Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah varabel X 1 , X 2 , dan Y yang diteliti memiliki distribusi normal atau tidak normal. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel X 1 , X 2 , dan Y yang diteliti memiliki distribusi normal atau tidak normal. Uji normalitas distribusi data dalam penelitian ini menggunakan Kolmogorov-Simirnov dengan alat bantu SPSS 21 for windows. Ketentuan dalam perhitungan normalitas ini adalah apabila taraf 0,05 maka data tersebut normal, begitu pun sebaliknya apabila taraf signifikan 0,05 maka data tersebut tidak normal. Dapat pula dilihat dari hasil p-plot dan histogram. Data yang dapat digunakan yaitu data yang bersifat normal atau mendekati normal. Gambar 4.4 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016 Berdasarkan tampilan grafik hasil uji normalitas P-Plot yaitu terlihat bahwa titik-titik menyebar disekitas garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Hal ini menggambarkan kesimpulan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini normal. Sedangkan pada grafik histogram memberikan pola yang mendekati normal. Gambar 4.5 Hasil Residu Standar Menggunakan Histogram Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016 Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa grafik histogram menunjukkan model regresi layak dipakai karena asumsi normalitas.

b. Uji Multikolinearitas

Dalam pengujian multikolinearitas, sesungguhnya bertujuan untuk menguji apakah regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independent. Uji ini biasanya hanya terdapat pada pengujian regresi berganda, sebuah penelitian regresi yang tergolong dalam kategori baik seharusnya tidak memiliki korelasi antar variabel independennya. Tabel 4.39 Hasil Uji Multikolinearitas Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016 Dari tabel di atas yang menjadi tolak ukur apakah variabel bebas dalam suatu penelitian itu terjadi multikoliniearitas yaitu dengan melihat hasil yang terdapat dalam kolom Colinearity Statisic tolerance dan Variance inflation factor VIF, hasil uji multikoliniearitas dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut: 1 Hasil multikolinearitas dengan melihat tolerance Tabel 4.40 Hasil Uji Multikolinearitas Dengan Ketentuan Tolerance No. Variabel Tolerance Keputusan 1 Pendidikan Kewirausahaan 0,523 Tidak Terjadi Multikolinearitas 2 Efikasi Diri 0,523 Tidak Terjadi Multikolinearitas Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016 2 Hasil multikolinearitas dengan melihat VIF Tabel 4.41 Hasil Uji Multikoliniearitas Dengan Ketentuan VIF No. Variabel Tolerance Keputusan 1 Pendidikan Kewirausahaan 1,912 Tidak Terjadi Multikolinearitas 2 Efikasi Diri 1,912 Tidak Terjadi Multikolinearitas Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016 Berdasarkan tabel, dapat disimpulkan bahwa variabel bebas dalam penelitian ini tidak terjadi Multikolinearitas sesuai dengan ketentuan berikut: Tabel 4.42 Kriteria Uji Multikolinearitas Cara Ketentuan Keputusan Tolerance Tolerance 0,10 Tidak terjadi multikolinearitas Tolerance 0,10 Terjadi multikoliniearitas VIF VIF 10,00 Tidak terjadi multikolinearitas VIF 10,00 Terjadi multikoliniearitas

c. Uji Heteroskedastis

Uji Heteroskedastis yaitu uji mengenai sama atau tidaknya varians dari residual dari observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika residualnya mempunyai varians yang sama disebut terjadi Homosedastisitas dan jika variansnya tidak sama atauberbeda disebut terjadi Heteroskedastisitas. Dasar analisis: a. Homokedastis terjadi pada scatterplot titik-titik hasil pengolahan data ZPRED dan SRESID menyebar di bawah maupun di atas titik orgin angka 0 pada sumbu Y dan tidak mempunyai pola teratur. b. Heteroskedastis terjadi jika pada scatterplot titik-titiknya mempunyai pola yang teratur baik menyempit, melebar maupun bergelombang-gelombang. Gambar 4.6 Hasil Scatterplot pada Uji Heteroskedastisitas Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016 Dari grafik di atas, menunjukkan bahwa titik-titik data menyebar secara acak atau tidak teratur di bawah maupun di atas titik orgin angka 0 pada sumbu Y sehingga dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini data yang digunakan tidak terjadi heterokedastis melainkan homoskedastisitas. Hal ini berarti data termasuk dalam kategori baik dalam penelitian regresi, karena penelitian regresi yang baik tidak terjadi heterosdistisitas.

Dokumen yang terkait

Korelasi kemampuan akademik mahasiswa terhadap penyelesaian studi di program studi pendidikan fisika

0 6 65

Pengaruh konsep diri terhadap minat menjadi guru pada mahasiswa jurusan pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5 23 165

Pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa program studi pendidikan dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tentang makanan cepat saji ( fast food) tahun 2009

0 21 71

Pustakawan akademik dan feasilibitas pengembangan insitutional repository (studi kasus di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 16 14

Pustakawan Akademik dan Feasilibitas Pengembangan Insitutional Repository (Studi Kasus di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 11 17

Pemetaan Kajian Tafsir Al-Qur’an pada Program Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: Analisis Sitiran Pengarang yang Disitir Disertasi Mahasiswa Tahun 2005-2010

0 5 55

Perilaku pencarian informasi dosen jurusuan komunikasi fakultas ilmu dakwah ilmu komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam memenuhi kebutuhan berdakwah

0 12 0

Pengaruh self-regulated learning dan dukungan sosial terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

0 21 0

PENGARUH EFIKASI DIRI BERWIRAUSAHA DAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

0 4 194

PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA

0 0 10