101
101 Mendengar ucapan tadi, Hardjita kemudian teringat kota Jakarta. Ingat
pada Nany. Tetapi dirinya dapat menghilangkang pikiran itu, kemudian berkata:
“Aku ingin menikah, dengan kamu menikahnya War” berkata demikian tadi sambil melirik Bu Santa. Yang dilirik memahami isyaratnya.
Sedangkan, Wartini tersenyum tetapi terlihat berkaca-kaca, terlihat dari terangnya sorotan cahaya listrik.
Kutipan di atas menunjukkan kemampuan memotivasi diri, yaitu memfokuskan diri. Kutipan tersebut menunjukkan Hardjita yang memfokuskan
pikirannya. Bu Santa, pemilik kontrakan Wartini bertanya pada Hardjita saat ia datang ke kontrakannya. Bu Santa menanyakan rencana Hardjita untuk menikah.
Hubungan Hardjita dan Wartini sudah cukup dekat namun Hardjita masih bingung dan belum menyatakan hatinya untuk Wartini. Wartini pun menanggapi dengan
berkata mungkin Hardjita menunggu keringnya Selat Sunda. Mendengar ucapan Wartini, Hardjita teringat pada Nany yang ada di Jakarta. Namun, Hardjita
berhasil menghilangkan pikiran tersebut. Hardjita pun mengatakan bahwa ia ingin menikah dengan Wartini. Hardjita sempat teringat pada gadis yang sempat ia
kagumi namun ia dapat mengatasi pikiran itu dan memilih Wartini.
d. Kemampuan Mengenali Emosi Orang Lain
Kemampuan mengenali emosi orang lain atau empati yaitu kemampuan untuk mengetahui perasaan orang lain dan ikut berperan dalam pergulatan
kehidupan Goleman, 2000: 136. Empati dapat dibangun berdasarkan kesadaran diri, semakin mampu terbuka pada emosi diri sendiri, maka akan semakin terampil
mengenali emosi orang lain Goleman, 2000: 135. Data-data yang menunjukkan
102
102 kemampuan mengenali dan mengenali emosi orang lain tercermin pada perilaku
tokoh utama dalam Novel Kembang Kan ṭil karya Senggono.
Data aspek kemampuan mengenali emosi orang lain dalam Novel Kembang Kan
ṭil karya Senggono, yaitu mengenali kebencian orang lain, memahami kesedihan orang lain, memahami ketakutan orang lain, memahami
rasa tidak nyaman orang lain, dan mengenali hasrat orang lain. Berikut ini kutipan-kutipan yang menunjukkan kemampuan mengenali emosi orang lain.
1 Mengenali kebencian orang lain
Mengenali kebencian orang lain berarti mengetahui tanda-tanda rasa tidak suka orang lain Qodratillah dkk, 2008: 171730. Kutipan dalam Novel
Kembang Kan ṭil karya Senggono yang menunjukkan tokoh utama mengenali
kebencian orang lain adalah sebagai berikut.
,,Sanadjan duwé ju, wong-tuwané sadjak ge ṭing marang aku. Malah
ka ang-ka ang saka rumangsaku tanggapé kaja satru. Jèn éling kaja ngono, aku bandjur duwé panjana sing ora-ora. Panjanaku apa dumèh
aku wis lola ora duwé bapa bijung, apa dumèh aku mlarat, apa … ah … apa dumèh dudu…? No. Data 91
Terjemahan: “Meskipun punya mbak, orang tuanya nampak benci padaku. Malah
kadang-kadang menurut perasaanku tanggapannya seperti musuh. Jika ingat seperti itu, aku menjadi punya perkiraan yang tidak-tidak.
Perkiraanku, apa karena aku sudah yatim-piatu tidak punya ayah-ibu, apa
karena aku miskin, apa … ah … apa karena bukan …” Kutipan di atas menunjukkan kemampuan mengenali emosi orang lain,
yaitu mengenali kebencian orang lain. Kutipan tersebut menunjukkan Hardjita mengenali emosi yang dirasakan Pak surasedana padanya. Kakak perempuan
Hardjita bertanya padanya tentang gadis yang ia sukai. Hardjita menjawab bahwa
103
103 ada seorang gadis yang ia sukai. Tetapi, Hardjita merasa bahwa ayah gadis
tersebut tidak suka atau benci pada Hardjita. Dan kadang-kadang, Hardjita merasa bahwa ia dianggap seperti musuh.
2 Memahami kesedihan orang lain
Memahami kesedihan orang lain berarti mengerti atau mengetahui rasa pilu atau rasa susah hati orang lain Qodratillah dkk, 2008: 11031379. Kutipan
dalam Novel Kembang Kan ṭil karya Senggono yang menunjukkan tokoh utama
memahami kesedihan orang lain adalah sebagai berikut. Lurah Darmin angoné kan
ḍa mangkana mau karo prembik2, swarané grojok, mripaté kembeng-kembeng, sanadjan disamudana nglinting rokok,
bandjur disumet pisan. Semono uga Hardjita sanadjan bisa awèh pitutur teteg lan tatag, bareng weruh kaanan mangkono mau, bandjur mak
brebel … nrotjos. Wis dadi adaté, jèn pinudju nepsu téga tegel ora
tanggung-tanggung, ora mawas sapa lan sapa, nanging jèn weruh mitrané ketaman ing kesusahan ija bandjur mèlu krasa se
ḍih, kaja kesedihan mau tumiba ing priba
ḍiné. No. Data 141 Terjemahan:
Lurah darmin berkata demikian tadi dengan hampir menangis, suaranya parau, matanya berkaca-kaca, meskipun disamarkan dengan membuat
gulungan rokok, lalu dinyalakan. Begitu pun dengan Hardjita, meskipun dapat memberikan nasehat kuat dan tegar, setelah melihat keadaan yang
seperti demikian tadi, kemudian seketika
… air matanya mengalir. Sudah menjadi hal biasa, meski marah dan tega tiada terkira, tidak memandang
siapa pun orangnya, tetapi jika melihat temannya sedang mengalami kesusahan, kemudian juga ikut merasa sedih, seperti kesedihan itu jatuh
pada dirinya.
Kutipan di atas menunjukkan kemampuan mengenali emosi orang lain, yaitu memahami kesedihan. Kutipan tersebut menunjukkan Hardjita yang
memahami kesedihan Lurah Darmin. Hardjita mampir ke kelurahan setelah keliling melaksanakan ronda. Lurah Darmin pun mengajak Hardjita untuk
mengobrol. Lurah Darmin mengungkapkan kesedihannya pada Hardjita.
104
104 Kesedihan dirinya yang dipisahkan dengan istri karena meninggal dunia. Mereka
adalah pasangan pengantin yang belum lama menikah. Selain itu, arwah istrinya diduga sebagai penyebab kerusuhan yang terjadi di desa yang dipimpinnya.
Hardjita berusaha menguatkan hati Lurah Darmin dari kesedihannya. Meski demikian, Hardjita ikut merasa sedih dan menitikkan air mata melihat ekspresi
kesedihan Lurah Darmin. 3
Memahami ketakutan orang lain Memahami ketakutan orang lain berarti mengerti atau mengetahui rasa
gentar ngeri menghadapi sesuatu atau rasa tidak berani orang lain Qodratillah dkk, 2008: 11031958. Kutipan dalam Novel Kembang Kan
ṭil karya Senggono yang menunjukkan tokoh utama memahami ketakutan orang lain adalah sebagai
berikut.
,,Iku rak mung rumangsamu baé. Awit saiki isih ramé-raméning kabar … bab memedi, bandjur diotak-atik, diwuwuhi bumbu manut panemuné
sidji-sidjining wong nganti kelakon ana kabar sing ora-ora kuwi. Sedjatiné ora ana apa-apa. Ora ana barang bereng.
” No. Data 46 Terjemahan:
“Itu kan cuma perasaanmu saja. Karena sekarang masih ramai-ramainya kabar tentang hantu, kemudian diutak-atik, ditambahi bumbu menurut
pendapat satu dan lain orang sampai kejadian ada kabar yang tidak-tidak itu. Sebenarnya tidak ada apa-apa. Tidak ada apa-
apa.” Kutipan di atas menunjukkan kemampuan mengenali emosi orang lain,
yaitu memahami ketakutan orang lain. Kutipan tersebut menunjukkan Hardjita memotivasi orang lain dari rasa takut. Supini bercerita pada Hardjita bahwa ia
mendengar suara tangisan anak kecil pada malam hari. Ia merasa takut. Hardjita berusaha menenangkan Supini. Ia mengatakan bahwa Supini hanya terbawa
105
105 ramainya berita. Adanya berita tentang kerusuhan yang disebabkan oleh hantu.
Menurut Hardjita, adanya kabar tentang hantu merupakan pemikiran beberapa orang saja yang dikaitkan dengan berbagai hal sesuai keinginan sendiri.
Sebenarnya, hantu itu tidak ada dan tidak ada masalah. 4
Memahami rasa tidak nyaman orang lain Memahami rasa tidak nyaman orang lain berarti mengerti atau
mengetahui rasa tidak segar, tidak sehat, atau tidak enak orang lain Qodratillah dkk, 2008: 10801103. Kutipan dalam Novel Kembang Kan
ṭil karya Senggono yang menunjukkan tokoh utama memahami rasa tidak nyaman orang lain adalah
sebagai berikut.
Hardjita tanggap jen Wartini krasa kepanasan mula adjak-adjak menjang n aratan. Angin silir-silir maneh sumribit. No. Data 307
Terjemahan: Hardjita paham bahwa Wartini merasa kepanasan maka mengajaknya ke
daratan. Kutipan di atas menunjukkan kemampuan mengenali emosi orang lain,
yaitu memahami rasa tidak nyaman orang lain. Kutipan tersebut menunjukkan Hardjita memahami perasaan orang lain. Hardjita dan Wartini pergi ke pantai
bersama-sama. Mereka duduk di atas batuan pantai. Wartini mencelupkan kakinya ke air dan mengangkatnya lagi. Ia melakukannya berulang kali. Hardjita
memahami bahwa Wartini merasa kepanasan. Hardjita pun mengajak Wartini kembali ke daratan yang anginnya sepoi-sepoi.
106
106 5
Mengenali hasrat orang lain Mengenali hasrat orang lain berarti mengetahui tanda-tanda keinginan
harapan yang kuat Qodratillah dkk, 2008: 529730. Kutipan dalam Novel Kembang Kan
ṭil karya Senggono yang menunjukkan tokoh utama mengenali hasrat orang lain adalah sebagai berikut.
Nany ora mangsuli, mung bandjur mandeng marang kursi taman kang tje
ḍak kono karo sikilé djungkat-djungkit kaja sikilé wong lagi main
musik. Weruh kaja ngono mau, pikiré Hardjita uga tumudju marang kursi taman, sadjaké rasa lan pikiré tjampuh ana ing sanubariné,
nanging sikilé krasa abot arep djumangkah marani panggonan mau. No. Data 245
Terjemahan: Nany tidak menjawab, lalu hanya menatap kursi taman di dekat tempat itu
sambil menggerakkan kakinya seperti orang sedang main musik. Melihat hal seperti itu tadi, pikiran Hardjita juga tertuju pada kursi taman, seolah
rasa dan pikirnya bercampurdalam sanubarinya, namun kakinya terasa berat untuk melangkah menuju tempat itu.
Kutipan di atas menunjukkan kemampuan mengenali emosi orang lain, yaitu mengenali hasrat orang lain. Pengungkapan emosi menggunakan teknik
penyampaian tidak langsung, yaitu melalui jalan pikiran tokoh. Kutipan tersebut menunjukkan Hardjita memahami maksud Nany. Hardjita berpamitan pulang dari
rumah Nany. Nany mengantarkan kepergian Hardjita hingga halaman. Nany tidak menjawab pertanyaan Hardjita.Ia hanya diam dan memandang kursi taman di
dekat rumahnya sambil menggerak-gerakkan kakinya. Hardjita memahami maksud Nany. Pikirannya pun tertuju pada kursi taman. Rasa dan pikiran Hardjita
bergejolak dalam sanubarinya.
107
107
e. Kemampuan Membina Hubungan dengan Orang Lain Ketrampilan