23 mentransmisikan suara, video dan data digital lain yang terkompresi
menggunakan modulasi OFDM Orthogonal-Frequency-Division- Multiplexing[9].
Dengan teknologi digital, DVB-T dapat memanfaatkan penggunaan bandwidth secara lebih efisien. Satu transponder satelit yang biasanya
hanya dapat digunakan untuk satu program TV analog, dengan menggunakan DVB-T dapat digunakan untuk menyiarkan 8 kanal TV
digital. Selain penambahan kapasitas kanal TV, pada media transmisi terestrial dapat diperoleh kualitas gambar yang lebih baik.
2.3.1 Mode Carrier
Pada spesifikasi DVB-T, terdapat dua mode carrier yang dapat digunakan dengan jumlah carrier yang berbeda, yaitu mode 2K dengan 2048 point FFT dan
mode 8K dengan 8192 point FFT. Ukuran FFT diberikan sebagai pangkat dari 2. Nilai 1K adalah 2 pangkat 10 yaitu 1024. Pada mode 2K, pangkatnya adalah 11
sehingga menghasilkan 2048 point FFT, sedangkan pada mode 8K pangkatnya adalah 13 sehingga hasilnya 8192 point FFT. Jumlah carrier untuk 8K adalah
6817 dan untuk 2K adalah 1705[10].
2.3.2 Standar DVB-T
Standar terrestrial untuk transmisi program TV digital ditentukan dalam ETS 300744 yang berhubungan dengan proyek DVB-T. Kanal DVB-T bisa
berada pada bandwidth 6, 7 atau 8 MHz. Ada dua mode operasi yang berbeda pada sistem ini yaitu mode 2K dan mode 8K dimana mode 2K untuk IFFT dengan
2046 titik dan mode 8K untuk IFFT dengan 8192 titik. Pada DVB-T ditentukan
Universitas Sumatera Utara
24 untuk menggunakan simbol dengan panjang sekitar 250 µs mode 2K atau 1 ms
mode 8K. Tergantung pada persyaratan, mode yang satu atau mode yang lain bisa dipilih. Mode 2K mempunyai subcarrier spacing yang lebih besar sekitar 4
KHz tetapi symbol period-nya lebih pendek. Mode 8K hanya memiliki subcarrier spacing sekitar 1 KHz [10].
Berbeda dengan panjang simbol, guard interval bisa disesuaikan dalam rentang
4 1
sampai dengan
32 1
dari panjang simbol FFT-IFFT. Hal ini memungkinkan untuk memilih tipe modulasi QPSK, 16QAM atau 64QAM.
Proteksi kesalahan FEC pada transmisi DVB-T dapat disesuaikan pada persyaratan dengan menyesuaikan code rate dengan pilihan
2 1
,
3 2
,
4 3
,
6 5
dan
8 7
. Standar DVB-T menyediakan pengkodean hirarki sebagai pilihan. Dalam
pengkodean hirarki ada dua masukan transport stream dan dua kofigurasi bebas tapi memiliki FEC yang identik. Tujuannya adalah untuk mengaplikasikan
sejumlah besar koreksi kesalahan pada sebuah transport stream dengan kecepatan data yang rendah dan kemudian mentransmisikannya. Jalur transport stream ini
disebut jalur High Priority HP. Transport stream yang kedua memiliki kecepatan data yang lebih tinggi dan ditransmisikan dengan koreksi kesalahan
yang rendah. Ini disebut jalur Low Priority LP.
2.4 Clipping Noise