Proses IFFT Inverse Fast Fourier Transform Guard Interval Insertion Clipping Noise

36

3.4.1.7 Modulasi mapping

Input data informasi yang dikiriman pertama kali dimodulasikan oleh blok modulasi. Sinyal informasi tersebut akan dikodekan dan dipetakan mapping menurut skema modulasi yang digunakan oleh sistem OFDM pada DVB-T. Pada modulasi dan demodulasi sinyal digital OFDM DVB-T, ada 3 tipe yang digunakan yaitu QPSK, 16QAM dan 64QAM. Pada tugas akhir ini hanya menggunakan modulasi dan demodulasi QPSK saja. QPSK merupakan modulasi yang memetakan 2 bit menjadi 1 simbol data. Gambar 3.9 adalah konstelasi sinyal modulasi QPSK. Setiap simbol diwakili oleh 2 bit data informasi. -1 -1 1 1 11 01 10 00 Gambar 3.9 Konstelasi Sinyal QPSK

3.4.1.8 Proses IFFT Inverse Fast Fourier Transform

IFFT berfungsi sebagai Inverse Discrite Fourier Transform, tetapi dengan kecepatan proses perhitungan yang lebih tinggi dari pada IDFT. IFFT juga berfungsi sebagai OFDM baseband modulator, yang sekaligus menjamin ke- orthogonal-an antar subcarrier. Masukan dan keluaran IFFT adalah kompleks. Pendekatan untuk proses OFDM dengan IDFT sebagai vektor C ditunjukkan oleh persamaan 3.1 : Universitas Sumatera Utara 37 ∑ ∑ − = − = = = 1 2 1 2 1 1 N n T f j n N n N nm j n m m c C N e C N C π π 3.1 Dimana : m = subcarrier dari 0 samapi N-1 t N n f n ∆ = t m t m ∆ = t ∆ = jarak dalam domain waktu antar aliran data m C Proses IDFT Inverse Discrite Fourier Transform bisa diimplementasikan menggunakan IFFT Inverse Fast Fourier Transform.

3.4.1.9 Guard Interval Insertion

Penyisipan guard interval diikuti dengan simbol OFDM. Guard interval terdiri dari copy dari akhir simbol OFDM dan menempatkannya dibagian awal simbol tersebut, hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya Intersymbol Interference ISI[7]. Gambar 3.10 merupakan bentuk sinyal yang dikirim dengan diberi cyclic prefix. Gambar 3.10 Bentuk sinyal kirim dengan diberi cyclic prefix 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 x 10 -5 -0.1 -0.05 0.05 0.1 sinyal kirim dengan CP real waktu s am pl itudo 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 x 10 -5 -0.1 -0.05 0.05 0.1 sinyal kirim dengan CP imag waktu s am pl itudo Universitas Sumatera Utara 38

3.4.1.10 Clipping Noise

Clipping noise terjadi pada pemancar, gangguan yang terjadi yaitu amplitudo sinyal OFDM terpotong. Pemodelan dari clipping noise adalah sebagai berikut: 3.2 3.3 Dimana: y[m] = Amplitudo sinyal yang sudah terkena Clipping Noise = Amplitudo sinyal OFDM sebelum terkena Clipping Noise CR = Clipping Ratio A C = Amplitudo Clipping = σ root mean square daya sinyal Gambar sinyal OFDM sebelum terkena gangguan clipping noise dan setelah terkena gangguan clipping noise dapat dilihat pada gambar 3.11 dan gambar 3.12. Gambar 3.11 Sinyal OFDM sebelum terkena clipping noise Universitas Sumatera Utara 39 Gambar 3.12 Sinyal OFDM dengan CR=2 dB

3.4.2 Kanal Additive White Gaussian Noise AWGN