artinya tidak hanya diperuntukkan untuk satu jenis varian produk, namun dapat digunakan oleh beberapa jenis varian produk lainnya.
Dari penjelasan di atas dapat dianalisis bahwa masih terjadi keterlambatan penyelesaian seluruh order dari kondisi penjadwalan yang ada. Untuk itu perlu
dilakukan analisis lebih lanjut mengenai pelaksanaan prodksi dengan teknik penjadwalan produksi aktal dan membuat penjadwalan usulan dengan metode
simulated annealing SA untuk mengurangi keterlambatan waktu dan mempercepat waktu penyelesaian order sehingga tidak terjadi keterlambatan
waktu pengiriman produk ke tangan konsumen.
1.2. Rumusan Permasalahan
Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan di atas, masalah yang dihadapi oleh PT. Mahogany Lestari adalah keterlambatan penyelesaian order
yang mempengaruhi delivery time ke tangan customer karena pelaksanaan penjadwalan produksi di lantai pabrik belum menghasilkan makespan yang sesuai
dengan order yang ada. Selain itu, belum ada tindakan lebih lanjut dari pihak perusahaan untuk memperbaiki masalah keterlambatan, baik dari segi analisis
kemampuan kerja mesin, waktu kerja operator, ketersediaan bahan baku, ataupun penggunaan database terintegrasi untuk pemeriksaan eksistensi resources
produksi. Oleh karena itu, dituntut untuk mencari solusi pemecahan masalah optimal
dalam penentuan jadwal produksi untuk meminimisasi total waktu penyelesaian makespan semua order.
Universitas Sumatera Utara
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan rancangan jadwal produktif untuk diterapkan dikaitkan dengan pengadaaan seluruh kebutuhan untuk
mendukung penjadwalan produksi di lantai pabrik PT. Mahogany Lestari. Metode penjadwalan usulan tersebut dilakukan untuk memberikan alternatif jadwal yang
optimal kepada pihak perusahaan dalam memenuhi order dari pelanggan. Untuk mendapatkan suatu kondisi optimum dari penjadwalan yang disusulkan, dilakukan
langkah-langkah diantaranya: 1.
Penyusunan rancangan urutan job order untuk meminimasi makespan sehingga tidak terjadi keterlambatan penyelesaian.
2. Analisis penyebab tejadinya masalah ketidakefektifan jadwal pengerjaan
order realtime untuk selanjutnya dapat diberikan usulan perbaikan.
1.4. Batasan dan Asumsi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan batasan-batasan tertentu, agar tidak menyimpang dari tujuan awal. Batasan-batasan tersebut antara lain :
1. Kriteria penjadwalan yang digunakan hanya berupa pengurutan job job
sequence dengan dasar penilaian fungsi makespan. 2.
Penelitian dilakukan pada unit produksi daun pintu di dua belas work center di lantai produksi PT. Mahogany Lestari, Jl. Bintang Terang, Gg. Bintang No. 7
KM 13,8 Medan-Binjai, Deli Serdang, Sumatera Utara. 3.
Data order seluruh tipe varian produk yang akan dijadwalkan diambil dari data order pada Desember 2010.
Universitas Sumatera Utara
4. Penjadwalan dilakukan untuk pengerjaan komponen daun pintu dengan lima
jenis varian utama, yaitu Colonial 8P, Napoleon 6P, Colonial 6P, Colonial 4P, dan Carolina 6P.
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1.
Setiap job dapat dikerjakan atau melalui mesin-mesin yang sama sehingga waktu proses waktu siklus untuk tiap job bernilai sama pada WC tertentu.
2. Tidak terjadi kerusakan mesin dan penghentian kerja operator pada saat
pengukuran waktu proses. 3.
Rating factor untuk operator yang bekerja pada mesin dan membentuk regu kerja dianggap normal.
4. Penggunaan parameter simulated annealing untuk T
= 200 dan F = 0,95 adalah satu aturan baku dalam penurunan temperatur berdasarkan prinsip
proses annealing.
1.5. Manfaat Penelitian