Penerapan Penjadwalan Produksi Pada Pembuatan Perakitan Daun Pintu Di Production Training Centre
PENERAPAN PENJADWALAN PRODUKSI
PADA PEMBUATAN PERAKITAN DAUN PINTU
DI PRODUCTION TRAINING CENTRE
DRAFT TUGAS SARJANA
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Oleh
SYARIFAH AINI 040403069
D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I
F A K U L T A S T E K N I K
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
(2)
PENERAPAN PENJADWALAN PRODUKSI
PADA PEMBUATAN PERAKITAN DAUN PINTU
DI PRODUCTION TRAINING CENTRE
TUGAS SARJANA
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Oleh SYARIFAH AINI
040403069
Disetujui Oleh :
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
(Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang, MSIE) (Ir. Nazaruddin, MT)
D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I
F A K U L T A S T E K N I K
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
(3)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia Nya sehingga penulis dapat melakukan penelitian dan menyelesaikan Tugas Sarjana ini dengan baik.
Tugas Sarjana ini berjudul “Penerapan Penjadwalan Produksi Pada Pembuatan Perakitan Daun Pintu Di Production Training Centre”. Tugas Sarjana ini bertujuan merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk mengikuti Seminar Sarjana Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa Tugas Sarjana ini belum sepenuhnya sempurna dan masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan Tugas Sarjana ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga Tugas Sarjana ini bermanfaat bagi pembaca.
Medan, November 2009
Penulis
Syarifah Aini
(4)
UCAPAN TERIMA KASIH
Dalam menyelesaikan Tugas Sarjana ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih terutama kepada :
1. Bapak Ir. Dr. A. Rahim Matondang, MSIE selaku Dosen Pembimbing I atas bimbingan, pengarahan, dan masukan yang diberikan dalam penyelesaian Tugas Sarjana ini.
2. Bapak Nazaruddin, MT, selaku Dosen Pembimbing II atas bimbingan, pengarahan, dan masukan yang diberikan dalam penyelesaian Tugas Sarjana ini.
3. Ibu Ir. Rosnani Ginting, MT., selaku Ketua Departemen Teknik Industri yang telah memberikan izin pelaksanaan Tugas Sarjana ini dan dukungan serta perhatian yang diberikan kepada penulis.
4. Bapak Ir. Sugiharto , MT dan Bapak Ir. Aulia Ishak.S. MT, selaku koordinator Tugas Akhir. 5. Bou Fita dan amang boru Azhar yang banyak membantu memilihkan Balai Besar Kerja Industri
sebagai tempat penelitian dalam Kerja Praktek dan Tugas Akhir.
6. Bapak Nana, selaku manager di Balai Besar Kerja Industri yang telah membantu memilihkan
Production Training Centre sebagai tempat penelitian dalam Kerja Praktek dan Tugas Akhir.
7. Seluruh pegawai, staf dan karyawan Bagian Produksi Production Training Centre, yang telah membantu penulis dalam pengambilan data di lapangan.
8. Bapak Suroto dan Kak Rina, staf produksi dan administrasi pada Production Training Centre yang telah banyak menerangkan proses produksi. membantu penulisan Tugas Akhir dan dalam mengurus administrasi.
9. Kedua orang tua saya yang telah banyak memberikan dukungan moral.
10. Bang Bowo,Bang Mijo, Kak Dina, Kak Ani yang telah banyak membantu dalam mengurus administrasi.
11. Siti, Fitri, Wita dan Suci yang telah banyak memberikan dukungan moral.
12. Dorkas, Aulia, Martha dan seluruh anak extension yang telah memberikan support dan informasi. Medan, November 2009
Penulis
Syarifah Aini
(5)
ABSTRAK
Production Training Centre (PTC) merupakan salah satu unit Balai Besar Latihan Kerja Industri (BBLKI) medan yang mengolah produk daun pintu. Proses produksi dilaksanakan berdasarkan make to order. Perusahaan memproduksi sejumlah daun pintu dengan model yang bervariasi sesuai dengan pesanan konsumen. Metode penjadwalan yang digunakan oleh perusahaan yaitu First Come First Serve (FCFS). Model daun pintu yang dilakukan pada penelitian ini yaitu model daun pintu petak delapan, daun pintu laura fp w/o oval, daun pintu winchester open, dan daun pintu riviera open.
Pokok permasalahan yaitu dalam proses produksinya perusahaan tidak melakukan pejadwalan sebelum produksi dijalankan. Hal ini mengakibatkan terjadinya penumpukkan komponen-komponen daun pintu atau delay. Selain itu, proses produksi tanpa perencanaan juga menyebabkan besarnya waktu yang dibutuhkan dan juga waktu penyelesaian produk yang dipesan tidak bisa ditentukan secepat mungkin. Oleh karena itu diperlukan langkah penjadwalan produksi yang merupakan judul penelitian sebagai alternative solusinya. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan suatu model urutan job terhadap order yang diterima oleh perusahaan.
Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu Heuristic Pour dengan kriteria penjadwalan yaitu meminimasi makespan yang dilakukan dengan pendekatan kombinasi terhadap penjadwalan daun pintu . Kemudian setelah didapatkan urutan optimal dari metode ini, waktu baku dari masing-masing produk digunakan sebagai input pada software microsoft project untuk mengetahui berapa hari yang dibutuhkan dan dianalisis hasilnya dengan analisis performance parameter.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data waktu siklus untuk daun pintu petak delapan, laura fp w/o oval, winchester open, dan riviera open. Untuk menentukan urutan proses dari keseluruhan job yang diurutkan berdasarkan Fmax terkecil.
Dari hasil yang diperoleh urutan job pengerjaan daun pintu secara berurutan yaitu daun pintu petak delapan- winchester open-laura fp w/o oval -riviera open dengan nilai Fmax optimal Heuristic Pour yaitu 270124,41 detik. Sedangkan Fmax optimal metode perusahaa FCFS yaitu 276164,07 detik. Nilai effieciency Index yang dihasilkan yaitu 1,02, nilai Relatived Error -2,24% dan Elapsed Time 6039,66 detik. Hasil yang diperoleh dari microsoft project didapatkan waktu yang dibutuhkan untuk produksi daun pintu petak delapan yaitu 5,87 hari/100 unit, daun pintu Winchester Open yaitu 8 hari/200 unit, daun pintu laura fp w/o oval yaitu 6,37/100 unit dan Riviera Open yaitu 3,77 hari per 100 unit. Sehingga waktu keseluruhan yang dibutuhkan untuk seluruh proses produksi yaitu 13,29 hari.
(6)
DAFTAR ISI
BAB Halaman
LEMBAR JUDUL... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
SERTIFIKAT EVALUASI DRAFT SARJANA ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ...xiv
DAFTAR GAMBAR ...xvii
DAFTAR LAMPIRAN ...xviii
ABSTRAK ...xix
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Permasalahan ... I-1 1.2. Perumusan Masalah ... I-2 1.3. Tujuan Penelitian ... I-3 1.4. Manfaat Penelitian ... I-3 1.5. Batasan Masalah dan Asumsi ... I-4 1.6. Sistematika Penulisan Laporan ... I-5
(7)
DAFTAR ISI (lanjutan)
II. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan ... II-1 2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha ... II-2 2.3. Organisasi dan Manajemen ... II-3 2.3.1.Struktur Organisasi Production Training Centre (PTC) ... II-3 2.3.2.Uraian Tugas dan Tanggung Jawab ... II-5 2.4. Tenaga Kerja dan Jam Kerja Perusahaan ... II-8
2.4.1.Tenaga Kerja ... II-8 2.4.2.Jam Kerja ... II-9 2.5. Sistem Pengupahan dan Fasilitas yang Digunakan ... II-10
2.5.1.Tunjangan ... II-11 2.5.2.Fasilitas ... II-11 2.6. Proses Produksi ... II-12 2.6.1.Bahan ... II-12 2.6.1.1. Bahan Baku ... II-12 2.6.1.2. Bahan Tambahan ... II-13 2.6.1.3. Bahan Penolong ... II-14 2.6.2. Uraian Proses Produksi ... II-14 2.7. Mesin dan Peralatan ... II-25
(8)
DAFTAR ISI (lanjutan)
2.7.1.Mesin Produksi ... II-25 2.7.2.Peralatan ... II-36 2.8. Utilitas ... II-36 2.9. Safety and Fire Protection ... II-38 2.10.Waste Treatment ... II-39 2.11.Maintenance ... II-39
III. LANDASAN TEORI
3.1. Pengukuran Waktu ... III-1 3.2. Konsep Dasar Penjadwalan ... III-2 3.3. Pengertian Penjadwalan5 ... III-3 3.4. Tujuan Penjadwalan7 ... III-4 3.5. Model Penjadwalan8 ... III-5 3.6. Teori Penjadwalan9 ... III-5 3.7. Input dan Output Penjadwalan10 ... III-7 3.7.1.Input Penjadwalan ... III-7 3.7.2. Output Penjadwalan ... III-8 3.8. Beberapa Definisi Dalam Penjadwalan11 ... III-9
(9)
DAFTAR ISI (lanjutan)
3.9. Kriteria Dalam Penjadwalan13 ... III-12 3.10. Penjadwalan Dengan Metode Heuristik Pour14 ... III-13 3.11. Penjadwalan Produksi Dengan Microsoft Project15 ... III-21 3.12. Laporan Hasil Penjawalan Produksi ... III-22 3.13.Studi Kasus Penjadwalan Produksi Dengan Microsoft Project.. ... III-25 3.14. Penjadwalan Produksi Dengan Microsoft Project15 ... III-29 3.15. Tingkat Ketelitian dan Tingkat Keyakinan.. ... III-30
IV. METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... IV-1 4.2. Objek Penelitian ... IV-1 4.3. Instrumen Penelitian ... IV-1 4.4. Model Penelitian ... IV-1 4.5. Studi Pendahuluan ... IV-2 4.6. Pengumpulan Data ... IV-2 4.7. Metode Pengolahan dan Analisis Data ... IV-3 4.7.1. Pengukuran Waktu Kerja ... IV-3 4.7.2. Uji Kecukupan dan Keseragaman ... IV-4 4.7.3. Perhitungan waktu baku ... IV-5
(10)
DAFTAR ISI (lanjutan)
4.7.4. Penggunaan Metode Heuristic Pour ... IV-5 4.7.5 Penerapan Penjadwalan dengan Menggunakan
Microsoft Project ... IV-5 4.8. Analisis dan Evaluasi ... IV-6 4.9. Kesimpulan dan Saran ... IV-6
V. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
5.1. Pengumpulan Data ... V-1 5.2. Pengolahan Data ... V-2
5.2.1. Perhitungan Waktu Siklus Rata-rata Tiap Komponen
Per Tipe Produk ... V-3 5.2.2. Perhitungan Standar Deviasi Tiap Komponen Per Tipe
Produk ... V-4 5.2.3. Perhitungan Uji Keseragaman Data ... V-4 5.2.4. Perhitungan Uji Kecukupan Data ... V-6 5.2.5. Perhitungan Rating Factor ... V-7 5.2.6. Perhitungan Allowance ... V-8 5.2.7. Perhitungan Waktu Normal ... V-8 5.2.8. Perhitungan Waktu Baku ... V-9
(11)
DAFTAR ISI (lanjutan)
5.2.9. Penjadwalan Dengan Heuristic Pour ... V-12 5.2.9.1. Data Waktu Proses Tiap Mesin ... V-14 5.2.9.2. Memilih Job Sebagai Urutan Pertama ... V-15 5.2.9.3. Memilih Job Dengan Waktu Proses Terkecil ... V-15 5.2.9.4. Penambahan Waktu Proses ... V-15 5.2.9.5. Perhitungan Sum of Completion Time ... V-16 5.2.9.6. Urutkan Sum of Completion Time ... V-17 5.2.9.7. Hitung Nilai Fmax ... V-17
5.2.9.8. Melakukan Langkah Ulang Untuk Penentuan
Urutan Kedua, Ketiga dan Keempat ... V-16 5.2.9.9. Jadwal Urutan Pengerajaan Job Pada Mesin ... V-19
VI. ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
6. 1. Analisis Performance Parameter ... VI-1 6. 2. Analisis Dengan Microsoft Project ... VI-4 VII. KESIMPULAN DAN SARAN
7. 1. Kesimpulan ... VII-1 7. 2. Saran ... VII-2
(12)
DAFTAR ISI (lanjutan)
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(13)
D A F T A R TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja Production Training Centre (PTC) ... II-8 Tabel 2.2. Kelas Berat Kayu ... II-12 Tabel 2.3. Jenis-Jenis Grade kayu ... II-18 Tabel 2.4. Mesin-Mesin yang Digunakan di PTC ... II-25 Tabel 2.5. Peralatan yang Digunakan di PTC ... II-36 Tabel 3.1. Contoh Pengerjaan Algoritma Heuristik Pour ... III-15 Tabel 3.2. Menentukan Urutan Pertama Job 1 ... III-17 Tabel 3.3. Menghitung Sum of Completion time Urutan Pertama Job 1 ... III-17 Tabel 3.4. Menghitung Fmax Urutan Pertama Job 1 ... III-17 Tabel 3.5. Menentukan Urutan Pertama Job 2 ... III-18 Tabel 3.6. Penambahan Waktu Proses Urutan Pertama Job 2 ... III-18 Tabel 3.7. Menghitung Sum of Completion time Urutan Pertama Job 2 ... III-18 Tabel 3.8. Menghitung Fmax Urutan Pertama Job 2 ... III-19 Tabel 3.9. Menentukan Urutan Kedua Job 1 ... III-19 Tabel 3.10. Penambahan Waktu Proses Urutan Kedua Job 1 ... III-20 Tabel 3.11. Menghitung Sum of Completion time Urutan Kedua Job 1 ... III-20 Tabel 3.12. Menghitung FmaxUrutan Kedua Job 1 ... III-20 Tabel 3.13. Kebutuhan Sumber Daya Untuk Masing-Masing Produk ... III-26 Tabel 3.10. Penambahan Waktu Proses Urutan Kedua Job 1 ... III-19
(14)
D A F T A R TABEL (lanjutan)
Tabel 3.10. Penambahan Waktu Proses Urutan Kedua Job 1 ... III-19 Tabel 3.10. Penambahan Waktu Proses Urutan Kedua Job 1 ... III-19 Tabel 5.1. Waktu Siklus Daun Pintu Engineer Petak 8 Komponen Stile ... V-1 Tabel 5.2. Jumlah Produksi Tiap Produk Daun Pintu ... V-2 Tabel 5.3. Waktu Siklus Rata-rata Komponen Stile Tipe Daun Pintu Petak 8 .. V-3 Tabel 5.4. Uji Keseragaman Data Komponen Stile Tipe Daun Pintu Petak 8 .... V-5 Tabel 5.5. Uji Kecukupan Data Komponen Stile Daun Pintu Petak 8 ... V-7 Tabel 5.6. Waktu Baku Komponen Daun Pintu Petak Delapan ... V-9 Tabel 5.7. Waktu Baku Komponen Daun Pintu Laura FP W/O Oval ... V-10 Tabel 5.8. Waktu Baku Komponen Daun Pintu Winchester Open ... V-11 Tabel 5.9. Waktu Baku Komponen Daun Pintu Riviera Open ... V-11 Tabel 5.10. Waktu Baku Tipe Produk ... V-12 Tabel 5.11. Data Waktu Proses Tiap Mesin ... V-14 Tabel 5.12. Menentukan Job 1 Sebagai Urutan Pertama ... V-15 Tabel 5.13. Menentukan Nilai Waktu Proses Terkecil Job 1 Urutan Pertama . V-15 Tabel 5.14. Penambahan Waktu Proses Job 1 Urutan Pertama ... V-16 Tabel 5.15. Menghitung Sum of Completion Time Job 1 Urutan Pertama ... V-17 Tabel 5.16. Nilai Fmax Kombinasi Urutan Pertama ... V-17 Tabel 5.17. Fmax Job 1 Urutan Pertama ... V-20 Tabel 5.18. Nilai Fmax Kombinasi Urutan Kedua ... V-18 Tabel 5.19. Nilai Fmax Kombinasi Urutan Ketiga dan Keempat ... V-18
(15)
D A F T A R TABEL (lanjutan)
Tabel 5.20. Fmax Optimal Model Daun Pintu Metode Heuristic Pour ... V-20 Tabel 6.1. Fmax Optimal Model Daun Pintu Metode Heuristic Pour ... VI-3 Tabel 6.2. Fmax Optimal Urutan Daun Pintu Metode First Come
(16)
D A F T A R GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Struktur Organisasi Production Training Centre (PTC) ... II-4 Gambar 2.2. Contoh Model Daun Pintu Petak 10 PTC ... II-15 Gambar 2.3. Sisi Ujung Kayu Setelah di Shaper (Untuk Model Petak 8) ... II-21 Gambar 2.4. Stile yang Sudah di Profil ... II-22 Gambar 2.5. Hasil Komponen yang Telah di Profil Tenon (Tampak Atas) .... II-24 Gamber 2.6. Hasil Komponen Setelah di Profil Shaper (Model Petak 8) ... II-24 Gambar 3.1. Peta Gantt (Gantt Chart) ... III-7 Gambar 3.2. Elemen-Elemen Sistem Penjadwalan ... III-8 Gambar 3.3. Flow Chart Pengerjaan Algoritma Heuristik Pour ... III-16 Gambar 3.4. Tahap Penyusunan Jadwal Produksi Terkomputerisasi ... III-24 Gambar 3.5. Contoh Kasus Oparation Process Chart (OPC) ... III-25 Gambar 3.6. Perhitungan Waktu Proses Tiap Pesanan ... III-27 Gambar 3.7. Input Data Pada Microsoft Project ... III-28 Gambar 3.8. Hasil Penjadwalan Produksi ... III-28 Gambar 3.9. Gantt chart dari Penjadwalan Produksi ... III-29 Gambar 4.1. Blog Diagram Pengolahan Data ... IV-7 Gambar 4.2. Blog Diagram Pengerjaan Algoritma Heuristic Pour ... IV-8 Gambar 4.3. Blog Diagram Metodologi Penelitian ... IV-9
(17)
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1. Operation Process Chart Pembuatan Daun Pintu ... L-1 Lampiran 2. Model Daun Pintu ... L-5 Lampiran 3. Pengukuran waktu Pembuatan Daun Pintu ... L-9 Lampiran 4. Uji Kecukupan Data Daun Pintu ... L-23 Lampiran 5.1. Perhitungan Nilai Rating Factor ... L-39 Lampiran 5.2. Nilai Allowance ... L-41 Lampiran 5.3. Perhitungan Nilai Waktu Baku ... L-42 Lampiran 6. Gambar Komponen Daun Pintu ... L-46 Lampiran 7. Perhitungan Fmax Model Daun Pintu ... L-7 Lampiran 8. Hasil Gant Chart Microsoft Project... L-8
(18)
ABSTRAK
Production Training Centre (PTC) merupakan salah satu unit Balai Besar Latihan Kerja Industri (BBLKI) medan yang mengolah produk daun pintu. Proses produksi dilaksanakan berdasarkan make to order. Perusahaan memproduksi sejumlah daun pintu dengan model yang bervariasi sesuai dengan pesanan konsumen. Metode penjadwalan yang digunakan oleh perusahaan yaitu First Come First Serve (FCFS). Model daun pintu yang dilakukan pada penelitian ini yaitu model daun pintu petak delapan, daun pintu laura fp w/o oval, daun pintu winchester open, dan daun pintu riviera open.
Pokok permasalahan yaitu dalam proses produksinya perusahaan tidak melakukan pejadwalan sebelum produksi dijalankan. Hal ini mengakibatkan terjadinya penumpukkan komponen-komponen daun pintu atau delay. Selain itu, proses produksi tanpa perencanaan juga menyebabkan besarnya waktu yang dibutuhkan dan juga waktu penyelesaian produk yang dipesan tidak bisa ditentukan secepat mungkin. Oleh karena itu diperlukan langkah penjadwalan produksi yang merupakan judul penelitian sebagai alternative solusinya. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan suatu model urutan job terhadap order yang diterima oleh perusahaan.
Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu Heuristic Pour dengan kriteria penjadwalan yaitu meminimasi makespan yang dilakukan dengan pendekatan kombinasi terhadap penjadwalan daun pintu . Kemudian setelah didapatkan urutan optimal dari metode ini, waktu baku dari masing-masing produk digunakan sebagai input pada software microsoft project untuk mengetahui berapa hari yang dibutuhkan dan dianalisis hasilnya dengan analisis performance parameter.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data waktu siklus untuk daun pintu petak delapan, laura fp w/o oval, winchester open, dan riviera open. Untuk menentukan urutan proses dari keseluruhan job yang diurutkan berdasarkan Fmax terkecil.
Dari hasil yang diperoleh urutan job pengerjaan daun pintu secara berurutan yaitu daun pintu petak delapan- winchester open-laura fp w/o oval -riviera open dengan nilai Fmax optimal Heuristic Pour yaitu 270124,41 detik. Sedangkan Fmax optimal metode perusahaa FCFS yaitu 276164,07 detik. Nilai effieciency Index yang dihasilkan yaitu 1,02, nilai Relatived Error -2,24% dan Elapsed Time 6039,66 detik. Hasil yang diperoleh dari microsoft project didapatkan waktu yang dibutuhkan untuk produksi daun pintu petak delapan yaitu 5,87 hari/100 unit, daun pintu Winchester Open yaitu 8 hari/200 unit, daun pintu laura fp w/o oval yaitu 6,37/100 unit dan Riviera Open yaitu 3,77 hari per 100 unit. Sehingga waktu keseluruhan yang dibutuhkan untuk seluruh proses produksi yaitu 13,29 hari.
(19)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Permasalahan
Pada sebuah sistem produksi yang kompleks dapat terjadi penumpukan barang atau pekerjaan yang membentuk antrian panjang yang belum tentu dapat diselesaikan secara optimal. Sistem produksi yang melibatkan banyak mesin dan banyak proses dengan waktu yang bervariasi akan menemui banyak hambatan bila tidak ada metode penjadwalan yang tepat. Sistem yang tidak dapat bekerja secara efektif dan efisien, pada akhirnya dapat mempengaruhi proses produksi secara keseluruhan.2
Industri dapat dipandang sebagai kegiatan untuk mengolah suatu input melalui proses produksi sehingga dihasilkan output yang memiliki nilai tambah. Kegiatan mengolah input tersebut tentunya tidak lepas dari peran sumber daya manusia yang bertindak sebagai operator dalam menjalankan dan mengendalikan proses produksi tersebut serta fasilitas-fasilitas produksi, seperti mesin-mesin produksi. Dengan demikian aktifitas penjadwalan produksi yaitu proses pengalokasian beban kerja ke masing-masing bagian atau departemen dapat mempengaruhi kinerja perusahaan secara keseluruhan, yang nantinya akan berpengaruh terhadap tingkat kepuasan konsumen (consumer satisfication). Namun kenyataan menunjukkan banyak perusahaan yang kurang memperhatikan pentingnya aktifitas penjadwalan produksi. Padahal aktifitas penjadwalan
(20)
produksi dapat mempengaruhi tingkat utilisasi fasilitas produksi perusahaan, kapasitas produksi, dan kelancaran proses produksi.3
3 one.indoskripsi.com/node/4422
Production Training Centre (PTC) merupakan salah satu unit Balai Besar Latihan Kerja Industri (BBLKI) medan yang mengolah produk daun pintu. Produksi dilaksanakan berdasarkan make to order sehingga perusahaan memproduksi sejumlah daun pintu dengan model yang bervariasi sesuai dengan pesanan konsumen. Metode penjadwalan yang digunakan oleh perusahaan yaitu First Come First Serve (FCFS).
Studi kasus penjadwalan produksi akan menerapkan salah satu dari berbagai model penjadwalan mesin, sehingga dapat ketahui pengurutan penjadwalan produksi yang menghasilkan makespan terkecil. Minimisasi makespan dalam penjadwalan produksi berguna untuk mengurangi idle yang terjadi pada perusahaan. Selain itu penjadwalan produksi dengan mengatur model daun pintu apa yang harus dikerjakan terdahulu berguna untuk efisiensi waktu produksi. Setelah melakukan penjadwalan produksi data-data dalam pembuatan daun pintu diaplikasikan dengan menggunakan software microsoft project 2003.
1.2. Perumusan Masalah
Sesuai dengan masalah yang telah dijelaskan dalam latar belakang permasalahan diatas, perumusan masalah yang akan diteliti yaitu :
1. Bagaimanakah proses penjadwalan produksi yang harus diterapkan perusahaan utnuk meminimisasi makespan ?
(21)
2. Berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk memproduksi seluruh model daun pintu yang dipesan?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan yaitu membuat penjadwalan produksi pada perusahaan sehingga lintasan produksi dapat berjalan baik di lantai produksi, mencegah terjadinya bottleneck, idle time, delay dan melakukan penjadwalan produksi secara komputerisasi sehingga memudahkan perusahaan dalam berbagai hal, baik dalam perhitungan waktu produksi hingga biaya produksi.
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui siklus pembuatan daun pintu.
2. Mengidentifikasi makespan pada masing-masing komponen dalam proses pembuatan daun pintu.
3. Membandingkan studi hasil penjadwalan produksi secara komputerisasi dengan proses pelaksaan produksi yang lama.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah : 1. Bagi mahasiswa
Melatih mahasiswa yaitu menerapkan ilmu teknik industri yang telah diperoleh kemudian menerapkannya dalam menganalisis masalah, merancang perbaikan sebagai solusi dari masalah tersebut sekaligus dapat menambah pengalaman.
(22)
2. Bagi perusahaan
Solusi dari permasalahan yang telah didapatkan, bisa diterapkan pada perusahaan. Diharapkan dapat meningkatkan performansi dan kinerja perusahaan dalam proses produksinya dan menyelesaikan permasalahan yang ada dalam perusahaan tersebut. 3. Bagi lembaga atau institusi pendidikan
Manfaat bagi lembaga atau institusi pendidikan yaitu sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya yang berhubungan dengan penjadwalan produksi dimasa yang akan datang.
4. Bagi pembaca
Memberikan tambahan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan pengetahuan berdasarkan studi dari yang penulis buat.
1.5. Batasan Masalah & Asumsi
Diperlukan pembatasan masalah dan asumsi agar penelitian lebih terfokus dan tidak menyimpang dari inti permasalahan yang ingin dipecahkan. Pembatasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian dilakukan pada unit Production Training Centre (PTC) Balai Besar Latihan Kerja Industri (BBLKI).
2. Penjadwalan mesin yang digunakan yaitu untuk meminimisasi makespan dengan menggunakan metode heuristic pour.
3. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2009 dan data yang dikumpulkan yaitu selama bulan juli 2009.
(23)
5. Tidak dilakukan perhitungan biaya pada penelitian yang dilakukan.
6. Penjadwalan dilakukan pada daun pintu komponen solid dengan tujuan mendapatkan urutan produk yang optimal.
7. Penerapan penjadwalan dilakukan dengan menggunakan microsoft project 2003 setelah mendapatkan waktu siklus dan urutan penjadwalan.
8. Stasiun kerja yang diamati yaitu material 1, material 2, material 3, moulding, dan clamping.
Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Operator yang melakukan pekerjaan adalah pekerja normal dan dapat bekerja secara wajar pada saat dilakukan penelitian.
2. Penjadwalan dilakukan pada order yang diteliti.
3. Bahan baku dianggap sanggup memenuhi saat berproduksi.
4. Tidak terdapat gangguan pada saat melakukan penelitan, misalnya mesin breakdown ataupun perawatan mesin.
5. Mesin dimungkinkan idle.
1.6. Sistematika Penulisan Tugas Akhir
Sistematika yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Menampilkan teori-teori dari hasil studi kepustakaan untuk mendukung pemecahan masalah.
(24)
Memaparkan sejarah dan gambaran umum perusahaan, organisasi dan manajemen serta proses produksi.
BAB III LANDASAN TEORI
Berisi teori-teori yang digunakan dalam analisis pemecahan masalah. BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
Menjelaskan tahapan-tahapan penelitian mulai dari persiapan hingga penyusunan laporan tugas akhir.
BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Mengumpulkan data primer dan sekunder yang diperoleh dari penelitian serta melakukan pengolahan data yang membantu dalam pemecahan masalah.
BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
Menganalisis hasil pengolahan data dan pemecahan masalah. BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
Memberikan kesimpulan yang didapat dari hasil pemecahan masalah dan saran-saran yang bermanfaat bagi perusahaan yang bersangkutan.
(25)
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan
Production Training Centre (PTC) adalah perusahaan mebel yang dibentuk oleh Depnaker (Departemen Tenaga Kerja) sebagai tempat untuk memperkerjakan tenaga siap pakai yang telah dicetak oleh BBLKI (Balai Besar Latihan Kerja Industri) Medan, untuk memenuhi kebutuhan biaya pelatihan yang dipakai untuk melatih tenaga kerja siap pakai.
Pada tahun 1994 Production Training Centre (PTC) didirikan dengan bantuan pemerintah Denmark. Atas kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Denmark didirikan suatu badan usaha patungan yang dikenal dengan nama Danida yang pada awal pendiriannya bertugas untuk mengelola Production Training Centre.
Saat awal pendirian Production Training Centre didirikan di beberapa daerah Indonesia yang dinilai layak seperti PTC-Jabotabek, PTC-Medan, PTC-Banjar baru, akan tetapi badan usaha tersebut tidak bertahan lama karena adanya kesalahan manajemen dalam pengelolahannya. Berdasarkan hal tersebut maka pada tahun 1996 Production Training Centre dialihkan kepada pihak swasta dan sampai sekarang yang masih bertahan adalah PTC-Surabaya dan PTC-Medan.
Tujuan dibentuknya Production Training Centre adalah terutama untuk membantu pemerintah dalam rangka mempersiapkan dan pengadaan tenaga kerja siap pakai terutama yang bergerak dalam bidang perkayuan dan kerajinan rotan. Seiring dengan perkembangan waktu PTC-Medan tidak lagi bergerak dibidang industri rotan hal ini
(26)
disebabkan karena sulitnya pemasaran, sehingga sampai saat ini hanya terfokus pada industri perkayuan.
Dalam menjalani usaha pada Production Training Centre Medan telah menyerap dan memperkerjakan tenaga kerja dengan komposisi 40% merupakan tenaga kerja terampil yang diambil dari para siswa yang telah diangkat menjadi karyawan, sedangkan 60% merupakan siswa yang diwajibkan untuk mengikuti kerja praktek para karyawan tersebut. Dengan kata lain setiap siswa diwajibkan mempelajari teori tentang industri perkayuan dan menjalani kerja praktek dalam jangka waktu selama 6 bulan. Pada sistem produksi pada Production Training Centre Medan adalah suatu sistem penyelenggaraan siswa yang dituntut untuk mencapai tujuan instruksional dari program yang diikuti sekaligus memberikan jasa atau memproduksi barang yang bermutu melalui kerja praktek selama mengikuti latihan.
2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha
Production Training Centre (PTC) saat ini hanya memfokuskan untuk mengolah bahan baku utamanya yaitu kayu yang akan diolah menjadi daun pintu. Daun pintu yang dihasilkan terdiri dari dua tipe, yaitu daun pintu yang terbuat dari komponen solid dan daun pintu veneer (gabungan dari potongan-potongan kayu). Variasi pintu yang dibuat sangat banyak. Beberapa sampel model daun pintu yang dibuat selama bulan juli yaitu : 1. Daun pintu petak 10
2. Daun pintu petak 8 3. Daun pintu petak 4 4. Laura FP w/o oval
(27)
5. Rieviera Open 6. Wiencester FF
PTC menerapkan sistem produksi make to order, produksi dapat berjalan setelah ada pesanan dari pelanggan. Produksi daun pintu dibuat dan dipasarkan ke daerah-daerah yang melakukan pesanan baik domestik, lokal maupun internasional. Distribusi pemasaran internasional yaitu seperti ke negara daerah timur tengah, kenegara daerah Eropa, Afrika, dan daerah-daerah Asia terutama Malaysia, Singapura, dan juga Jepang. Distribusi juga dilakukan kebeberapa daerah di Indonesia yaitu daerah jawa, Riau, Aceh, Pekan baru, dan Palembang. Dan untuk pemasaran lokal, biasanya PTC menerima pesanan pembuatan daun pintu dari pabrik-pabrik yang letaknya disekitar wilayah Medan.
2.3. Organisasi dan Manajemen
2.3.1. Struktur Organisasi Production Training Centre (PTC)
Struktur organisasi menggambarkan hubungan kerjasama antara dua orang atau lebih dengan tugas yang berkaitan satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan tertentu yang diharapkan oleh semua pihak yang terkait didalamnya. Struktur organisasi merupakan bagian yang penting dalam pendirian suatu perusahaan untuk memperlancar jalannya perusahaan, sehingga pendistribusian tugas, dan tanggung jawab serta hubungan antara satu orang dengan yang lain menjadi jelas.
Struktur organisasi yang digunakan Production Training Centre (PTC) adalah berbentuk fungsional. Struktur organisasi fungsional merupakan struktur organisasi yang mengelompokkan tugas, tanggung jawab dan aktivitas berdasarkan fungsi-fungsinya
(28)
seperti produksi/operasi, pemasaran, keuangan, litbang, dan sistem informasi manajemen. Setiap jabatan bertanggung jawab langsung kepada atasannya. Struktur organisasi Production Training Centre (PTC) dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Manager Production Training Centre
Adminstrasi Kepala Bengkel Koordinator
Supervisor
Karyawan Siswa
Gambar 2.1. Struktur Organisasi Production Training Centre (PTC)
2.3.2.Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
Uraian tugas dan tanggung jawab pada masing-masing bagian Production Training Centre dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Manager PTC-Balai Besar Kerja Industri Medan
a. Bert anggung j awab kepada Gener al Manager .
(29)
c. Membawahi sel ur uh st af , super vi sor dan karyawan.
d. Mengeval uasi dan memonit or pemakaian spar e par t pabrik secar a umum
sert a bahan–bahan proses pengol ahan seef isi en dan seef ekt if mungkin. e. Mel aksanakan hubungan kel uar dengan pi hak l ain.
f . Menandat angani surat menyurat . g. Mewakil i per usahaan di pengadil an.
h. Menyet uj ui pengel uaran invest asi unt uk kepent ingan perusahaan.
i. Mengeval uasi dan memonit or pemakaian spar e par t pabrik secar a umum
sert a bahan–bahan proses pengol ahan seef isi en dan seef ekt if mungkin.
j . Mengambil t indakan at as penyimpangan yang t erj adi dal am perusahaan.
2. Administrasi
a. Bertanggung jawab kepada manager.
b. Membuat pencatatan pembukuan perusahaan secara keseluruhan.
c. Menyiapkan laporan-laporan yang dibutuhkan oleh perusahaan baik berupa laporan tahunan maupun laporan yang bersifat intern serta pendukung-pendukungnya.
d. Mempersiapkan anggaran perusahaan berdasarkan masukan dari berbagai departemen yang ada.
e. Mempersiapkan perhitungan pajak dan melaksanakan pembayarannya. f. Melakukan transaksi pembayaran dan penerimaan.
(30)
3. Koordinator
a. Bertanggung jawab kepada manager.
b. Mempersiapkan laporan tentang kegiatan dan segala sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaan karyawan.
c. Berkoordinasi dengan berbagai bagian yang ada dalam perusahaan sesuai dengan keperluan dan bidangnya.
d. Mencari pesanan dan mengadakan hubungan baik dengan konsumen dan calon konsumen.
e. Meneliti dan mencari peluang untuk memperluas pasaran produk dan jasa perusahaan.
f. Mengadakan pergudangan umum perusahaan.
4. Kepala Bengkel
a. Bertanggung jawab kepada manager.
b. Memiliki tanggung jawab terhadap kerusakan-kerusakan mesin-mesin dan peralatan lainnya.
c. Mengarahkan kepada siswa tentang tata cara penggunaan serta fungsi masing-masing peralatan.
d. Merawat mesin dan memperbaiki kerusakan-kerusakan mesin-mesin produksi.
5. Supervisor
(31)
b. Memimpin, mengawasi dan mengarahkan semua karyawan yang ada dalam wewenangnya.
c. Bertanggung jawab terhadap kualitas produksi yang dihasilkan.
d. Bertanggung jawab atas keselamatan siswa dan karyawan di lapangan.
6. Karyawan
a. Memiliki tanggung jawab langsung kepada supervisor.
b. Menjalani tugas dan tanggung jawabnya terhadap kelangsungan serta target produksi yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
c. Mematuhi peraturan-peraturan yang ada.
7. Siswa
a. Berkewajiban mengikuti pelajaran sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan oleh pihak manajer PTC-BBLKI Medan.
b. Berkewajiban mengikuti job training sesuai dengan bidangnya. 2.4. Tenaga Kerja dan Jam Kerja Perusahaan
2.4.1. Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang digunakan dalam menjalankan seluruh aktifitas kerja baik office maupun factory Production Training Centre adalah warga negara Indonesia yang diangkat untuk menduduki jabatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan mematuhi peraturan yang berlaku di perusahaan.
(32)
Pelaksanaan kegiatan pada PTC sampai dengan tahun 2009 memiliki 92 tenaga kerja secara keseluruhan. Tenaga kerja yang bekerja pada PTC terdiri dari karyawan tetap, siswa, staf kantor dan tenaga kerja harian.
Berikut tabel perincian jumlah tenaga kerja pada PTC Medan untuk tahun 2009 : Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja Production Training Centre (PTC)
NO Posisi Jumlah (orang)
1 Menejer 1
2 Kepala Bengkel 1
3 Koordinator 1
4 Staf Kantor (Administrasi) 4
5 Kepala Seksi 6
6 Supervisor 1
7 Tenaga kerja tetap (karyawan) 45
8 Siswa 17
9 Harian 20
Jumlah 106
Sumber : Production Training Centre (PTC)
2.4.2. Jam Kerja
Jam kerja yang diberlakukan pada PTC ini berlaku untuk semua bagain baik kantor maupun produksi. Berdasarkan syarat kerja umum yaitu setiap pekerja mempunyai 7-8 jam kerja per hari dan bekerja 6 hari dalam seminggu, senin sampai sabtu. Namun perbedaan jam kerja terjadi pada hari jum’at dan sabtu saja. Jam kerja yang diterapkan pada PTC adalah sebagai berikut :
(33)
Senin-Kamis :
1. Pukul 08.00 WIB – Pukul 12.00 WIB : jam kerja 2. Pukul 12.00 WIB – Pukul 12.45 WIB : jam istirahat 3. Pukul 12.45 WIB – Pukul 16.00 WIB : jam kerja
Jum’at :
1. Pukul 08.00 WIB – Pukul 12.00 WIB : jam kerja 2. Pukul 12.00 WIB – Pukul 13.30 WIB : jam istirahat 3. Pukul 13.30 WIB – Pukul 16.30 WIB : jam kerja
Sabtu :
1. Pukul 08.00 WIB – Pukul 12.00 WIB : jam kerja
Waktu kerja pada hari sabtu yang diberlakukan di PTC yaitu hanya setengah hari. Tidak ada pergantian jam kerja atau shift pada PTC, seluruh tenaga kerjanya bekerja sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
2.5. Sistem Pengupahan dan Fasilitas yang Digunakan
Bagian yang menangani pengupahan dan penggajian di Production Training Centre (PTC)yaitu bagian administrasi. Clock card digunakan sebagai daftar hadir untuk para pekerja dan siswa.
Sistem penggajian pada Production Training Centre (PTC) bervariasi untuk masing-masing jabatan. Pihak manajemen Production Training Centre selalu melakukan peninjauan berkala terhadap para pekerjanya. Pemberian gaji ini disesuaikan dengan
(34)
peraturan pemerintah dan peraturan perusahaan. Besarnya kenaikan gaji ini didasarkan atas:
a. Prestasi kerja
b. Tanggung jawab terhadap pekerjaan
c. Sikap pekerja dalam hubungannya dengan atasan atau sesama karyawan.
Pemberian gaji atau upah didasarkan atas beberapa hal yaitu sebagai berikut : 1. Upah atau gaji bulanan
Upah ini diberikan kepada tenaga kerja tetap, yang diberikan pada hari pertama setiap bulan. Besarnya gaji yang diberikan yaitu diatas upah minimum regional yang ditetapkan sesuai dengan jabatan dan jenis pekerjaannya masing-masing. Selain itu besarnya gaji bulanan yang diterima ditambah dengan uang makan, uang kerajinan dan jaminan sosial tenaga kerja.
2. Upah harian
Upah harian hanya diberikan kepada tenaga kerja harian yaitu diatas Rp. 30.000/hari kerja.
3. Upah l embur
Upah l embur diberi kan kepada peker j a j ika wakt u kerj anya l ebih dar i wakt u yang t el ah dit et apkan PTC.
2.5.1. Tunjangan
Selain gaji pokok dan upah lembur di atas, perusahaan juga memberikan beberapa jenis tunjangan, yaitu:
(35)
Besarnya adalah tambahan satu bulan gaji bagi karyawan yang mempunyai masa kerja lebih dari satu tahun.
2. Tunjangan Selama Sakit
Diberikan kepada karyawan yang sedang dalam perawatan sakit dan tidak dapat bekerja yang dapat dinyatakan dengan surat keterangan dokter.
2.5.2. Fasilitas
Adapun fasilitas yang disediakan oleh Production Training Centre untuk para karyawannya adalah sebagai berikut:
1.Rumah ibadah yaitu mesjid yang dibangun di lokasi lingkungan pabrik. 2.Ruang teori untuk mengajar para siswanya.
3. Cuti yang diberikan kepada karyawan tetap Production Training Centre.
2.6. Proses Produksi 2.6.1. Bahan
2.6.1.1. Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan yaitu kayu. Kayu yang digunakan harus sesuai dengan persyaratan teknis kayu untuk keperluan pembuatan mebel. Persayaratan tersebut yaitu :
(36)
Berat kayu tergantung dari jumlah zat kayu, rongga-rongga sel atau jumlah pori-pori, kadar air dan zat ekstraktif didalamnya. Berdasarkan berat jenisnya, jenis-jenis kayu digolongkan kedalam kelas-kelas seperti pada Tabel 2.2. berikut :
Tabel 2.2. Kelas Berat Kayu No Kelas Berat Kayu Berat Jenis 1 Sangat Berat > 0,90
2 Berat 0,75 – 0,90
3 Agak berat 0,60 – 0,75
4 Ringan < 0,60
Sumber : Production Training Centre
2. Dimensi stabil
Besarnya perubahan dimensi kayu ditentukan oleh kadar air yang mungkin terjadi pada sepotong kayu waktu dikeringkan saat kayu masih dalam keadaan basah. Perubahan dimensi kayu tidak sama dalam ketiga arah yaitu longitudinal, tangensial, dan radial.
3. Awet
Keawetan alami kayu berbeda-beda. Yang dimaksud dengan keawetan alami kayu adalah ketahan kayu terhadap serangan dari unsur-unsur perusak kayu dari luar seperti jamur, rayap, bubuk, cacing laut dan lainnya diukur dengan jangka waktu tahunan. 4. Dekoratif
5. Tekstur halus
(37)
serat-a. Kayu bertekstur halus, misalnya gilam, lara, kulim dan lain-lain b. Kayu bertekstur sedang, misalnya jati, sono keling dan lain-lain. c. Kayu bertekstur kasar, misalnya kompas, meranti dan lain-lain. 6. Mudah dikerjakan
7. Mudah dibubut, dipaku, diskrup dan dilem.
2.6.1.2. Bahan Tambahan
Bahan tambahan merupakan bahan yang ditambahkan pada proses produksi dan tetap terdapat dalam produk jadi biasanya bahan ini tidak jelas dibedakan setelah menjadi produk akhir. Bahan tambahan yang digunakan dalam proses pembuatan daun pintu adalah:
1. Tepung dempul
Digunakan untuk mendempul atau menutupi celah-celah dari sambungan daun pintu yang telah dirakit yang dilakukan pada bagian finishing.
2. Lem
Lem digunakan untuk menyambung potongan-potongan kayu untuk menjadi panel pada proses clamping dan lem juga digunakan untuk menempelkan veneer dengan inti veneer.
2.6.1.3. Bahan Penolong
Bahan penolong yang ditambahkan pada produk dimana keberadaannya tidak mengurangi nilai produk tersebut. Bahan penolong yang digunakan antara lain :
(38)
Kertas amplas digunakan untuk menghaluskan permukaan yang kasar dari daun pintu yang telah dirakit.
2. Label .
Label ditempel pada daun pintu untuk menunjukkan spesifikasi dari produk-produk yang akan dikirim.
3. Pl ast ik
Daun pintu yang telah selesai melalui tahap finishing dan telah diberi label kemdudian di packaging dengan menggunakan plastik.
2.6.2. Uraian Proses Produksi
Daun pintu terdiri dari beberapa bagian atau komponen baik yang berasal dari kayu veneer ataupun komponen solid. Masing-masing bagian komponen akan diproduksi sesuai dengan surat perintah kerja yang menjelaskan tentang jumlah dan ukuran masing-masing komponen daun pintu yang akan dibuat.
(39)
Gambar 2.2. Contoh Model Daun Pintu Petak 10 PTC
Keterangan komponen : ST : stile (tumpuan kaki) P : panel
M : middle (tengah)
BR : bottom rail (rel bawah) MR : middle rail (rel tengah) TR : top rail (rel atas)
Pembuatan daun pintu melalui beberapa tahapan yaitu sebagai berikut :
1. Gudang Bahan Baku
Bahan baku kayu yang t el ah memenuhi persyarat an kayu yang sesuai unt uk diproduksi dan t el ah di sort ir sesuai ukuran di t empat supl i er sel anj ut nya di
kirim ke PTC dan dimasukkan kedal am gudang bahan baku. Gudang bahan baku l et aknya pada mat eri al sat u.
Spesif i kasi Ukuran kayu yang dit erima digudang PTC yait u 1. Untuk panel :
a. 1 inchi x 3 inchi x 7 f eet b. 1 inchi x 4 inchi x 7 f eet c. 1 inchi x 5 inchi x 7 f eet
(40)
d. 1 inchi x 6 inchi x 7 f eet 2. Untuk komponen :
a. 1 inchi x 3 inchi x 7 f eet b. 1 inchi x 4 inchi x 7 f eet c. 1 inchi x 5 inchi x 7 f eet d. 1 inchi x 6 inchi x 7 f eet e. 1 inchi x 8 inchi x 7 f eet
Kayu-kayu t er sebut sel anj ut nya akan diproses ke depart emen-depart emen sel anj ut nya unt uk dil akukan pembuat an komponen panel , mi ddl e, bot t om r ai l , st i l e, t op r ai l , dan mi ddl e r ai l .
Tet api dari kayu yang ber asal gudang bahan baku unt uk pembuat an
komponen panel t erpisah prosesnya dari komponen-komponen l ainnya kar ena
panel merupakan gabungan dari beberapa pot ongan-pot ongan kayu yang
disat ukan menj adi sat u sesuai dengan ukuran panel yang t ercat at dal am SPK,
namun nama proses pembuat annya sama. Pemil ihan kayu unt uk pembuat an
komponen panel , veneer , dan komponen-komponen daun pi nt u l ai nnya dipil ih
set el ah kayu mel al u proses bl angki ng.
2. Blangking
Kayu yang berasal dar i gudang bahan baku sel anj ut nya masuk ke proses ini. Proses i ni memil iki t uj uan unt uk menget ahui gr ade at au t ingkat an kayu. Gr ade ini unt uk menget ahui t ekst ur dari ser at kayu dan war na kayu yang akan
(41)
diol ah sesuai dengan pesanan pel anggan. Gr ade kayu berdasar kan krit eria dari
PTC dapat dit unj ukkan pada t abel dibawah i ni.
Dal am proses bl angki ng bahan baku yang kayu yang digunakan masih
berser at sel anj ut nya dimasukkan kedal am mesin bl angki ng. Dal am mesin ini
kayu akan dihal uskan dua sisinya yait u sisi at as dan bawah. Sehingga permukaan kayu yang ada pada sisi at as dan bawah t idak l agi berserat . Set el ah
kayu kel uar dari mesin bl angki ng , kayu dit umpuk didekat mesi n t ersebut
unt uk. Sebagi an kayu masuk ket ahap sel anj ut nya yait u unt uk panel dan unt uk
pembuat an komponen-komponen daun pint u l ainnya. Sedangkan kayu yang t idak memenuhi ukur an yang t ercat at pada SPK dan j uga kayu yang rusak at au permukaannya berl ubang, kayu-kayu ini digunakan unt uk membuat daun pint u
veneer . Gr ade kayu dapat dil ihat pada t abel 2. 3. dibawah ini.
Tabel 2. 3. Jenis-Jenis Grade kayu
NO Grade Keterangan
1 A Warna kayu halus 2 B Warna kayu sedang 3 C Warna kayu dibawah B 4 Lokal Warna kayu kurang bagus Sumber : Pr oduct ion Tr ai ni ng Cent r e
Dari proses bl angki ng, set i ap komponen mel al ui beber apa t ahap yang
berbeda-beda. Proses pembuat an daun pint u set el ah proses ini dij el askan unt uk masing-masi ng komponennya sebagai beriku :
(42)
Panel yang t el ah mel al ui proses bl angki ng akan masuk ke depart emen
khusus pembuat an panel yait u mat eri al sat u. Proses pembuat an panel
dil akukan beberapa t ahap sebagai beri kut :
1. Pemot ongan
Panel yang t el ah mel al ui proses bl angki ng dan memil iki ukur an kayu yang
masih panj ang sel anj ut nya akan dipot ong l ebih kecil dari ukuran semul a dengan mesin under cut sesuai dengan ukur an yang t ercat at dal am Surat Perint ah ker j a
(SPK) dit ambah ± 20 ml sebagai bat as kel onggaran.
Kayu yang t el ah dipot ong dimasukkan kedal am keranj ang dan sisa pot ogan kayu dikumpul kan kedal am keranj ang. Kemudian kayu dal am ker anj ang disort ir
perpot ong kayu sesuai dengan war na, gr ade kayu, dan ukur an SPK yang sal i ng
mendekat i sat u sama l ai n kemudian disat ukan at au di rapat kan sat u sama l ai n ±
8 pot ong kayu sehingga hampir membent uk ukuran panel dan diberi t anda.
2. Roll/ Joint er
Kayu yang t el ah mel al ui proses pemot ongan sel anj ut nya masuk dal am
proses j oi nt er . Dal am proses ini kayu akan dil uruskan at au diket am dengan
mesin r ol l empat sisinya yait u bawah, at as, kiri, dan kanan. Gunanya unt uk
menget ahui kesikuan kayu karena kayu yang bel um di j oi nt er permukaannya
masih bel um rat a, kesikuan kayu sangat pent ing agar pada saat kayu masuk ke mesin unt uk proses sel anj ut nya sisi kayu pas menempel pada mesin Kemudi an dengan mesin r ol l ini permukaan kayu di rat akan. Set el ah it u masuk kedal am
(43)
3. Clamping
Pot ongan kayu yang t el ah mel al ui proses j oi nt er sel anj ut nya pot ongan
kayu t ersebut disat ukan dengan menggunakan l em sehingga membent uk panel
yang sesuai dengan ukuran SPK. Set el ah menj adi panel sel anj ut nya panel masuk
ke depart emen mat erial t iga unt uk dibel ah.
4. Pembelahan/ Pemot ongan di Material Tiga
Panel yang t el ah sel esai pada mat erial sat u sel anj ut nya masuk ke gudang
set engah j adi. Dari gudang set engah j adi , panel akan dibawa ke mat er ial t iga
unt uk dil akukan pembel ahan sesuai dengan ukur an yang t ercat at dal am surat perint ah kerj a. Terdapat beberapa mesin pada mat erial t iga yait u cr oss cut , r adi al , dan r adi al ar m saw. Beberapa mesin digunakan unt uk pemot ongan
komponen l ain.
5. Penget aman
Set el ah panel dibel ah pada mat erial t iga kemudian kayu di ket am dua sisi .
Penget aman dil akukan dengan t uj uan yait u unt uk menget ahui ukur an panel
dengan menggunakan mesi n t hi cknesser . Set el ah it u panel masuk ke proses
pemot ongan akhi r.
(44)
Set el ah diket am, panj ang panel dipot ong sesuai dengan ukuran yang
t ercat at dal am SPK dengan menggunakan mesin t abl e saw. Set el ah it u masuk panel masuk ke proses wi de bel t sander . Sisa pot ongan dimasukkan kedal am
keranj ang.
7. Wide Belt Sander
Panel kemudian masuk ke t ahapan proses i ni, t uj uan dar i proses ini yait u
unt uk menghal uskan permukaan dua si si kayu. Yait u sisi at as dan si si bawah
kayu. Penghal usan dua sisi kayu ini menggunakan mesin wi de bel t sander
(WBS). Proses sel anj ut nya panel di pr of i l .
8. Prof il Shaper
shaper gunanya untuk mem-profil samping panel. Gambar 2.3. menunjukkan panel yang telah di shaper dibawah ini.
Gambar 2.3. Sisi Ujung Kayu Setelah di Shaper (Untuk Model Petak 8)
(45)
Set el ah di pr of i l shaper , panel dil akukan gosok pr of i l f ungsinya unt uk
membersihkan bagian yang t el ah di pr of i l shaper t adi yang masih berserabut
dan t idak hal us.
B. St ile
1. Joint er
Stile yang dimasukkan kedalam jointer/roll untuk mengetahui kesikuan kayu. Proses ini menggunakan mesin jointer yang berada pada material dua, berbeda dengan proses jointer yang ada pada panel, pada material dua stile diketam hanya satu sisi dengan mesin jointer, sisi atas atau sisi bawah saja. Kayu yang telah keluar dari mesin ini, ditumpuk didekat mesin untuk dibawa ke proses selanjutnya.
2. Moulder
St i l e masuk kedal am mesi n moul der unt uk di l akukan serut empat sisi (S4S)
at au sl i de f our sl i ce yait u sisi kanan, sisi ki r i, si si at as, dan sisi bawah apakah
t el ah sesuai dengan ukuran yang t el ah t ercat at dal am SPK.
3. Pembelahan/ Pemot ongan di Mat erial Tiga
Pada depart emen mat eri al t iga, bai k panel dan sel uruh komponen l ainnya dil akukan proses pemot ongan at au pembel ahan. Pemot ongan unt uk komponen-komponen l ain sedangkan pembel ahan unt uk panel . Pemot ongan st i l e dil akukan
(46)
4. Bor
St i l e dibor dengan kedal aman 70 mil imet er di sal ah sat u sisi sampingnya
unt uk pembuat an l ubang dowel dengan menggunakan mesin bor. Pengobor an
st i l e yait u berguna unt uk mengait kan at ara mi ddl e r ai l , t op r ai l , dan bot t om r ai l .
5. Prof il Shaper
Berbeda dengan komponen l ai nnya, pr of i l shaper dil akukan set el ah st i l e
dibor. Al at yang digunakan yait u mesin shaper f ungsi nya unt uk mem-pr of i l
samping st i l e agar komponen l ai n dengan st i l e dapat t erkait . Hasil komponen st i l e yang t el ah di pr of i l e dapat dil ihat pada gambar 2. 4. dibawah ini.
Gambar 2. 4. St ile yang Sudah di Prof il
C.Middle Rail (MR), T op Rail (TR), Middle (M), dan Bot t om Rail (BR)
1. Moulder
Berbeda dengan st i l e, komponen-komponen MR, TR, M dan BR set el ah
(47)
t ersebut t idak t erl al u panj ang sehi ngga kemungkinan komponen-komponen t ersebut t idak l urus sangat kecil .
Moul der berf ungsi unt uk menyerut dua sisinya yait u sisi at as dan sisi
samping dar i komponen-komponen t er sebut unt uk menget ahui apakah t el ah sesuai denga ukuran SPK. Berbeda dengan st i l e yang diser ut empat sisi nya.
2. Pemot ongan
Komponen-komponen MR, TR, M dan BR kemudian dipot ong sesuai dengan ukur an SPK di mat er ial t iga dengan menggunakan sal ah sat u mesi n cr oss cut , r adi al , at au r adi al ar m saw.
3. Prof il T enon
Kayu yang t el ah dipot ong sesuai dengan ukuran SPK sel anj ut nya dit enon sesuai dengan ukur an pi nt u, ini merupakan pemot ongan f i nal kayu. Pemot ongan dil akukan unt uk pr of i l sisi uj ung kayu at au komponen. Pemot ongan pada sisi
uj ung kayu i ni dit uj ukan agar dapat menyat ukan komponen-komponen pi nt u l ainnya. Mesi n yang digunakan yait u mesin si ngl e end.
Gambar sisi ujung kayu setelah di profil dapat dilihat pada gambar 2.5. dibawah ini.
Gambar 2. 5. Hasil Komponen yang Telah di Prof il T enon (Tampak At as)
(48)
Pr of i l shaper dil akukan pada komponen agara komponen-komponen BR,
TR, M dan MR dapat t erkait dengan panel dan komponen-komponen l ainnya.
Mesi n yang digunakan yait u mesin shaper at au bisa j uga mesin band saw. Mesin
band saw i ni biasanya digunakan unt uk daun pint u yang memil iki l ekukan yang
l ebih t aj am l agi pada kompenen-komponen l ainnya. Sepert i cont oh pada model pint u Whincest er FF, Laura FP w/ o oval dan Rievier a Open. Bent uk hasil pr of i l shaper pada komponen-komponen ini dil i hat dari t ampak at as yait u pada
gambar 2. 6. dibawah ini.
Gamber 2. 6. Hasil Komponen Set elah di Prof il Shaper (Model Pet ak 8)
5. Bor
Sama sepert i st i l e, komponen-komponen dibor agar dapat dipasang dowel
sehingga ant ar komponen dapat t erkait dengan kuat dengan kedal aman 60 mm.
2.7. Mesin dan Peralatan
2. 7. 1.Mesin
Dalam proses produksinya perusahaan menggunakan mesin-mesin yang ditunjukan pada tabel 2.4. dibawah ini.
(49)
Tabel 2.4. Mesin-Mesin yang Digunakan di PTC
No Nama Mesin Jumlah
(unit) Fungsi
1 Kompresor 2 Untuk kompresor dan menghisab debu kayu
2 Potong Binding 1 Untuk memotong binding
3 Radial arm saw 5 Untuk pemotongan dan pembelahan di material tiga
4 Cross cut 1 Untuk memotong
5 Long bed 1 Untuk membor komponen
6 Shaper 1 Untuk profil tenon, profil shaper, dan untuk memotong
7 Band saw 1 Untuk profil bentuk
8 Table saw 1 Untuk memotong
9 Thicknesser 2 Untuk pengetaman
10 Six bore 1 Untuk pengeboran pada stile
11 one bore 1 Untuk pengeboran pada komponen lainnya
12 Two bore 2 Untuk pengeboran
13 Single end 2 Untuk profil tenon
14 Wide belt sender 1 Untuk menghaluskan permukaan kayu
15 Chisel 1 Untuk proses blangking
16 Finger jointer 1 Untuk proses jointer
17 Slicer 1 Untuk proses pembuatan veneer
18 Moulder 2 Untuk perataan sisi-sisi kayu
19 Jointer /Roll 4 Untuk membuat kesikuan kayu
20 Under Cut 3 Untuk pemotongan kayu
21 Pres angin 2 Untuk merekatkan veneer dengan inti veneer
22 Glue spider 1 Untuk memberikan lem pada veneer
Penjelasan mesin-mesin yang digunakan di pabrik yaitu sebagai berikut : 1. Mesin Kompresor
a. Jumlah : 2 unit b. Model : C-1/8 c. Capacity (m3) : 1 d. Pressure (bar) : 8
(50)
2. Mesin Potong Binding
Digunakan untuk memotong binding.
a. Jumlah unit : 1
b. Type machine : RD-JB-2
c. Capacity books/hr : 160
d. Minimum Binding Thickness : 0.1mm
e. Maximum Binding Thickness : 40mm
f. Minimum Binding Size : Post
g. Maximum Binding Size : 297mm × 420mm
h. First Heating time : 30 minutes
i. Power Input : 11 KW
j. Gross/Net Weight : 32/30KGS
k. Machine Dimension : 66 × 38 × 48CM
l. Other device : Thermostat and Riveter
3. Mesin Radial Arm Saw
Mesin ini digunakan untuk pemotongan dan pembelahan pada material tiga.
a. Type : MJ640
b. Jumlah Unit : 5
c. Saw diameter (mm) : φ350
d. Max.sawing width (mm) : 640
(51)
f. Arm tilting : 45° g. Head tilting : 360°
h. Spindle speed (r/min) : 2960 i. Motor power (kw) : 2.2
j. Overall dimensions (mm) :1300 x 1150 x 1700 k. Net weight (kg) :250
4. Mesin Cross Cut
Digunakan untuk memotong kayu. a. Jumlah unit : 1
b. Model No : CCS 400H c. Table wide (cm) : 800 x 600 d. Motor : 2 HP
e. Diamater saw : 250 mm
f. Cut size (mm) : 400 x 50
5. Mesin Long Bed a. Jumlah unit : 1
b. Milling Power : 3/4 hp c. Voltage : 240volt d. Net Weight : 300kgs
e. Dimensions : 1570 x 480 x 955mm
(52)
g. Milling Table Size : 475 x 160mm
6. Mesin Shaper
Mesin ini memiliki banyak kegunaan, selain untuk tenon dapat juga untuk shaper samping dan juga untuk memotong.
a. Jumlah unit : 4 b. Model : MX3515
c. Maximum working height : 150 mm
d. Motor power : 11kw
e. Maximum working width : 450 mm
f. Cut off diamenter : 305 mm g. Rotation rate : 2890 r.p.m h. Total power : 17.2 kw
i. Milling head spindle diamenter : 50 mm
j. Size : 1730×1460×1480mm
7. Mesin Band Saw Jumlah unit : 1
Model : AUTO PBSC630-A
Band saw speed: 30m/minute,60 m/minute and 80 m/minute
8. Mesin Table Saw a. Jumlah unit : 5
(53)
b. Model No: MJ2330A
c. Saw blade bore diameter : 30mm
d. Saw blade diameter : 315mm
e. Main table size : 600x800mm
f. Cross extension table(2pcs) size : 440x800mm g. Rip extension table size : 530x600mm
h. Sliding table : 600x480mm
i. Maximum timber width : 1220mm
j. Maximum timber length : 1300mm
k. Motor power : 4hp
l. Maximum depth of cut@ 00 : 100mm m.Dust extraction outlet : 100mm
9. Mesin Thicknesser a. Jumlah unit : 2
b. Type : PT129 Planer dan Thicknesser
c. Motor power : 3000 W
d. Number of cutter : 3
e. Blade : 310x19x1 mm(standard)
f. Cutter block speed : 4800rpm g. Planning table size : 1380x310mm
h. Maximum Planning width : 310mm
(54)
j. Maximum Thicknessing width : 305 mm
k. Maximum thicknessing height : 225mm
l. Wood feed rate : 6m/min
m.Dust port diameter :100mm
n. Weight : 272/332 kg
10. Mesin Six Bore
Mesin ini digunakan untuk membuat lubang pada stile. Jumlahnya yaitu satu unit mesin yang tersedia.
Model No: MZB73216-1
a. Maximum drilling diameter : 35mm
b. Maximum drilling depth: 60mm
c. Maximum working size: 2,400 x 640 x 80 mm
d. Suitable voltage: 380V
e. Dimensions: 3,880 x 2,500 x 1,600mm
f. Weight of the machine: 2,200kg
11. Mesin One Bore
Mesin ini digunakan untuk membuat lubang pada panel ataupun komponen lainnya. Jumlah unit yang tersedia yaitu satu unit. Dan memiliki spindle diameter antara 60-130 mm.
(55)
12. Mesin Two Bore
Digunakan untuk membuat lubang pada komponen pintu. Jumlah unit yang tersedia yaitu dua unit.
a. Model : MZ-4225
b. Distance between drill axle centers : 32mm
c. Maximum processing thickness : 70mm
d. Maximum depth of drilling : 60mm e. Maximum drilling diameter : 35
f. Main spindles rotaing speed : 2480r/min g. Power : 3kw
h. Air pressure : 0.6mpa
i. Dimension (cm):2400x1200x1400
j. Net weight : 640kg
13. Mesin Single End
Mesin ini digunakan untuk tenon pada panel dan komponen lainya. Jumlah mesin yang tersedia yaitu dua unit.
14. Mesin Wide Belt Sander
Mesin ini digunakan untuk menghaluskan permukaan kayu. Jumlah unit yang tersedia yaitu satu unit.
(56)
b. Width of sanded panel : 40~1300mm c. Thickness of sanded panel : 2.5~150mm d. Speed of abrasive belt on first unit : 19.5m/s e. Speed of abrasive belt on second unit : 15m/s f. Speed of conveyor belt : 7~38m/min
g. Total motor power : 63.74kw
h. Working pressure : 0.4~0.8Mpa
i. Average speed of sucked air : 25~30m/s
15. Mesin Chisel
a. Type : OT90 chisel machine b. Rated input power : 1650w c. Max.cutting depth : 8-45mm
d. Max.cutting width : 10-35mm
e. No-load speed : 7500rpm
16. Mesin Finger Joint a. Model: MH1525 b. Jumlah unit : 2
c. max working length:2500mm
d. max working width:120mm
e. max jionter force:4000kg f. install power:1.5kw
(57)
17. Mesin Slicer
Digunakan untuk membuat veneer. Jumlah unit yang tersedia yaitu satu unit.
a. Model No : TT-D214
b. Max flour sheet width : 380mm
c. Voltage : 380V/220V
d. Power : 0.75kw/1.1kw
e. Dimensions : 900x700x1130mm
f. Weight : 220kg
18. Mesin Moulder a. Jumlah unit : 2
b. Model No : TT-D214
c. Dimensions : 900x700x1130mm
d. Weight : 220kg
e. Maximum flour sheet width : 380mm
f. Voltage : 380V/220V
g. Power : 0.75kw/1.1kw
19. Mesin Jointer/ Roll
Mesin ini digunakan untuk membuat kesikuan kayu. Jumlah unit yang tersedia yaitu empat unit.
(58)
b. Maximum assembly length: 3100mm
c. Maximum assembly width: 150mm
d. Maximum assembly thickness: 70mm
e. Maximum jointing force: 7800kg f. Total power: 4.4kw
20. Mesin Under Cut
Mesin ini juga digunakan untuk pemotongan kayu. Jumlah unit yang tersedia yaitu tiga unit.
a. Model: BFY2000
b. Maximum diameter of blade: 260mm
c. Minimum diameter of blade: 225mm
d. Motor power: 4 kw
e. Dimensions : 2650x1076x1400mm
f. Weight: 1500 kg
21. Mesin Pres Angin
Mesin ini digunakan untuk merekatkan veneer dengan inti veneer. Jumlah unit yang tersedia yaitu dua unit.
a. Model: ACS-60 b. Capacity: 60 KN
(59)
c. Slide Stroke: 90mm
d. Maximum operation height: 380mm
e. Motor Power : 5 kw
f. Dimensions : 1400×1350×2700 mm
g. Weight: 1500 kg
22. Mesin Glue Spreader
Mesin ini digunakan untuk memberikan lem pada veneer. Jumlah unit yang ada yaitu satu unit.
a. Model: 4 feet
b. Maximum width of spreading: 1400mm
c. Thickness of spreading: 0-25mm d. Speed of spreading : 40rev/min e. Length of spreading rolls : 1400mm f. Diameter of spreading rolls: 248mm
g. Motor Power : 3 kw
2.7.2. Peralatan
Pada proses pengerjaannya, pabrik ini lebih banyak menggunakan mesin daripada peralatan. Peralatan yang digunakan dapat dilihat pada tabel 2.5. dibawah ini.
Tabel 2.5. Peralatan yang Digunakan di PTC
(60)
1 Hand saw Gergaji potong
2 Sliding rule Untuk mengukur kayu
3 Sieghmat (Vernier caliper gauge) Untuk mengukur kayu
4 Marking gauge Untuk menandakan kayu
5 Jack plane Untuk memperhalus siku, kontu dan profil
6 Iron try square Penggaris siku besi
7 wood try square Penggaris siku kayu
2.8. Utilitas
Utilatas berfungsi sebagai tolak ukur kinerja dalam suatu pabrik. Utilitas merupakan penunjang proses produksi agar dapat berlangsung dengan lacar, Utilitas dalam suatu pabrik merupakan unit pembantu produksi yang tidak terlibat secara langsung sebagai bahan baku.
Production Training Centre tidak memiliki utilitas yang sangat banyak. Hal ini dikarenakan proses produksinya sangat mudah, lantai produksi yang tidak terlalu besar, dan juga tenaga listrik yang digunakan tidak terlalu besar. Pabrik ini memiliki utilitas dalam menunjang proses produksi yaitu :
1. Maintenance (Bengkel)
Bengkel berfungsi untuk melayani perbaikan mesin-mesin atau peralatan yang mengalami kerusakan ringan maupun berat dan juga untuk pemeliharaan mesin-mesin. 2. Listrik
Perusahaan menggunakan tenaga listrik dari PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk menjalankan mesin-mesin dan peralatan produksi. Selain itu, perusahaan juga
(61)
menggunakan generator sebagai cadangan jika terjadi pemadaman listrik dari PLN. Spesifikasi generator yang digunakan yaitu:
Merek : Mitsubishi / Mercedes-Benz / Chumming
Daya : 97 KVA / 125 KVA / 250 KVA
Tegangan : 380 Volt
frekwensi : 50-60 Hz
Cos φ : 0,85
Buatan : Jepang / Jerman / Inggris Jumlah : 1 unit / 1 unit / 1 unit 3. Air bersih
Perusahaan mendapat suplai air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Air yang digunakan untuk perebusan kayu veneer. Selain itu, air juga digunakan untuk sanitasi lantai dan membersihkan alat-alat yang digunakan pada proses produksi dan juga keperluan karyawan.
4. Gudang
Perusahaan memiliki dua buah gudan yaitu gudang bahan baku dan juga gudang bahan setengah jadi. Gudang bahan setengah jadi digunakan perusahaan untuk menyimpan komponen-komponen yang siap untuk diproses pada tahap selanjutnya.
(1)
Tampak Depan/Belakang
Tampak Samping
Tampak Atas/Bawah
Tampak SW Isometric
(2)
Lampiran 7. Perhitungan Fmax Model daun Pintu
Job 1 urutan pertama
Job Waktu Mesin (detik)
Bl J M PP CP B K P WBS BS PB PT PS GP Bor
1 17357.19 7052.23 13702.40 2795.38 12958.84 2833.80 3200.96 14388.79 10687.78 - - 43575.93 20875.83 6974.55 12544.97 4 12410.76 5599.33 10181.02 2303.45 10328.74 1744.86 4567.36 10699.11 7730.54 4936.90 4637.60 6650.08 13413.37 5992.73 7373.71 2 18484.92 9171.70 11063.44 4252.53 18102.85 4303.53 7673.12 14449.26 15517.37 11655.95 13931.35 11346.06 21348.33 12681.21 9527.86 3 32566.65 11853.35 24638.93 2856.00 13025.91 2895.33 3133.76 23928.36 10229.94 5585.71 7081.89 33462.06 30578.21 6909.09 21589.16
Min 12410.76 5599.33 10181.02 2303.45 10328.74 1744.86 3133.76 10699.11 7730.54 4936.90 4637.60 6650.08 13413.37 5992.73 7373.71
sum completion time job 1 urutan pertama
Job Waktu Mesin (detik) ∑Ci
Bl J M PP CP B K P WBS BS PB PT PS GP Bor
1 - - - - -
4 12410.76 5599.33 10181.02 2303.45 10328.74 1744.86 7701.12 10699.11 7730.54 4936.90 4637.60 6650.08 13413.37 5992.73 7373.71 111703.35 2 30895.69 14771.02 21244.47 9411.98 41457.50 8943.72 15374.24 25148.37 33477.84 22178.57 25650.84 17996.15 34761.71 25583.03 16901.57 343796.69 3 63462.34 26624.37 45883.40 5159.45 23354.65 4640.20 3133.76 49076.73 17960.48 10522.62 11719.49 51458.21 65339.91 12901.82 38490.72 429728.14
Fmax Job 1 urutan pertama
Job Fmax
Bl J M PP CP B K P WBS BS PB PT PS GP Bor
1 17357.19 24409.42 38111.82 40907.20 53866.04 56699.84 59900.80 74289.59 84977.38 84977.38 84977.38 128553.31 149429.13 156403.68 168948.65 4 29767.96 35367.28 48292.84 50596.29 64194.78 65939.65 70507.01 84988.71 92719.25 97656.15 102293.75 135203.39 162842.51 168835.24 176322.36 2 48252.88 57424.57 68488.02 72740.54 90843.39 95146.92 102820.04 117269.30 132786.66 144442.61 158373.96 169720.02 191068.35 203749.56 213277.42 3 80819.53 92672.88 117311.81 120167.81 133193.71 136089.05 139222.81 163151.17 173381.11 178966.82 186048.71 219510.77 250088.98 256998.07 278587.23
Job 2 urutan pertama
Job Waktu Mesin (detik)
Bl J M PP CP B K P WBS BS PB PT PS GP Bor
2 18484.92 9171.70 11063.44 4252.53 18102.85 4303.53 7673.12 14449.26 15517.37 11655.95 13931.35 11346.06 21348.33 12681.21 9527.86 3 32566.65 11853.35 24638.93 2856.00 13025.91 2895.33 3133.76 23928.36 10229.94 5585.71 7081.89 33462.06 30578.21 6909.09 21589.16 1 17357.19 7052.23 13702.40 2795.38 12958.84 2833.80 3200.96 14388.79 10687.78 - - 43575.93 20875.83 6974.55 12544.97 4 12410.76 5599.33 10181.02 2303.45 10328.74 1744.86 4567.36 10699.11 7730.54 4936.90 4637.60 6650.08 13413.37 5992.73 7373.71
Min 12410.76 5599.33 10181.02 2303.45 10328.74 1744.86 3133.76 10699.11 7730.54 4936.90 4637.60 6650.08 13413.37 5992.73 7373.71
sum completion time job 2 urutan pertama
Job Waktu Mesin (detik) ∑Ci
Bl J M PP CP B K P WBS BS PB PT PS GP Bor
2 - - - -
3 62334.61 24504.91 48522.35 7954.83 36313.49 7474.00 3133.76 49016.26 17960.48 10522.62 11719.49 40112.15 64867.41 12901.82 28962.87 426301.04 1 29767.96 12651.56 23883.42 5098.83 23287.58 4578.67 6334.72 25087.90 28648.26 - - 83688.07 34289.20 19876.36 41507.84 338700.38 4 12410.76 5599.33 10181.02 2303.45 10328.74 1744.86 10902.08 10699.11 7730.54 4936.90 4637.60 6650.08 13413.37 5992.73 7373.71 114904.31
Fmax Job 2 urutan pertama
Job Fmax
Bl J M PP CP B K P WBS BS PB PT PS GP Bor
2 18484.92 27656.62 38720.06 42972.59 61075.44 65378.96 73052.08 87501.34 103018.71 114674.66 128606.00 139952.07 161300.40 173981.61 183509.46 4 30895.69 36495.01 48901.08 51204.54 71404.18 73149.04 77716.40 98200.46 110749.25 119611.56 133243.60 146602.15 174713.77 180706.50 190883.18 1 48252.88 55305.11 69007.50 71802.89 84761.72 87595.53 90796.49 112589.25 123277.03 123277.03 133243.60 190178.08 211053.91 218028.45 230573.42 3 80819.53 92672.88 117311.81 120167.81 133193.71 136089.05 139222.81 163151.17 173381.11 178966.82 186048.71 223640.14 254218.35 261127.44 282716.59
Job 3 urutan pertama
Job Waktu Mesin (detik)
Bl J M PP CP B K P WBS BS PB PT PS GP Bor
3 32566.65 11853.35 24638.93 2856.00 13025.91 2895.33 3133.76 23928.36 10229.94 5585.71 7081.89 33462.06 30578.21 6909.09 21589.16 1 17357.19 7052.23 13702.40 2795.38 12958.84 2833.80 3200.96 14388.79 10687.78 - - 43575.93 20875.83 6974.55 12544.97 4 12410.76 5599.33 10181.02 2303.45 10328.74 1744.86 4567.36 10699.11 7730.54 4936.90 4637.60 6650.08 13413.37 5992.73 7373.71 2 18484.92 9171.70 11063.44 4252.53 18102.85 4303.53 7673.12 14449.26 15517.37 11655.95 13931.35 11346.06 21348.33 12681.21 9527.86
(3)
sum completion time job 3urutan pertama
Job Waktu Mesin (detik) ∑Ci
Bl J M PP CP B K P WBS BS PB PT PS GP Bor
3 - - - -
1 29767.96 12651.56 34946.86 5098.83 23287.58 4578.67 3200.96 14388.79 10687.78 - - 61572.07 55637.53 25648.48 29446.54 310913.62 4 12410.76 5599.33 10181.02 2303.45 10328.74 1744.86 7768.32 25087.90 18418.32 4936.90 4637.60 6650.08 13413.37 5992.73 7373.71 136847.12 2 48252.88 21823.26 21244.47 9351.36 41390.43 8882.20 15441.44 39537.16 33935.69 16592.86 18568.95 17996.15 34761.71 18673.94 16901.57 363354.03
Fmax Job 3 urutan pertama
Job Fmax
Bl J M PP CP B K P WBS BS PB PT PS GP Bor
3 32566.65 44420.00 69058.93 71914.93 84940.84 87836.17 90969.93 114898.29 125128.23 130713.94 137795.84 171257.90 201836.10 208745.20 230334.35 4 44977.42 50576.74 79239.95 81543.41 95269.58 97014.44 101581.80 125597.40 133327.94 138264.85 142902.45 177907.98 215249.48 221242.21 237708.06 1 62334.61 69386.84 92942.35 95737.73 108696.57 111530.37 114731.33 139986.19 150673.98 150673.98 150673.98 221483.91 242359.74 249334.28 261879.25 2 80819.53 89991.23 104005.79 108258.32 126799.42 131102.95 138776.07 154435.45 169952.82 181608.77 195540.12 232829.97 263708.07 276389.28 285917.14
Job 4 urutan pertama
Job Waktu Mesin (detik)
Bl J M PP CP B K P WBS BS PB PT PS GP Bor
4 12410.76 5599.33 10181.02 2303.45 10328.74 1744.86 4567.36 10699.11 7730.54 4936.90 4637.60 6650.08 13413.37 5992.73 7373.71 2 18484.92 9171.70 11063.44 4252.53 18102.85 4303.53 7673.12 14449.26 15517.37 11655.95 13931.35 11346.06 21348.33 12681.21 9527.86 3 32566.65 11853.35 24638.93 2856.00 13025.91 2895.33 3133.76 23928.36 10229.94 5585.71 7081.89 33462.06 30578.21 6909.09 21589.16 1 17357.19 7052.23 13702.40 2795.38 12958.84 2833.80 3200.96 14388.79 10687.78 - - 43575.93 20875.83 6974.55 12544.97
Min 17357.19 7052.23 11063.44 2795.38 12958.84 2833.80 3133.76 14388.79 10229.94 5585.71 7081.89 11346.06 20875.83 6909.09 9527.86
sum completion time job 4 urutan pertama
Job Waktu Mesin (detik) ∑Ci
Bl J M PP CP B K P WBS BS PB PT PS GP Bor
4 - - - -
2 35842.11 16223.93 11063.44 9903.91 44087.59 10032.67 14007.84 28838.05 36435.09 17241.67 21013.24 11346.06 72802.37 26564.85 9527.86 364930.67 3 68408.76 28077.28 49404.77 5651.38 25984.74 5729.14 3133.76 52766.41 10229.94 5585.71 7081.89 44808.12 51454.04 6909.09 43661.98 408887.02 1 17357.19 7052.23 24765.84 2795.38 12958.84 2833.80 6334.72 14388.79 20917.72 - - 88384.05 20875.83 13883.64 22072.83 254620.86
Fmax Job 4 urutan pertama
Job Fmax
Bl J M PP CP B K P WBS BS PB PT PS GP Bor
4 12410.76 18010.09 28191.11 30494.56 40823.31 42568.17 47135.53 57834.64 65565.18 70502.09 75139.69 81789.77 95203.15 101195.87 108569.59 1 29767.96 36820.19 50522.58 53317.97 66276.80 69110.61 72311.57 86700.36 97388.14 97388.14 97388.14 140964.07 161839.90 168814.44 181359.41 2 48252.88 57424.57 68488.02 72740.54 90843.39 95146.92 102820.04 117269.30 132786.66 144442.61 158373.96 169720.02 191068.35 203749.56 213277.42 3 80819.53 92672.88 117311.81 120167.81 133193.71 136089.05 139222.81 163151.17 173381.11 178966.82 186048.71 219510.77 250088.98 256998.07 278587.23
Job 2 urutan kedua
Job Waktu Mesin (detik)
Bl J M PP CP B K P WBS BS PB PT PS GP Bor
2 18484.92 9171.70 11063.44 4252.53 18102.85 4303.53 7673.12 14449.26 15517.37 11655.95 13931.35 11346.06 21348.33 12681.21 9527.86 3 32566.65 11853.35 24638.93 2856.00 13025.91 2895.33 3133.76 23928.36 10229.94 5585.71 7081.89 33462.06 30578.21 6909.09 21589.16 4 12410.76 5599.33 10181.02 2303.45 10328.74 1744.86 4567.36 10699.11 7730.54 4936.90 4637.60 6650.08 13413.37 5992.73 7373.71
Min 12410.76 5599.33 10181.02 2303.45 10328.74 1744.86 3133.76 10699.11 7730.54 4936.90 4637.60 6650.08 13413.37 5992.73 7373.71
sum completion time job 2 urutan kedua
Job Waktu Mesin (detik) ∑Ci
Bl J M PP CP B K P WBS BS PB PT PS GP Bor
2 - - - -
3 44977.42 17452.67 34819.95 5159.45 23354.65 4640.20 3133.76 34627.47 17960.48 10522.62 11719.49 40112.15 43991.58 12901.82 28962.87 334336.58 4 12410.76 5599.33 10181.02 2303.45 10328.74 1744.86 7701.12 10699.11 7730.54 4936.90 4637.60 6650.08 13413.37 5992.73 7373.71 111703.35
Fmax Job 2 urutan Kedua
Job Fmax
Bl J M PP CP B K P WBS BS PB PT PS GP Bor
2 18484.92 27656.62 38720.06 42972.59 61075.44 65378.96 73052.08 87501.34 103018.71 114674.66 128606.00 139952.07 161300.40 173981.61 183509.46 4 30895.69 36495.01 48901.08 51204.54 71404.18 73149.04 77716.40 98200.46 110749.25 119611.56 133243.60 146602.15 174713.77 180706.50 190883.18 3 63462.34 75315.69 99954.62 102810.62 115836.52 118731.86 121865.62 145793.98 156023.92 161609.63 168691.52 202153.58 232731.79 239640.88 261230.04
(4)
Job 3 urutan Kedua
Job Waktu Mesin (detik)
Bl J M PP CP B K P WBS BS PB PT PS GP Bor
3 32566.65 11853.35 24638.93 2856.00 13025.91 2895.33 3133.76 23928.36 10229.94 5585.71 7081.89 33462.06 30578.21 6909.09 21589.16 4 12410.76 5599.33 10181.02 2303.45 10328.74 1744.86 4567.36 10699.11 7730.54 4936.90 4637.60 6650.08 13413.37 5992.73 7373.71 2 18484.92 9171.70 11063.44 4252.53 18102.85 4303.53 7673.12 14449.26 15517.37 11655.95 13931.35 11346.06 21348.33 12681.21 9527.86
Min 12410.76 5599.33 10181.02 2303.45 10328.74 1744.86 4567.36 10699.11 7730.54 4936.90 4637.60 6650.08 13413.37 5992.73 7373.71
sum completion time job 3 urutan kedua
Job Waktu Mesin (detik) ∑Ci
Bl J M PP CP B K P WBS BS PB PT PS GP Bor
3 - - - -
4 12410.76 5599.33 10181.02 2303.45 10328.74 1744.86 4567.36 10699.11 7730.54 4936.90 4637.60 6650.08 13413.37 5992.73 7373.71 108569.59 2 30895.69 14771.02 21244.47 6555.98 28431.59 6048.39 12240.48 25148.37 23247.90 16592.86 18568.95 17996.15 34761.71 18673.94 16901.57 292079.05
Fmax Job 3 urutan Kedua
Job
F
max
Bl
J
M
PP
CP
B
K
P
WBS
BS
PB
PT
PS
GP
Bor
3 32566.65 44420.00 69058.93 71914.93 84940.84 87836.17 90969.93 114898.29 125128.23 130713.94 137795.84 171257.90 201836.10 208745.20 230334.35 4 44977.42 50576.74 79239.95 81543.41 95269.58 97014.44 101581.80 125597.40 133327.94 138264.85 142902.45 177907.98 215249.48 221242.21 237708.06 2 63462.34 72634.03 90303.40 94555.92 113372.43 117675.96 125349.08 140046.66 155564.03 167219.98 181151.32 192497.39 236597.81 249279.02 258806.88
Job 4 urutan Kedua
Job Waktu Mesin (detik)
Bl J M PP CP B K P WBS BS PB PT PS GP Bor
4 12410.76 5599.33 10181.02 2303.45 10328.74 1744.86 4567.36 10699.11 7730.54 4936.90 4637.60 6650.08 13413.37 5992.73 7373.71 2 18484.92 9171.70 11063.44 4252.53 18102.85 4303.53 7673.12 14449.26 15517.37 11655.95 13931.35 11346.06 21348.33 12681.21 9527.86 3 32566.65 11853.35 24638.93 2856.00 13025.91 2895.33 3133.76 23928.36 10229.94 5585.71 7081.89 33462.06 30578.21 6909.09 21589.16
Min 18484.92 9171.70 11063.44 2856.00 13025.91 2895.33 3133.76 14449.26 10229.94 5585.71 7081.89 11346.06 21348.33 6909.09 9527.86
sum completion time job 4 urutan kedua
Job Waktu Mesin (detik) ∑Ci
Bl J M PP CP B K P WBS BS PB PT PS GP Bor
4 - - - -
2 18484.92 9171.70 11063.44 6555.98 28431.59 6048.39 12240.48 14449.26 23247.90 16592.86 18568.95 11346.06 21348.33 18673.94 9527.86 225751.65 3 51051.57 21025.05 35702.37 2856.00 13025.91 2895.33 3133.76 38377.62 10229.94 5585.71 7081.89 44808.12 51926.54 6909.09 31117.01 325725.92
Fmax Job 4 urutan Kedua
Job Fmax
Bl J M PP CP B K P WBS BS PB PT PS GP Bor
4 12410.76 18010.09 28191.11 30494.56 40823.31 42568.17 47135.53 57834.64 65565.18 70502.09 75139.69 81789.77 95203.15 101195.87 108569.59 2 30895.69 40067.38 51130.82 55383.35 73486.20 77789.73 85462.85 99912.11 115429.47 127085.42 141016.77 152362.83 173711.16 186392.37 195920.23 3 63462.34 75315.69 99954.62 102810.62 115836.52 118731.86 121865.62 145793.98 156023.92 161609.63 168691.52 202153.58 232731.79 239640.88 261230.04
Fmax Job 2 urutan ketiga dan Job 4 urutan Keempat
Job Fmax
Bl J M PP CP B K P WBS BS PB PT PS GP Bor
2 18484.92 27656.62 38720.06 42972.59 61075.44 65378.96 73052.08 87501.34 103018.71 114674.66 128606.00 139952.07 161300.40 173981.61 183509.46 4 30895.69 36495.01 48901.08 51204.54 71404.18 73149.04 77716.40 98200.46 110749.25 119611.56 133243.60 146602.15 174713.77 180706.50 190883.18
Fmax Job 4 urutan ketiga dan Job 2 urutan Keempat
Job Waktu Mesin (detik)
Bl J M PP CP B K P WBS BS PB PT PS GP Bor
4 12410.76 18010.09 28191.11 30494.56 40823.31 42568.17 47135.53 57834.64 65565.18 70502.09 75139.69 81789.77 95203.15 101195.87 108569.59 2 30895.69 40067.38 51130.82 55383.35 73486.20 77789.73 85462.85 99912.11 115429.47 127085.42 141016.77 152362.83 173711.16 186392.37 195920.23
(5)
Fmax Optimal Urutan Daun Pintu Metode Heuristic Pour
Job Waktu Mesin (detik)
Bl J M PP CP B K P WBS BS PB PT PS GP Bor
1 17357.19 24409.42 38111.82 40907.20 53866.04 56699.84 59900.80 74289.59 84977.38 84977.38 84977.38 128553.31 149429.13 156403.68 168948.65 3 49923.84 61777.19 86416.12 89272.12 102298.03 105193.36 108327.12 132255.48 142485.42 148071.14 155153.03 188615.09 219193.30 226102.39 247691.54 2 68408.76 77580.46 97479.56 101732.09 120400.88 124704.41 132377.53 146826.78 162344.15 174000.10 187931.45 199277.51 240541.63 253222.84 262750.69 4 80819.53 86418.85 107660.59 109964.04 130729.62 132474.48 137041.84 157525.90 170074.69 178937.01 192569.05 205927.59 253955.00 259947.73 270124.41
Fmax Optimal Urutan Daun Pintu Metode Firs Come First Serve FCFS
Job Waktu Mesin (detik)
Bl J M PP CP B K P WBS BS PB PT PS GP Bor
1 17357.19 24409.42 38111.82 40907.20 53866.04 56699.84 59900.80 74289.59 84977.38 84977.38 84977.38 128553.31 149429.13 156403.68 168948.65 3 49923.84 61777.19 86416.12 89272.12 102298.03 105193.36 108327.12 132255.48 142485.42 148071.14 155153.03 188615.09 219193.30 226102.39 247691.54 4 62334.61 67933.93 96597.15 98900.60 112626.77 114371.63 118938.99 142954.60 150685.13 155622.04 160259.64 195265.17 232606.67 238599.40 255065.25 2 80819.53 89991.23 107660.59 111913.11 130729.62 135033.15 142706.27 157403.85 172921.22 184577.17 198508.52 209854.58 253955.00 266636.21 276164.07
(6)