31
3.4.1.2 Proses Pembagian bit dalam blok untuk pengkodean
Sebelum proses pembagian bit dalam blok, ditentukan terlebih dahulu code rate dan bit yang ingin dibangkitkan. Bit informasi yang dibangkitkan yaitu
berjumlah 8192. Code rate yang diinginkan yaitu 12, sedangkan jumlah subcarrier awal yang diinginkan adalah 64. Pembangkitan matrik generator
menggunakan matrik ukuran 32x64. Bit informasi yang dibangkitkan terlebih dahulu dibagi menjadi sebuah blok code untuk proses pengkodean dengan
menggunakan pengkodean LDPC. Bit informasi dibagi 8, sehingga diperoleh blok code dengan ukuran 32x256. Ilustrasi proses pembagian bit informasi menjadi blok
code ditunjukkan pada Gambar 3.5.
8192 bit 1
256 bit 2
256 bit 3
256 bit 4
256 bit 5
256 bit 32
256 bit
Gambar 3.5 Proses pembagian bit dalam blok untuk pengkodean
3.4.1.3 Proses Pembangkitan matrixH
Pada proses encoding LDPC pertama kali ditentukan code rate dari LDPC yang digunakan untuk proses pembangkitan matriks generator matriks H H
systematic. Berikut merupakan proses pembangkitan matrik generator LDPC. L=[1 2 3 4 1 2 3 4 1 3 1 4 1 2 4]
M=[1 2 2 2 3 3 3 3 4 4 5 5 6 6 6]
Universitas Sumatera Utara
32 Saat bit 00 codeword 000000
Saat bit 01 codeword 111001 Saat bit 10 codeword 110010
Saat bit 11 codeword 001011 Pada proses pembangkitan matrixH ditentukan code rate ½, untuk
mendapatkan 64 bit untuk modulasi QPSK, maka matrixH yang dibangkitkan yaitu 32,64, yaitu inputmasukannya adalah 32 bit dan codeword yang dihasilkan yaitu
64 bit. Proses akan diulang untuk jumlah sub carrier 512, code rate yang digunakan tetap ½ , sehingga matrixH yang dibangkitkan yaitu 256,512.
Gambar output matrik H ditunjukkan pada Gambar 3.6.
Gambar 3.6 Output matrik H
Pada gambar 3.6 terlihat bahwa matrik H dari pengkodean LDPC bersifat low density nilai bit 1 pada matrik kecil.
Universitas Sumatera Utara
33
3.4.1.4 Proses Sparse Matriks
Proses sparse matriks dilakukan setelah proses pembangkitan matrixH. Pada proses sparse pada matrix akan disisipkan bit 1 yang jumlahnya tersebar dengan
probabilitas lebih kecil dibandingkan jumlah bit 0. Banyaknya bit 1 yang tersebar pada matrix generator dilakukan secara random, di mana nilai bit 1 menentukan
hubungan antara variable node dan check node, contoh ilustrasi hubungan variable node dan check node pada sparse matriks dapat dilihat pada Gambar 3.7.
Gambar 3.7 Hubungan Check node dan variable node pada sparse matrik
Bentuk output dari matrik sparse pada pengkodean LDPC berupa indeks yang menunjukkan posisi dari hubungan check node dan variable node. Indeks matrik
sparse pada matlab diilustrasikan sebagai berikut: kk=matrixH4,8
1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1
1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1
pp=sparsekk
Universitas Sumatera Utara
34 1,1 1 pada posisi baris 1, kolom 1 =1
2,1 1 pada posisi baris 2, kolom 1 =1 3,1 1 pada posisi baris 3, kolom 1 =1
1,2 1 pada posisi baris 1, kolom 2 =1 3,2 1 pada posisi baris 3, kolom 2 =1
. .
3,8 1 pada posisi baris 3, kolom 8 = 1 4,8 1 pada posisi baris 4, kolom 8 = 1
3.4.1.5 Encoding LDPC Codes