Distribusi frekuensi KNF berdasarkan kelompok umur

BAB 5 PEMBAHASAN

Pengambilan sampel penelitian didapat dari jaringan nasofaring dengan tindakan biopsi pada penderita karsinoma nasofaring di poliklinik THT-KL RSUP. H. Adam Malik Medan. Kemudian sampel penelitian dikirim ke Departemen Patologi Anatomi FK USU untuk pemeriksaan histopatologi dan immunohistokimia. Data penelitian adalah seluruh kasus karsinoma nasofaring yang memenuhi kriteria populasi.

5.1. Distribusi frekuensi KNF berdasarkan kelompok umur

Distribusi frekuensi tertinggi dijumpai pada kelompok umur 41-50 tahun dan 51-60 yang masing-masing sebanyak 9 orang 30,0 sedangkan frekuensi yang terendah dijumpai pada kelompok umur 20 tahun dan 21-30 tahun yang masing-masing sebanyak 1 orang 3,3. Hal ini sesuai dengan penelitian Puspitasari 2011 di RSUP H. Adam Malik Medan periode 2006-2010 mendapatkan kelompok umur terbanyak pada 51-60 tahun sebanyak 89335 orang 26,5. Penelitian case series Yenita dan Asri 2008 di Sumatera Barat selama periode 2006-2008 melaporkan paling banyak terdapat pada kelompok umur 41-50 tahun sebesar 1745 orang 37,8. Hal yang sama juga dilaporkan oleh Pua et.al 2008 di Malaysia mendapatkan presentase tertinggi pada kelompok umur 51-60 tahun sebesar 12225 orang 28. Universitas Sumatera Utara Menurut Lee 2003 dan Thompson 2005 umur penderita KNF bervariasi mulai dari kurang 10 tahun hingga 80 tahun, dengan puncak insiden pada umur 40-50 tahun ataupun 40-60 tahun. Keganasan banyak didapatkan pada usia tua lebih dari 40 tahun karena sistem imunitas dan mekanisme perbaikan DNA yang mengalami mutasi DNA repair sudah kurang berfungsi dengan baik. Mekanisme perbaikan DNA dibutuhkan guna memperbaiki rangkaian asam amino pada kode genetik DNA yang mengalami mutasi. Jika mekanisme perbaikan DNA ini mengalami kegagalan dalam menjalankan fungsinya maka mutasi gen DNA yang sudah terjadi akan menyebabkan pertumbuhan sel yang tidak terkendali Soehartono et. al., 2007. Berdasarkan penelitian para ahli disimpulkan bahwa suatu karsinogenesis merupakan proses yang berlangsung sangat lama. Suatu proses transformasi sel sendiri dapat berlangsung lama, karena didalam sel kanker telah terakumulasi banyak mutasi. Infeksi EBV sebagai salah satu faktor risiko KNF memiliki masa laten untuk mempertahankan episom EBV dalam epitel nasofaring yang terinfeksi, sekitar 20-25 tahun tanpa gejala. Hal ini menyebabkan infeksi EBV menyediakan kumpulan sel target pada nasofaring yang rentan terhadap paparan karsinogen lingkungan serta perubahan genetik selanjutnya pada onkogen dan gen supresor tumor yang berperan dalam transformasi keganasan menjadi KNF Richardson, 2005. Universitas Sumatera Utara

5.2. Distribusi frekuensi KNF berdasarkan jenis kelamin