2.6.2. Bahan yang Digunakan
Adapun bahan-bahan yang digunakan untuk memperlancar terjadinya proses produksi di PT. Mahogany Lestari dapat dikelompokkan atas bahan baku,
bahan penolong dan bahan tambahan. a.
Bahan Baku PT. Mahogany Lestari menggunakan bahan baku berupa kayu setengah
jadi atau kayu belahan dengan jenis kayu durian yang bersumber dari daerah Tebing Tinggi, Binjai dan Bahorok.
b. Bahan Penolong
Bahan penolong yang digunakan oleh PT. Mahogany Lestari adalah kertas ampelas, kertas ini digunakan untuk menghaluskan permukaan kayu dari produk
yang dihasilkan agar mutu produk menjadi lebih baik. c.
Bahan Tambahan Adapun bahan tambahan yang digunakan dalam proses produksi adalah :
1. Label, digunakan untuk menunjukkan spesifikasi dari produk yang akan
dikirim. 2.
Karton Pengaman Siku, digunakan untuk melindungi produk dari goresan pada sisi daun pintu saat pengiriman.
3. Plat BajaPlat Plastik, digunakan untuk mengikat bundelan daun pintu yang
telah dibungkus plastik. 4.
Plastik, digunakan untuk membungkus daun pintu yang telah selesai dirakit. 5.
Lem Syntheco, digunakan sebagai bahan perekat antara komponen-komponen profil untuk penyambung rail, mullion dan style dengan menggunakan dowel.
Universitas Sumatera Utara
6. Tepung Dempul, digunakan untuk menutupi sambungan dari kayu supaya
produk yang terbentuk kelihatannya satu bagian. Untuk pemakaian tepung dempul biasanya dicampur dengan air sebelum digunakan.
2.6.3. Uraian Proses
Uraian proses produksi dapat dilihat berdasarkan contoh model daun pintu Colonial 8P, karena proses produksinya memberikan gambaran terhadap proses
produksi model daun pintu lainnya dan keseluruhan dari proses produksi yang terjadi dilantai produksi pabrik. Gambar contoh daun pintu untuk tipe Colonial 8P
dapat dilihat pada Gambar 2.2. Keterangan untuk setiap komponen-komponen daun pintu tersebut adalah
sebagai berikut: 1.
Style ST merupakan bingkai paling luar dari sebuah pintu sebelah kiri dan kanan. Pada sebuah daun pintu terdapat 2 buah style yang masing-masing
beralur yang sudah dibor pada kedua ujungnya sebagai tempat pasak yang disebut dowel.
2. Top Rail TR merupakan komponen yang beralur pada salah satu sisinya dan
pada kedua ujungnya. TR berada dibagian atas daun pintu dan digabungkan dengan komponen ST, Panel, dan M.
3. Medium Rail MR merupakan komponen yang beralur pada kedua sisi dan
ujungnya. MR digabungkan dengan komponen ST, Panel, dan M dan terdapat 3 unit MR pada daun pintu jenis ini.
Universitas Sumatera Utara
TR
BR ST
ST P
P
P P
P
P
P P
M
M
M
M MR
MR
MR
Gambar 2.2. Daun Pintu Model Colonial 8P
4. Bottom Rail BR merupakan komponen yang beralur pada salah satu sisinya
dan kedua ujungnya. BR berada pada bagian bawah pintu dan digabungkan dengan komponen ST, Panel dan M.
5. Mullion M merupakan balok beralur pada kedua sisinya yang akan
digabungkan pada komponen-komponen panel disisi kiri dan kanannya, sedangkan dikedua ujungnya dibor dan digabungkan dengan komponen TR-
MR. MR-MR dan MR-BR, terdapat 4 unit M pada daun pintu jenis ini.
Universitas Sumatera Utara
6. Panel adalah lembaran kayu berbentuk segi empat yang telah diberi profil
bentuk sudut, dimana terdapat 8 unit panel pada daun pintu jenis ini. Proses produksi daun pintu untuk tipe Colonial 8P dapat dilihat dari block
diagram pada Gambar 2.3.
1. Penyortiran
Penyortiran merupakan tahap awal yang dilakukan pada proses produksi daun pintu. Tujuan proses ini adalah untuk menyortirmemilih batangan kayu
berdasarkan spesifikasi yang telah ditetapkan. Proses penyortiran ini dilakukan di gudang bahan kering.
2. Pengeringan
Tujuan proses pengeringan dalam pengolahan kayu adalah sebagai berikut : a.
Meminimumkan kadar air pada balok kayu menjadi 11-12 b.
Mencegah serangan jamur dan serangga perusak balok kayu c.
Meningkatkan kekuatan kayu agar mudah dikerjakan Proses pengeringan yang dilakukan di PT. Mahogany Lestari terdiri dari dua
jenis pengeringan yaitu pengeringan secara alami yang memanfaatkan sinar matahari langsung yang diletakkan di gudang lapangan dan pengeringan
dalam ruangan pengering atau Kiln Dryer KD. Pengeringan alami sangat lambat dan bergantung kepada keadaan cuaca alam, baik dari intensitas panas
matahari maupun sirkulasi udara yang terjadi di sekeliling susunan balok kayu tersebut. Pengeringan di lapangan dilakukan selama ±3 hari, setelah 3 hari
balok kayu kemudian diangkut ke KD dengan forklift untuk pengeringan selanjutnya. Kiln Dryer KD berjumlah 8 kamar, dimana proses pengeringan
Universitas Sumatera Utara
ini dilakukan selama ± 20 hari dengan suhu 70 -80 yang bertujuan untuk
mengurangi kadar air sampai 12. Selain utnuk mengurangi kadar air pada balok kayu, di KD juga dilakukan pemberian obat anti rayap. Untuk mengukur
kadar air digunakan alat ukur jenis tokok yang bentuknya seperti jarum suntik yang dimasukkan ka dalam kayu sehingga kadar air dapat diketahui. Balok
kayu hasil pengeringan di KD kemudian diangkut ke lantai produksi yaitu ke bagian Blanking untuk proses selanjutnya.
3. Blanking Pengetaman Dua Sisi
Blanking merupakan proses pengetaman awal, dimana bagian yang diketam adalah sisi atas dan sisi bawah dari balok kayu. Mesin yang digunakan pada
proses ini adalah Blanking Planner. Balok kayu hasil pengetaman awal ini kemudian dibawa ke bagian pemotongan cutting.
4. Cutting Pemotongan
Balok kayu yang telah mengalami proses pengetaman awal kemudian dipotong dengan menggunakan mesin under cut sesuai dengan ukuran yang
ditentukan dan dilebihkan sebanyak 2-3 cm per komponen.
5. Rolling Pelurusan
Balok kayu yang telah dipotong kasar, kemudian dibawa ke bagian rolling yang bertujuan untuk meluruskan kayu-kayu yang bengkok dengan mesin
Rolling.
6. Laminating Penyambungan
Proses ini dilakukan untuk panel atau untuk komponen-komponen yang lebarnya kurang dari bahan baku.
Universitas Sumatera Utara
Penyortiran Bahan Baku Komponen Tulang
Pengeringan
Blanking
Cutting
Rolling
Laminating
Pemotongan Bersih
Moulding
Pembuatan Profil
Pengeboran
Perakitan Pengeringan
Blanking
Cutting
Rolling
Laminating
Pemotongan Bersih
Moulding
Pembuatan Profil
Pengeboran
Shanding
Finishing
Packing Penyortiran Bahan Baku
Komponen Panel
Ampelas Dowell
Plastik
Gambar 2.3. Block Diagram Proses Produksi Daun Pintu Tipe Colonial 8P
Universitas Sumatera Utara
Dalam proses ini kayu yang telah dipotong dan diluruskan kemudian digabungkan, setelah itu dilakukan proses penyambungan yang disebut
dengan laminating. Mesin yang digunakan adalah Hot Press. Pada proses ini kayu yang digabungkan adalah kayu yang grade dan warnanya sama sehingga
tidak mengurangi mutu kayu tersebut.
7. Pemotongan bersih
Pada bagian ini, kayu dipotong sesuai dengan ukurannya yang disesuaikan dengan spesifikasi produk yang telah ditetapkan untuk diproduksi. Setelah
dilakukan pemotongan bersih, kayu dibawa ke bagian moulding untuk proses selanjutnya.
8. Moulding Pengetaman Empat Sisi
Pada proses ini, balok kayu diketam pada keempat permukaan sisinya. Proses ini bertujuan untuk mencegah adanya permukaan yang tidak rata akibat
pemotongan pada kayu. Moulding berbeda dengan Blanking, selain menggunakan mesin yang berbeda, blanking hanya bertujuan untuk
menghaluskan dua sisi permukaan saja yaitu sisi atas dan sisi bawah sedangkan pada proses moulding bertujuan untuk menghaluskan keempat
sisinya.
9. Pembuatan Profil
Proses ini bertujuan untuk membuat profilpola. Pembuatan profil ada dua yaitu pembuatan profil panjang dengan menggunakan mesin shaper dan profil
pendek dengan menggunakan mesin Double End.
Universitas Sumatera Utara
10. Pengeboran
Proses pengeboran dilakukan untuk masing-masing komponen, komponen yang dikerjakan adalah ST yang menggunakan meisn Six Head Bor, serta TR,
MR, BR, dan M menggunakan mesin Double Head Bor dan Single BorOne Head Bor.
11. Perakitan
Komponen-kompopnen MR, M, BR, P, dan dowel dirakit secara manual. Setelah itu dilakukan penyatuanperakitan komponen-komponen tersebut
dengan ST dan TR dengan menggunakan mesin Door Press.
12. Shanding Penghalusan
Setelah dilakukan perakitan, produk tersebut dibawa ke bagian shanding, proses ini bertujuan untuk menghaluskan permukaan pintu, mesin yang
digunakan adalah mesin Shanding, dan selain itu juga dilakkukan pembersihan abu dengan menggunakan air gun.
13. Finishing Pendempulan
Proses ini dilakukan secara manual yaitu melakukan pendempulan pada bagian yang kasar atau untuk menutupi lubang-lubang kecil yang ada di
permukaan pintu.
14. Packing
Proses ini diawali dengan pemberian label dan karton pengaman, kemudian menyatukan pintu pada satu bundelan 10 pintu dibungkus dengan plastik
secara manual.
Universitas Sumatera Utara
2.6.4. Mesin dan Peralatan Produksi
Adapun mesin dan peralatan yang digunakan untuk kelancaran proses produksi di lantai produksi pada PT. Mahogany Lestari adalah sebagai berikut:
2.6.4.1. Mesin Produksi
Adapun mesin-mesin yang digunakan PT. Mahogany Lestari untuk melakukan proses produksi dapat dilihat pada Tabel 2.5.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.5. Daftar Mesin Produksi yang Digunakan di PT. Mahogany Lestari No.
Nama Mesin Merek
Fungsi Spesifikasi
Jumlah
1 Blanking
Planner Wellsaw
Mengetam kedua sisi permukaan
komponen pintu Dimensi
950 mm x 830 mm x 1230 mm
3 Lebar maksimum ketam
500 mm Tebal maksimum ketam
200 mm Tebal minimum ketam
8 mm Panjang minimum ketam
220 mm Jumlah pisau
4 Berat
476 kg
2 Under Cut
Forester-900 Memotong kayu
menjadi komponen Dimensi
1020 mm x 180 m x 90 mm 4
Kecepatan putar 4700 rpm
Diameter pisau maximum 200 mm
Berat 77 kg
3 Radial Arm
Saw Scromab-
Italy Memotong
komponen pintu sesuai ukuran
Dimensi 1110 mm x 1000 mm x 1665 mm
3 Kecepatan putar pisau
2840 rpm Jangkauan maksimum
620 mm Berat
220 kg
4 Rip Saw
Kuang Yung Membelah
komponen pintu Dimensi
1669 mm x 1045 mm x 1356 mm 4
Panjang minimum 200 mm
Ketebalan 10-85 mm
Berat 924 kg
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.5. Daftar Mesin Produksi.... Lanjutan No.
Nama Mesin Merek
Fungsi Spesifikasi
Jumlah
5 Spinder
Moulder CMP-523
Mengetam komponen di empat
sisi Dimensi
3200 mm x 1520 mm x 1542 mm
3 Lebar maksimum
160 mm Lebar minimum
25 mm Tebal maksimum
100 mm Tebal minimum
10 mm Panjang meja depan
1475 mm Berat
2125 kg 6
Shaper Panel ABE-CN
Membuat profil pada panel
Ukuran Meja 480 mm x 690 mm
2 Daya
5 Hp Voltase
380 V
7 Shaper
komponen ABE-CN
Membuat profil pada panel
Ukuran meja 900 mm x 700 mm
3 Dimensi
900 mm x 700 mm x 995 mm Daya
5 Hp Voltase
380 V 8
Double End Thai Chan
Taiwan Membuat profil
pendek pada komponen
Daya 5 Hp
1 Voltase
380 V
9 Six Head Bor
Champ Fond Membuat lubang
pada komponen ST Daya
1 Hp 1
Voltase 220 V
Jumlah mata bor 6 unit
Dimensi 700 mm x 1005 mm x 950 mm
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.5. Daftar Mesin Produksi.... Lanjutan No.
Nama Mesin Merek
Fungsi Spesifikasi
Jumlah
10 One head bor
Kin Kong Membuat lubang di
sisi komponen Daya
1 Hp 1
Voltase 220 V
Jumlah mata bor 1 unit
Dimensi 576 mm x 520 mm x 876 mm
Berat 98 kg
11 Double head
bor Thai Chan
Taiwan Membuat lubang di
sisi komponen Daya
1 Hp 1
Voltase 220 V
Jumlah mata bor 2 unit
12 Door Press
CMP-523 Perakitan daun pintu
Daya 1,5 KW
2 Voltase
220 V Dimensi
200 cm x 210 mm x 100 cm 13
Automatic Round Dowell
Machine LCS
Membuat dowell Daya
3 Hp 2
Voltase 380 V
Dimensi 56 cm x 41 cm x 25 cm
14 Master
Shander SbF
Menghaluskan permukaan pintu
Daya 9,4 HP
2 Voltase
220 V Dimensi
3860 mm x 1530 mm x 1430 mm Berat
300 kg 15
Rolling Machine
ABE-CN Meluruskan kayu
Daya 9,4 HP
4 Voltase
220 V Dimensi
710 mm x 570 mm x 560 mm
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.5. Daftar Mesin Produksi.... Lanjutan No.
Nama Mesin Merek
Fungsi Spesifikasi
Jumlah
16 Band Saw
Kuang Yung Membentuk panel
Kedalaman potong 155 mm
1 Lebar pemotongan
300 mm Panjang pisau
2085 mm Ukuran meja
355 mm x 355 mm Berat
68 kg 17
Hot Press Kuang Yung
Mengelem komponen produk
Dimensi 2950 mm x 2715 m x 550 mm
5 Daya
9,4 HP Voltase
220 V
Sumber : Bagian Produksi PT. Mahogany Lestari
Universitas Sumatera Utara
2.6.4.2. Peralatan
Adapun peralatan yang digunakan PT. Mahogany Lestari untuk melakukan proses produksi dapat dilihat pada Tabel 2.6.
Tabel 2.6. Daftar Peralatan yang Digunakan di PT. Mahogany Lestari No.
Nama Peralatan
Fungsi Jumlah
unit
1 Air Gun
Membersihkan produk dari debu dengan cara menyemprotkan produk dengan udara
bertekanan tinggi 9
2 Dryer
Memanaskan plastik pembungkus agar rekat satu sama lain
2 3
Forklift Alat angkut untuk memindahkan material
3 4
Handlift Alat angkut untuk memindahkan material yang
digerakkan dengan cara manual 2
5 Cutter
Menyisip produk dengan kulit kayu 20
6 Meja
Penyisipan Meja untuk melakukan penyisipan
20 7
Pahat Merapikan produk dari permukaan yang kurang
rata 20
8 Handshanding
Menghaluskan produk dengan cara menggosok secara manual
8 9
Mesin Packing Mengikat produk kedalam satu bundelan 1
10 Meteran Mengukur ukuran kayu yang digunakan
100 11 Jangka Sorong
Mengukur diameter dan ukuran dari pembentukan lubang dan profil
10
Sumber : Bagian Produksi PT. Mahogany Lestari
Universitas Sumatera Utara
BAB III LANDASAN TEORI
3.1. Pengukuran Waktu Time Study
Pengukuran kerja merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengamati
pekerjaan dan mencatat waktu kerja dengan menggunakan alat yang sesuai. Waktu yang diukur adalah waktu siklus dari pekerjaan itu yaitu waktu
penyelesaian dalam satuan waktu mulai dari bahan baku, diperoses hingga menjadi produk jadi. Pengukuran waktu kerja ini akan berhubungan dengan
usaha-usaha untuk menekan waktu baku yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu pekerjaan. Waktu baku tersebut merupakan waktu yang dibutuhkan secara
wajar oleh seorang pekerja normal untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan dalam sistem kerja yang terbaik
1
Hasil pengukuran waktu kerja digunakan untuk berbagai perencanaan dan pengambilan keputusan dalam perusahaan, antara lain
.
2
1. Penentuan perencanaan dan penjadwalan kerja.
:
2. Penentuan biaya standar dan sebagai bantuan dalam penentuan anggaran.
3. Perkiraan biaya produk sebelum memproduksi.
4. Penentuan keefektifan mesin, jumlah mesin yang dapat dioperasikan oleh
seorang operator dan sebagai bantuan dalam menyeimbangkan jalur perakitan. 5.
Penentuan waktu standar digunakan sebagai dasar dalam pembayaran insentif
1
Sutalaksana, Z. I., A. Ruhana, dan J. H. Tjakraatmadja, Teknik Tata Cara Kerja. Bandung: Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung, 1979. hal. 118.
2
Barnes, R.M., Motion and Time Study and Work Measurement. John Wiley Sons Inc, New York. 1980.
Universitas Sumatera Utara