11
2.1.2 Komponen Sistem OFDM
Secara umum, komponen yang membentuk sistem komunikasi wireless terdiri dari bagian transmitter, channel, dan receiver. Demikan juga halnya
dengan sistem OFDM.
2.1.2.1 Transmitter OFDM
Sebuah sinyal carrier OFDM terdiri dari sejumlah orthogonal subcarrier. Data baseband pada masing-masing subcarrier dimodulasi menggunakan teknik
modulasi yang umum, seperti Quadrature Amplitude Modulation QAM atau Phase Shift Keying PSK. Sinyal baseband ini biasanya digunakan untuk
memodulasi carrier RF, s[n] adalah aliran serial digit-digit biner. Dengan multiplexing inverse, aliran serial ini di-demultiplex ke dalam aliran paralel,
kemudian masing-masing dipetakan mapping ke aliran simbol menggunakan beberapa konstelasi modulasi QAM, PSK, FSK dll. Gambar 2.4 menunjukkan
blok diagram transmitter OFDM[5].
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. .
. IFFT
DAC
DAC X
X f
c
90° +
Constellation mapping Real
Imaginary st
Serial to parallel
s[n] X
X
1
X
N-2
X
N-1
Gambar 2.4
Blok Diagram Transmitter OFDM IFFT dihitung pada setiap set simbol, memberikan satu set sampel
kompleks pada domain waktu. Set sampel ini kemudian dicampur mixed secara
Universitas Sumatera Utara
12 kuadratur untuk passband. Komponen real dan imajiner dikonversi ke domain
analog menggunakan Digital to Analog Converter DAC; sinyal analog kemudian digunakan untuk memodulasi gelombang kosinus dan sinus pada
frekuensi pembawa fc. Sinyal-sinyal ini kemudian dijumlahkan dan diperoleh parameter transmisi sinyal, st[5].
2.1.2.2
Channel
Kanal adalah media elektromagnetik diantara pemancar transmitter dan penerima receiver. Kanal komunikasi wireless antara transmitter dan receiver
merupakan gelombang radio. Gelombang ini rentan oleh gangguan sistem transmisi, salah satunya adalah Additive White Gaussian Noise AWGN.
AWGN merupakan noise thermal yang disebabkan oleh pergerakan– pergerakan elektron di dalam konduktor yang terdapat pada perangkat
telekomunikasi. Pada bidang frekuensi, noise thermal ini memiliki nilai kepadatan spektral daya yang sama untuk daerah frekuensi yang lebar, yaitu sebesar N2,
seperti yang dapat dilihat pada Gambar 2.5 a sedangkan fungsi otokorelasi AWGN ditunjukkan pada Gambar 2.5 b[6].
G
n
f
f f
N2 N2
R σ
a b
Gambar 2.5 Noise Thermal
a Rapat Spektral Daya Derau Putih b Fungsi Otokorelasi Derau Putih
Universitas Sumatera Utara
13 Karakteristik seperti ini disebut white. Noise yang memiliki karakteristik
white disebut white noise, sehingga noise thermal merupakan white noise. Pergerakan elektron penyebab noise thermal bersifat acak, sehingga besarnya
noise thermal juga berubah secara acak terhadap waktu. Noise ini merusak sinyal dalam bentuk aditif, yaitu ditambahkan ke sinyal
utama, sehingga noise thermal pada perangkat penerima ini disebut Additive White Gaussian Noise AWGN. Persamaan Distribusi Gaussian yang mewakili
AWGN dapat dituliskan pada persamaan 2.4.
= 2.4
Dimana: Mean = 0 dan Varians = Varians memiliki nilai:
2.5 Dimana:
adalah kerapatan spektral daya dari noise dan T
b
adalah laju bit. Sehingga:
2.6
Dimana[6]: k = Konstanta Boltzman 1,38.10
-23
JK T
s
= Temperatur Noise Kelvin B = Bandwidth Noise Hertz
2.1.2.3 Receiver OFDM