4.9. Metode Pengolahan Data
Pengolahan data yang dilakukan terlebih dahulu adalah melakukan prosedur awal terhadap data-data yang didapat, yaitu sebagai berikut:
1. Melakukan pengujian keseragaman data pada data dengan langkah-langkah
berikut: a.
Mengelompokkan data waktu siklus dalam beberapa subgrup. b.
Menghitung rata-rata waktu siklus dengan rumus:
k Xi
X
k i
__
∑
= =
=
1
Dimana :
X
= harga rata-rata data pengamatan ke-i i = 1,2,…k X
i
= data pengamatan ke-i i = 1,2,…k k
= jumlah data c.
Menghitung standar deviasi dengan rumus:
1 n
X Xi
2
− −
= σ
∑
Dimana :
Xi
= harga rata-rata.
X
= harga rata-rata data pengamatan ke-i i = 1,2,…k. n
= jumlah seluruh data. d.
Menentukan Batas Kontrol Atas BKA dan Batas Kontrol Bawah BKB untuk tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan yang ditentukan.
Universitas Sumatera Utara
e. Menguji keseragaman berdasarkan BKA dan BKB terhadap seluruh data
pengamatan. 2.
Melakukan pengujian kecukupan data untuk menentukan jumlah data pengamatan yang diambil.
3. Setelah data seragam dan cukup, lalu diambil waktu rata-rata pengukuran di
tiap WC sebagai waktu siklus tiap WC. 4.
Melakukan perhitungan total waktu proses pengerjaan tiap order di tiap mesin sesuai dengan komponen yang ditinjau.
Block diagram pengolahan data dilihat pada Gambar 4.3.
Pengukuran Waktu
Menghitung Makespan dengan Metode Algoritma Simulated Annealing SA
Uji Keseragaman Data
Uji Kecukupan Data
Menghitung Waktu Normal dan Waktu Baku
Menghitung Makespan dengan Metode Inisial Least Slack Time
Gambar 4.3. Block Diagram Pengolahan Data
Maka, selanjutnya diterapkan metode untuk memecahkan masalah penjadwalan job dalam sistem produksi job shop yang dinamis dengan
Universitas Sumatera Utara
menggunakan Simulated Annealing SA yang menganalogikan prinsip waktu pengerjaan pendinginan logam panas annealing sebagai model perhitungan
waktu total penyelesaian makespan pada penjadwalan pekerjaan yang sebenarnya. Tahapan dalam SA ini secara garis besar adalah:
1. Penentuan solusi awal inisialisasi
Tahap ini dilakukan untuk menghitung waktu total makespan berdasarkan metode pengurutan job dengan urutan slack time tersingkat atau disebut LST
least slack time yang dicocokkan dengan kondisi awal di lapangan. 2.
Penentuan solusi tetangga Yakni menghitung solusi dari jadwal awal tadi dengan menggunakan prinsip
proses annealing sebenarnya. 3. Pengecekan solusi secara keseluruhan
Jika solusi pada kedua tahap diatas tidak lebih baik dilakukan pengecekan tahap akhir untuk semua solusi yang dihasilkan yaitu melihat apakah suhu
yang diturunkan sudah mencapai batas pencarian solusi T akhir. Jika pencarian solusi belum mencapai T akhir maka pencarian solusi masih terus
dilanjutkan. 4. Penghentian iterasi steady state simulated annealing
Algoritma SA dihentikan apabila tidaka ada lagi konfigurasi yang diterima dalam pencarian neighborhood pada suatu perbahan temperatur. Kondisi ini
disebut steady state. Untuk merumuskan model ini digunakan notasi-notasi berikut:
a. Temperatur Awal T
Universitas Sumatera Utara
Temperatur awal dianalogikan sebagai suatu kondisi awal untuk memulai iterasi. Semakin tinggi nilai temperatur awal yang diberikan maka alternatif
solusi juga akan semakin banyak. Nilai yang terlalu tinggi akan menyebabkan alternatif solusi terlalu banyak tanpa memberikan perubahan yang cukup
berarti. Sebaliknya temperatur awal yang terlalu rendah menyebabkan sistem tidak dapat keluar dari optimal lokal karena alternatif solusi terlalu sedikit.
b. Laju pendinginan α
Dalam sistem distribusi, fungsi laju pendinginan dianalogikan seberapa cepat pencapaian solusi akhir dilakukan. Laju pendinginan yang terlalu lambat
menyebabkan lamanya solusi akhir diperoleh sedangkan laju pendinginan yang terlalu cepat mengakibatkan solusi yang diperoleh adalah solusi optimal
lokal karena sedikitnya tingkatan iterasi yang terjadi. Dalam penelitian ini nilai α yang digunakan adalah 0,95.
c. Jumlah iterasi pada setiap tingkatan temperatur N Iterasi yang dilakukan pada setiap tingkatan temperatur adalah dengan cara
melakukan pertukaran 30 kali. Dan setelah itu ditampilkan solusi yang terbaik dari 30 iterasi ini. Nilai solusi terbaik ini akan digunakan sebagai solusi awal
pada penurunan temperatur selanjutnya. d. Temperatur akhir T
t
Nilai temperatur akhir merupakan suatu titik dimana iterasi dihentikan. Pada tahap ini dimunculkan nilai solusi akir yang merupakan solusi terbaik. Jadi
apabila penurunan suhu telah mencapai nilai temperatr akhir steady state maka iterasi dihentikan.
Universitas Sumatera Utara
Flow Chart langkah-langkah Simulated Annealing SA dalam pengurutan job dapat dilihat pada Gambar 4.4.
4.10. Metode Analisis Pemecahan Masalah