Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Dalam perkembangan dunia usaha dewasa ini, khususnya di Indonesia penerapan sistem informasi akuntansi di perusahaan dirasakan masih kurang, Hal ini disebabkan karena sistem informasi akuntansi adalah suatu ilmu terapan yang relatif masih baru berkembang. Meskipun ilmu ini sudah ada sejak zaman Mesir kuno dalam bentuk yang sangat sederhana. Untuk melaksanakan suatu fungsi manajerial diperlukan serangkaian kegiatan yang merupakan suatu sistem. Menurut Moekijat 2001 : 4 : “Sistem adalah suatu kebulatankeseluruhan yang dikelompokkan atau terorganisisr, suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatankeseluruhan yang kompleks atau utuh”. Jadi sebuah sistem bukanlah seperangkat unsur yang tersusun secara tak teratur, tetapi terdiri dari unsur dapat dikenal sebagai saling melenkapi karena satunya maksud, tujuan dari sasaran. Menurut Arbie 2001 : 120 : “Sistem terdiri dari bagian-bagian yang bersama-sama beroperasi untuk mencapai tujuan”. Model unsur sebuah sistem terdiri dari masukan pengolahan dan keluaran. Ini tentu saja sangat disederhanakan karena sebuah sistem mungkin memiliki beberapa masukan dan keluaran. Setiap sistem itu terdiri dari beberapa subsistem yang saling berkaitan dan interaksi antar subsistem yang disebut interface atau jalinan. 6 Contoh: Sistem  komputer Subsistem  unit pengolahan pusat, unit masukan, unit keluaran Interface  saluran Informasi adalah data-data atau fakta-fakta yang telah diproses sedemikian rupa sehingga menjadi bentuk yang berarti, nyata dan sesuai dengan nilai dalam keputusan. Informasi juga merupakan suatu yang dapat mengurangi ketidakpastian di dalam menghadapi persoalan bagi pengambilan keputusan yang tepat. Menurut Davis 2002 : 28 : “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan ini atau mendatang”. Dari definisi tersebut disimpulkan bahwa data adalah bahan baku diporses menjadi barang jadi. Dengan kata lain, sistem informasi mengolah data menjadi informasi. Menurut Murdick 2003 : 15 : Informasi terdiri dari data yang telah diambil kembali diolah atau sebliknya digunakan untuk tujuan informative atau kesimpulan, argumentasi atau sebagai dasar untuk peramalan atau pengambilan keputusan”. Jadi suatu informasi mempunyai nilai dalam proses pengambilan keputusan yaitu dapat merubah profitabilitas pada tiap-tiap hasil yang diharapkan Penyimpanan Data Pengolahan Data Informasi Data Gambar : II-1, Transformasi Data Davis, 2002 : 32 dalam situasi pengambilan keputusan terutama dalam menentukan skedul penerbangan. Menurut Gapersz 2005 : 15: “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berguna bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan yang sekarang dari keputusan- keputusan yang akan datang”. Berdasarkan definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara data dengan informasi dimana data adalah merupakan bahan yang harus diolah sedemikian rupa sehingga berubah sifatnya menjadi informasi. Perbedaan ini penting untuk disadari karena sesungguhnya data tidak mempunyai nilai apapun untuk mengambil keputusan, hanya informasi yang mempunyai nilai, dalam arti bahwa informasi akan memudahkan seorang pimpinan untuk mengambil keputusan. Berapakah nilai suau informasi untuk suatu masalah keputusan tertentu ? Prinsip utama berkenan dengan hal ini adalah bahwa informasi hanya mempunyai nilai bila informasi tersebut dapat mengakibatkan suatu perubahan dalam tindakan yang diambil oleh pengambilan keputusan dalam menentukan skedul penerbangan. Menurut Gapersz 2005 : 17, langkah-langkah memproses data menjadi informasi adalah: a. Capturing, b. Verifying, c. Classifying, d. Sorting, e. Summarizing, f. Calculating, g. Storing, h. Retriviying, i. Reproducing, j. Communicating, Kutipan diatas secara lengkap dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Capturing, yaitu pengumpulan data dengan penelitian pemeriksaan, keterangan-keterangan yan masih merupakan datafakta yang sifatnya masih baku. b. Verifying, yaitu data yang telah dikumpulkan dari berbagai kelompok departemen, bagian dicek apakah sudah sesuai dengan sebenarnya. c. Classifying, yaitu kegiatan pengelompokan data yang telah dikumpulkan sesuai dengan kebutuhan bagian-bagian yang membutuhkannya. d. Sorting, yaitu penyusunan data dengan menempatkan unsur-unsur data dalam urutan atau rangkaian khusus, disesuaikan dengan kebutuhan si pemakainya. e. Summarizing, yaitu meringkas dan mengkomulasikan data dalam bentuk matematika dan menunjukkan spesifikasinya. f. Calculating, yaitu perhitungan dengan memberi nilai kepada data-data yang telah diolah. g. Storing, yaitu penyimpanan dengan menempatkan segala informasi pada alat penimpanan yang dapat berupa daftar, micro film yang dapat disimpan serta diambil kembali pada saat yang diperlukan. h. Retriviying, yaitu pengambilan kembali dengan mengambil keterangan dari arsip storing bila informasi tersebut masih segar tidak usang dapat digunakan sebagai informasi. i. Reproducing, yaitu memproduksi atau menciptakan kembali dengan memperbanyak informasi yang disimpan dengan maksud dibagikan kepada yang membutuhkannya. j. Communicating, yaitu menyebarkan informasi yang disimpan kepada si pemakai informasi atau dengan cara lain memindahkan sesuai dari suatu tempat ke tempat lain. Tujuan akhir dari proses tersebut adalah untuk menyampaikan informasi kepada si pemakai yang setuju dengan data yang relevan. Sistem informasi akuntansi SIA merupakan rangkaian dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. Menurut Marshall dan Paul 2004 : 2 memberikan pengertian sebagai berikut : “Sistem informasi akuntansi adalah rangkaian dua atau lebih komponen- komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai tujuan.” Menurut Hall 2001 : 7 bahwa : “Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada para pemakai.” Sementara itu Bodnar dan Hopwood 2000 : 1 menyatakan bahwa : “Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi, informasi itu dikomunikasikan kepada beragam pengambilan keputusan.” Dari kutipan di atas jelas diketahui bahwa di dalam sistem akuntansi yang perlu mendapat perhatian utama adalah mengumpulkan data agar sesuai dengan informasi yang diperlukan sebagai alat untuk menggunakan buku-buku yang dituliskan dengan tangan, mesin ataupun dengan alat elektronik lainnya. Sistem informasi akuntansi memproses data yang diterima untuk menghasilkan dokumen, laporan dan informasi lainnya dalam satuan mata uang ini memberikan informasi untuk pencatatan nilai seperti besarnya laba perusahaan dalam satu periode, besarnya hutang kepada pemasok pada satu titik tertentu. Sebagian informasi digunakan untuk mengetahui besarnya penyimpangan satu pos biaya dari anggaran yang telah ditetapkan dan akhirnya informasi itu digunakan untuk mengambil keputusan.

B. Pengertian Sistem Pengolahan Data Elektronik