Indikator Kinerja Pelayanan PENDAHULUAN

16 5. Wilayah pengoerasian adalah wilayah atau daerah untuk pelayanan angkutan perkotaan yang dilaksanaka dalam jarigan trayek Dishub, 1996.

b. Indikator Kinerja Pelayanan

Beberapa indikator yang perlu dipertimbangkan dalam kinerja pelayanan yaitu: 1. Kecepatan rata-rata angkutan umum merupakan fungsi dari jarak tempuh dengan waktu tempuh rata-rata angkutan umum pada trayek tersebut. 2. Frekuensi Headway adalah waktu antara kedatangankeberangkatan kendaraan pertama dengan kedatangankeberangkatan kendaraan berikutnya yang diukur pada satu titik pengamatan di terminal atau waktu antara kendaraan yang melintas pada ruas jalan. 3. Load Factor Faktor Muat adalah perbandingan antara jumlah penumpang yang ada dalam kendaraan dengan kapasitas kendaraan tersebut. Load Factor terdiri dari Load Factor Statis dn Load Factor Dinamis. Load Factor Statis merupakan hasil survey statis pada 1 titik pengamatan misalnya pintu keluar terminal, diperoleh dari perbandingan jumlah penumpang di dalam kendaraan dengan kapasitas kendaraan pada saat melewati 1 titik pengamatan. Load Factor Dinamis merupakan hasil survey dinamis di dalam kendaraan, diperoleh dari perbandingan jumlah penumpang yang naik dan turun kendaraan pada tiap segmen ruas jalan dengan kapasitas kendaraan pada rute yang dilewati. 4. Aksesibilitas adalah suatu ukuran kenyamaman atau kemudahan mengenai cara lokasi tata guna lahan berinteraksi dengan yang lainnya dan mudah 17 atau susahnya lokasi tersebut dicapai melalui sistem jaringan transportasi Tamin, 1997. 5. Kerapatan atau konsentarsi kendaraan rata-rata merupakan suatu ukuran yang menyatakan rara-rata jumlah kendaraan per lajur gerakjalan dengan panjang tertentu pada selang waktu pengamatan. Kerapatan ini merupakan fungsi dari julah kendaraan, waktu yang diperlukan kendaraan untuk melewati jarak tertentu dan periode waktu pengamatan. Kerapatan secara umum dirumuskan sebagai berikut: Morlok, 1988. L n k = Dimana : k adalah konsentarsi kendaraan sepanjang L kendkm n adalah jumlah kendaraan kend L adalah panjang jalan km 6. Tingkat Operasional angkutan umum ditinjau dari waktu menunggu rata- rata angkutan umum oleh penumpang. Ketersediaan angkutan umum yang beroperasi merupakan salah satu kunci dalam meningkatkan operasional angkutan umum.

c. Hipotesa