semakin terampil mengenali emosi orang lain Goleman, 2000: 135. Kemampuan berempati yang baik memudahkan bagi seseorang untuk membina hubungan yang baik dengan orang lain. Hal tersebut berkaitan dengan manusia sebagai makhluk social yang saling berinteraksi satu dengan yang lain dalam kehidupannya. Kemampuan yang kelima, membina hubungan merupakan ketrampilan mengelola emosi orang lain Goleman, 2000: 59. Lebih lanjut, Goleman 2000: 158 mengungkapkan bahwa kemampuan mengelola emosi orang lain merupakan inti seni memelihara hubungan. Manusia merupakan makhluk sosial yang saling berinteraksi dan berhubungan satu sama lain. Dalam interaksi yang terjalin tersebut, di samping kemampuan mengelola emosi diri juga diperlukan kemampuan mengelola emosi orang lain. Kelima kecerdasan emosi di atas saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Langkah awal dari kecerdasan emosi yaitu mampu mengenali emosi diri. Setelah mengidentifikasi emosi maka manusia mampu untuk mengelola emosi tersebut secara tepat. Pengelolaan emosi secara tepat tersebut dapat menjadi motivasi diri dan digunakan sebagai sarana untuk mencapai tujuan hidup. Selain berguna untuk diri sendiri, kesadaran emosi juga penting dalam berhubungan dengan orang lain. Empati yaitu kemampuan mengenali emosi yang sedang dialami orang lain dan mampu ikut berperan dalam penanganannya. Dengan kemampuan empati tersebut, seseorang mampu mengelola emosi orang lain dan membina hubungan sosial yang baik. 19

F. Penulisan Emosi Tokoh dalam Karya Sastra