21 baris. Jika matrix H low density tetapi jumlah bit 1 pada masing-masing baris dan
kolom tidak konstan, code tersebut dikatakan irregular LDPC code. Bipartite Graph sama dengan Tanner Graph[8] yang dikenal sebagai
representasi grafik yang efektif untuk pengkodean LDPC. Tanner Graph memiliki arti bahwa node dari graph disebar ke dalam dua jalur khusus yang hanya
menghubungkan node-node dari dua tipe yang berbeda. Dua tipe node yang berbeda pada graph yaitu: check node dan variable node. Check node digunakan
untuk mendefinisikan bagian baris dari matrik generator, sedangkan variable node digunakan untuk mendefinisikan bagian kolom dari matrik generator. Gambar
representasi dari bipartite graph dapat dilihat pada Gambar 2.11.
2.2.1 Kode Cek Paritas
Kode cek paritas[8] merupakan kode block, di mana deretan pesan jumlah bit yang ditransmit dibagi atas blok-blok. Bentuk pengkodean pada kode cek
paritas yaitu menambahan satu bit redudan pada sinyal informasi, nilai bit paritas yaitu 0 dan 1, tergantung dari jumlah bit 1 yang terdapat pada sinyal yang
dikirimkan jenis paritas ganjil atau genap. Jika digunakan jenis paritas ganjil jumlah bit 1 pada codeword adalah ganjil, begitu pula bila digunakan jenis paritas
genap jumlah bit 1 pada codeword adalah genap. Sebagai contoh kode ASCII 4 empat bit untuk simbol 1011 karena jumlah bit 1 ganjil, maka jumlah bit 1 pada
codeword pasti ganjil yaitu akan memiliki codeword 10111, bila jumlah bit 1 genap untuk simbol 1001, maka codeword yang akan dihasilkan yaitu 10010.
Proses pengiriman sinyal informasi melalui kanal komunikasi dapat menyebabkan terjadinya kesalahanerror. Sebagai contoh bila bit yang dikirimkan
transmitter adalah 0 penerima menerimanya sebagai bit 1. Bila digunakan cek bit
Universitas Sumatera Utara
22 paritas genap dan pada penerima dideteksi terdapat jumlah bit 1 dalam jumlah
ganjil, maka pada kode yang diterima telah terjadi kesalahan. Bila pada kanal terjadi 2 kesalahan bit, kode akan dideteksi sebagai kode yang valid benar.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa cek paritas genjil dan genap hanya mampu mendeteksi bit salah dengan kemampuan terbatas. Untuk mendeteksi
terjadinya kesalahan secara lebih handal diperlukan matrik cek paritas. Sebagai ilustrasinya dapat dilihat sebagai berikut:
= c
merupakan codeword, yang berisi bilangan biner 0 dan 1
6 5
4 3
2 1
c c
c c
c c
c =
6 4
2 2
1 5
3 1
6 5
4 3
= ⊕
⊕ ⊕
= ⊕
= ⊕
⊕ =
⊕ ⊕
⊕ ⊕
c c
c c
c c
c c
c c
c c
c c
2.18
2.19
Dalam bentuk matriks didapat ]
[
6 5
4 3
2 1
c c
c c
c c
c =
, yang dikatakan sebagai codeword jika dan hanya jika memenuhi persyaratan
. =
T
c H
. 2.3 Teknologi
Digital Video Broadcasting Terrestrial DVB-T
DVB-T merupakan DVB standar konsorsium Eropa untuk transmisi penyiaran televisi terestrial digital yang pertama kali dipublikasikan pada tahun
1997 dan penyiaran pertama kali pada tahun 1998 di Inggris. Sistem ini
Universitas Sumatera Utara
23 mentransmisikan suara, video dan data digital lain yang terkompresi
menggunakan modulasi OFDM Orthogonal-Frequency-Division- Multiplexing[9].
Dengan teknologi digital, DVB-T dapat memanfaatkan penggunaan bandwidth secara lebih efisien. Satu transponder satelit yang biasanya
hanya dapat digunakan untuk satu program TV analog, dengan menggunakan DVB-T dapat digunakan untuk menyiarkan 8 kanal TV
digital. Selain penambahan kapasitas kanal TV, pada media transmisi terestrial dapat diperoleh kualitas gambar yang lebih baik.
2.3.1 Mode Carrier