IV.4. Masalah Angkutan Umum
Berdasarkan hasil wawancara dengan penumpang dan sopir terdapat keluhan-keluhan yang disampaikan mengenai permasalahan angkutan kota yakni :
a. Keluhan dari penumpang
1. Pengemudi angkutan kota tidak disiplin dalam menjalankan kendaraan
di jalan raya 2.
Kondisi sebagian angkutan kota tidak nyaman 3.
Pengemudi angkutan kota yang tetap menaikkan penumpang walaupun angkutannya sudah melebihi kapasitas normal.
b. Keluhan dari sopir
1. Jumlah penumpang yang sangat menurun pada saat diluar jam puncak
2. Harga bahan bakar minyak BBM yang selalu meningkat
3. Jumlah angkutan yang terlalu banyak beroperasi sehingga berpengaruh
terhadap jumlah pendapatan.
IV.5. Aksesibilitas
Dalam menentukan tingkat aksesibilitas ke halte, ada beberapa faktor sebagai parameternya yaitu: jarak tempat tinggal ke halte, kondisi jaringan jalan
dan waktu tempuh. Dari data tersebut dapat diketahui tingkat aksesibilitas dari tempat tinggal ke halte.
Data diambil dari hasil wawancara penumpang dan dari kuisioner pada lampiran II-C. Data hasil wawancara terhadap penumpang dan kuisioner dengan
meninjau parameter jarak tempat tinggal ke halte kemudian dikelompokkan dalam
4 kelas dengan interval 1 km. kemudian persentase masing – masing kelas dihitung dengan cara membagikan frekuensi kelas tersebut dengan frekuensi total,
secara lengkap dapat dilihat pada tabel IV.4. – IV.8. di bawah ini.
Tabel IV.4. Jarak tempat tinggal ke halte Kecamatan Padang Utara
No Jarak ke halte
Km Frekuensi penumpang
Orang Persentase
1 1
30 60
2 1 – 2
20 40
Jumlah 50
100
Tabel IV.5. Jarak tempat tinggal ke halte Kecamatan Padang Timur
No Jarak ke halte
Km Frekuensi penumpang
Orang Persentase
1 1
29 58
2 1 – 2
21 42
Jumlah 50
100
Tabel IV.6. Jarak tempat tinggal ke halte Kecamatan Padang Barat
No Jarak ke halte
Frekuensi penumpang Orang
Persentase 1
1 27
54 2
1 – 2 23
46 Jumlah
50 100
Tabel IV.7. Jarak tempat tinggal ke halte Kecamatan Koto Tangah
No Jarak ke halte
Frekuensi penumpang Orang
Persentase 1
1 23
46 2
1 – 2 15
30
3 2 - 3
6 12
4 3
6 12
Jumlah 50
100
Tabel IV.8. Jarak tempat tinggal ke halte Kecamatan Lubuk Begalung
No Jarak ke halte
Frekuensi penumpang Orang
Persentase 1
1 25
50 2
1 – 2 12
24 3
2 - 3 8
16 4
3 5
10 Jumlah
50 100
Tabel IV.9. Jarak tempat tinggal ke halte Kecamatan Nanggalo
No Jarak ke halte
Frekuensi penumpang Orang
Persentase 1
1 26
52 2
1 – 2 14
28 3
2 - 3 10
20 Jumlah
50 100
Tabel IV.10. Jarak tempat tinggal ke halte Kecamatan Kuranji
No Jarak ke halte
Frekuensi penumpang Orang
Persentase 1
1 20
40 2
1 – 2 15
30 3
2 - 3 7
14 4
3 8
16 Jumlah
50 100
Data hasil wawancara kepada penumpang dan kuisioner dengan meninjau parameter moda angkutan yang digunakan ke halte kemudian dikelompokkan
menjadi 2 jenis moda yang digunakan. Kemudian persentase masing – masing dihitung dengan cara membagikan frekuensi penumpang yang menggunakan
moda pada kelas tersebut dengan frekuensi total, secara lengkap dapat dilihat pada tabel IV.9. – IV.13. di bawah ini.
Tabel IV.11. Moda yang digunakan ke halte Kecamatan Padang Utara
No Moda Yang
Digunakan Frekuensi penumpang
Orang Persentase
1 Ojek
18 36
2 Jalan Kaki
32 64
Jumlah 50
100
Tabel IV.12. Moda yang digunakan ke halte Kecamatan Padang Timur
No Moda Yang
Digunakan Frekuensi penumpang
Orang Persentase
1 Ojek
23 46
2 Jalan Kaki
27 54
Jumlah 50
100
Tabel IV.13. Moda yang digunakan ke halte Kecamatan Padang Barat
No Moda Yang
Digunakan Frekuensi penumpang
Orang Persentase
1 Ojek
21 42
2 Jalan Kaki
29 58
Jumlah 50
100
Tabel IV.14. Moda yang digunakan ke halte Kecamatan Koto Tangah
No Moda Yang
Digunakan Frekuensi penumpang
Orang Persentase
1 Ojek
23 46
2 Jalan Kaki
27 54
Jumlah 50
100
Tabel IV.15. Moda yang digunakan ke halte Kecamatan Lubuk Begalung
No Moda Yang
Digunakan Frekuensi penumpang
Orang Persentase
1 Ojek
24 48
2 Jalan Kaki
26 52
Jumlah 50
100
Tabel IV.16. Moda yang digunakan ke halte Kecamatan Nanggalo
No Moda Yang
Digunakan Frekuensi penumpang
Orang Persentase
1 Ojek
22 44
2 Jalan Kaki
28 56
Jumlah 50
100
Tabel IV.17. Moda yang digunakan ke halte Kecamatan Lubuk Begalung
No Moda Yang
Digunakan Frekuensi penumpang
Orang Persentase
1 Ojek
26 52
2 Jalan Kaki
24 48
Jumlah 50
100
Dari hasil wawancara kepada penumpang dan kuisioner dengan meninjau parameter waktu tempuh ke halte dikelompokkan menjadi 5 kelas dengan interval
5 menit. Kemudian persentase masing – masing kelas dihitung dengan cara membagikan frekuensi waktu tempuh ke halte pada kelas tersebut dengan
frekwensi total, secara lengkap dapat dilihat pada tabel IV.14. – IV.18. di bawah ini.
Tabel IV.18. Waktu tempuh ke halte Kecamatan Padang Utara
No Waktu Tempuh
menit Frekuensi
Orang Persentase
1 5
33 66
2 5 – 10
12 24
3 10 – 15
5 10
Jumlah 50
100
Tabel IV.19. Waktu tempuh ke halte Kecamatan Padang Timur
No Waktu Tempuh
menit Frekuensi
Orang Persentase
1 5
34 68
2 5 – 10
13 26
3 10 – 15
3 6
Jumlah 50
100
Tabel IV.20. Waktu tempuh ke halte Kecamatan Padang Barat
No Waktu Tempuh
menit Frekuensi
Orang Persentase
1 5
31 62
2 5 – 10
15 30
3 10 – 15
4 8
Jumlah 50
100
Tabel IV.21. Waktu tempuh ke halte Kecamatan Koto Tangah
No Waktu Tempuh
menit Frekuensi
Orang Persentase
1 5
31 62
2 5 – 10
10 20
3 10 – 15
7 14
4 15 - 20
2 4
Jumlah 50
100
Tabel IV.22. Waktu tempuh ke halte Kecamatan Lubuk Begalung
No Waktu Tempuh
menit Frekuensi
Orang Persentase
1 5
29 58
2 5 – 10
14 28
3 10 – 15
5 10
4 15 - 20
2 4
Jumlah 50
100
Tabel IV.18. Waktu tempuh ke halte Kecamatan Nanggalo
No Waktu Tempuh
menit Frekuensi
Orang Persentase
1 5
32 64
2 5 – 10
13 26
3 10 – 15
5 10
Jumlah 50
100
Tabel IV.22. Waktu tempuh ke halte Kecamatan Kuranji
No Waktu Tempuh
menit Frekuensi
Orang Persentase
1 5
28 56
2 5 – 10
12 24
3 10 – 15
6 12
4 15 - 20
4 8
Jumlah 50
100
IV.6. Kerapatan