Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Karya sastra merupakan hasil kreatif manusia yang merupakan bagian dari kehidupan masyarakat. Sastra dan kehidupan adalah dua fenomena sosial yang saling mengisi. Keberadaan sastra tidak lain karena adanya ekspresi gagasan, ide, perasaan, imajinasi, mimpi, dan pengalaman masyarakat dalam kehidupannya. Di samping itu, manusia juga dapat memperluas wawasan dan memperoleh nilai- nilai baik yang terkandung dalam karya sastra sehingga dapat memperbaiki kehidupannya. Salah satu nilai baik tersebut yaitu tentang aspek-aspek kecerdasan emosi dalam karya sastra yang dapat membantu masyarakat pembaca sastra untuk memahaminya. Sastra memiliki peran yang cukup besar dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Di dalamnya terdapat gambaran kehidupan masa lampau, masa kini, maupun masa yang akan datang sesuai ide cerita yang disajikan. Keberadaan karya sastra memudahkan pembaca untuk memahami lebih mendalam tentang berbagai aspek kehidupan. Novel merupakan salah satu bentuk karya sastra. Novel Kembang Kan ṭil karya Senggono memiliki jalan cerita yang cukup menarik perhatian pembaca. Tema cerita adalah kasih tak sampai, yang menceritakan tentang percintaan anak muda namun tidak mendapat restu dari orang tuanya. Sedyawati, dkk 2001: 376 menyatakan bahwa Novel Kembang Kan ṭil merupakan salah satu novel terbitan Balai Pustaka yang banyak mendapatkan perhatian pada masanya. Novel tersebut adalah novel karya Senggono pada tahun 2 1957. Novel Kembang Kan ṭil berlatar kota kecil di tanah trasmigrasi, yaitu Lampung pada masa setelah perang. Meskipun demikian, novel tersebut masih menarik untuk dibaca maupun untuk dikaji karena masih relevan dengan kehidupan sekarang ini. Novel tersebut mengangkat masalah yang menonjol pada masa awal kemerdekaan terutama hal mengenai takhayul, kedudukan perempuan dalam masyarakat, kisah percintaan, dan sikap terhadap pekerjaan. Masyarakat terdiri dari berbagai individu yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya. Antar individu tersebut juga memiliki perbedaan-perbedaan yang dapat menimbulkan adanya konflik dalam interaksinya. Suatu peristiwa sosial dalam kehidupan masyarakat dapat mengakibatkan berbagai macam konsekuensi, baik secara langsung maupun tidak. Peristiwa-peristiwa sosial tersebut diwarnai dengan berbagai emosi yang ditunjukkan oleh manusia sebagai akibat dari apa yang dirasakan dan dialaminya. Pemecahan adanya konflik adalah bahwa manusia dapat memperbaiki kehidupannya dan hal tersebut berkaitan pula dengan kecerdasan emosi yang dimilikinya.. Masalah dan peristiwa yang dialami manusia dapat mengakibatkan adanya konflik. Demikian juga, peristiwa dan permasalahan dalam novel menyebabkan terjadinya konflik dalam kehidupan tokoh-tokohnya. Tokoh merupakan pelaku yang menyebabkan terjadinya suatu peristiwa dan yang dikenai peristiwa. Peristiwa dalam cerita fiksi mengandung pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca. Pesan tersebut dikemas dalam bentuk konflik-konflik dalam cerita. Perkembangan konflik dalam karya fiksi sangat menarik untuk diteliti. Pengkajian 3 terhadap karya sastra dapat dibantu dengan berbagai disiplin ilmu, salah satunya adalah ilmu psikologi. Penokohan dalam novel cukup menarik untuk dikaji lebih lanjut. Penokohan dikaji untuk mengetahui bagaimana konflik psikis dan kecerdasan emosi dari tokoh dalam suatu novel. Novel Kembang Kan ṭil karya Senggono menampilkan berbagai konflik psikis yang dialami oleh tokoh-tokohnya. Novel tersebut menceritakan tentang Hardjita sebagai tokoh utama. Seorang pemuda yang dipercaya warga di kampungnya sebagai ketua untuk mengatasi kerusuhan. Supini yaitu gadis yang dicintainya, akhirnya menikah dengan pria pilihan orang tuanya. Pria tersebut adalah Lurah darmin yang dibela oleh Hardjita pada awal mengatasi kerusuhan. Hardjita merasa terkhianati. Namun ia tetap berhasil menyelesaikan masalah kerusuhan diantara pergolakan batin yang dialaminya. Novel Kembang Kan ṭil menekankan pada pemerian psikologi tokoh. Novel tersebut mengisahkan tokoh-tokohnya yang mengalami berbagai macam peristiwa sosial dalam masyarakat, interaksi antar tokoh dengan berbagai variasi dalam pengungkapan emosinya. Novel Kembang Kan ṭil memuat kata-kata pengungkapan emosi dan bentuk kecerdasan emosi para tokoh-tokohnya yang merupakan bagian dari ilmu psikologi sastra. Dalam penelitian ini lebih difokuskan pada kecerdasan emosi tokoh utama dalam Novel Kembang Kan ṭil karya Senggono, yaitu Hardjita. Tokoh Hardjita selalu ada pada setiap bab dalam cerita novel dan menjadi fokus cerita. Setiap kejadian berpusat pada Hardjita sebagai tokoh utamanya. 4 Senggono berusaha menampilkan permasalahan-permasalahan dan gagasan-gagasan melalui tokoh-tokoh dalam Novel Kembang Kan ṭil. Permasalahan yang dihadirkan menyebabkan terjadinya konflik psikologi dalam kehidupan tokoh-tokoh novel tersebut. Senggono berusaha menonjolkan beragam konflik psikis ke dalam kehidupan tokoh-tokoh novelnya. Konflik psikologi dalam novel tersebut sangat kuat sehingga menarik untuk dikaji. Penggambaran tokoh yang sangat kuat dalam Novel Kembang Kan ṭil terdapat pada tokoh Hardjita. Hardjita merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian maupun dikenai kejadian. Selain itu, Hardjita selalu berhubungan dengan tokoh-tokoh lain dan sangat menentukan perkembangan cerita. Penceritaan lebih didominasi oleh tokoh Hardjita sehingga dalam penelitian ini menggunakan tokoh Hardjita untuk diteliti kecerdasan emosi yang dialaminya. Emosi merupakan suatu perasaan yang bergejolak pada manusia sebagai akibat dari perubahan situasi yang terjadi secara tiba-tiba. Selain itu, emosi tidak berlangsung lama dan dapat mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam penelitian ini, selanjutnya akan dibahas tentang emosi-emosi yang dialami manusia, khususnya melalui kecerdasan emosi tokoh utama dalam karya sastra. Kecerdasan emosi merupakan hal yang penting dalam kehidupan. Seseorang yang memiliki kecerdasan emosi yang baik cenderung sukses dalam kehidupan sosial maupun pribadinya. Terdapat beberapa penelitian yang pernah dilakukan tentang pentingnya kecerdasan emosi. Penelitian-penelitian tersebut antara lain diungkapkan oleh Martin 2003: 44-45 yaitu penelitian yang 5 dilakukan oleh Center for Creatif Leadership menyimpulkan bahwa 27 kegagalan karyawan disebabkan oleh faktor EQ kecerdasan emosi. Kemudian, penelitian oleh David McClelland menunjukkah bahwa manajer yang memiliki kompetensi EQ lebih tinggi dapat memberikan kontribusi keberhasilan 20 lebih baik. Martinez-Pons Martin, 2003: 45 juga melakukan penelitian selama dua tahun. Ia menyimpulkan bahwa kecerdasan emosional memiliki pengaruh penting terhadap orientasi tujuan serta kepuasan hidup seseorang. Banyaknya penelitian- penelitian yang mengkaji tentang kecerdasan emosi menunjukkan bahwa aspek kecerdasan emosi penting adanya dalam kehidupan manusia. Beberapa penelitian kecerdasan emosi di atas dilakukan pada objek manusia secara langsung. Selanjutnya dalam penelitian ini, peneliti mengkaji kecerdasan emosi manusia melalui tokoh yang digambarkan dalam novel, yaitu novel Kembang Kan ṭil karya Senggono. Atas dasar uraian-uraian dan beberapa penelitian di atas, maka peneliti menganggap penting penelitian terhadap Novel Kembang Kan ṭil karya Senggono karena tokoh utamanya yaitu Hardjita mengalami berbagai macam konflik psikis. Kajian ini dilakukan untuk mengetahui dan mendeskripsikan tentang bentuk kecerdasan emosi dan teknik penyampaian kecerdasan emosi tokoh utama dalam karya sastra sebagai cermin hidup masyarakat. Dari pernyataan tersebut, maka perlu dilakukan penelitian agar dapat memperoleh kejelasan informasi dan pemahaman tentang aspek kecerdasan emosi dan teknik penyampaian kecerdasan 6 emosi tokoh utama yang terkandung dalam novel Kembang Kan ṭil karya Senggono.

B. Identifikasi dan Batasan Masalah