Distribusi frekuensi histopatologi jaringan KNF berdasarkan

Hasil ini berbeda dengan Liu et al 2010 yang mendapatkan overekspresi MMP-9 lebih besar pada 127164 jaringan KNF 77,4 dibandingkan dengan jaringan nasofaring non KNF yang hanya menunjukkan overekspresi pada 1732 jaringan 53,1 dengan pewarnaan imunohistokimia MMP-9 dengan pengenceran 1:100. Selain itu, hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian pada jenis kanker lain yaitu Angulo et al 2011 melaporkan kadar MMP-2 dan MMP-9 di darah tepi lebih tinggi pada kanker kandung kemih dibandingkan dengan kontrol. Penelitian Mroczko et al 2010 terhadap 35 penderita adenoma kolorektal dan 70 subjek yang sehat mendapatkan kadar serum MMP-9 dan TIMP-1 pada penderita adenoma kolorektal lebih tinggi dibandingkan pada subjek yang sehat. Perbedaan ini dikarenakan karena metode dan sediaan yang digunakan berbeda, dimana pada penelitian ini melihat ekspresi MMP-9 pada jaringan secara kualitatif, sedangkan pada penelitian tersebut dilakukan pada sediaan darah tepi yang bersifat kuantitatif.

5.5. Distribusi frekuensi histopatologi jaringan KNF berdasarkan

ekspresi MMP-9 Nilai overekspresi MMP-9 pada penelitian ini paling banyak dijumpai pada tipe histopatologi non keratinizing squamous cell carcinoma sebanyak 7 jaringan karsinoma nasofaring 70,0 dan tidak dijumpai overekspresi MMP-9 pada tipe keratinizing squamous cell carcinoma 0,0. Universitas Sumatera Utara Faktor etiologi yang penting dari KNF adalah infeksi Epstein-Barr virus EBV. Pada KNF WHO tipe 2 dan 3 ditemui titer EBV yang tinggi, tetapi WHO tipe 1 tidak mempunyai hubungan dengan titer EBV. KNF WHO tipe 1 dominan ditemukan pada etnis Kaukasian seperti di Eropa August et al, 2001. EBV mempunyai afinitas dengan limfosit di saluran nafas atas. Pada masa infeksi laten EBV menghasilkan beberapa tipe protein. Sel nasofaring memproduksi LMP1 dan EBNA1 Plant, 2009. LMP-1 dapat merangsang ekspresi dan aktivitas beberapa faktor yang berperan dalam invasi sel dan metastasis. Pada degradasi matriks ekstraseluler, LMP-1 secara in vitro dapat merangsang MMP-9 yang disertai dengan adhesi, migrasi dan invasi. LMP-1 memperantarai induksi MMP-9 diatur melalui aktivasi NF- κB dan ERK-MAPK. Selain itu, juga diatur oleh AP-1 dan faktor transkripsi Ets, termasuk c-Jun. Selain itu, MMP juga terlibat dalam produksi VEGF. LMP-1 juga dapat mengurangi ekspresi TIMP tertentu Morris, Dawson Young, 2009. Oleh karenanya, pada pada penelitian ini didapatkan overekspresi MMP-9 paling banyak dijumpai pada tipe non-keratinizing squamous cell carcinoma. Dengan uji chi square,pada penelitian ini menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna antara tipe histopatologi KNF dengan ekspresi MMP-9 p=0.387 Hal yang serupa juga dengan Horikawa et al 2000 yang melaporkan tidak adanya hubungan antara jenis histopatologi jaringan KNF dengan ekspresi MMP-9 dengan nilai p=0.49. Universitas Sumatera Utara Namun berbeda halnya dengan penelitian Delektorskaya et al 2007 menemukan peningkatan ekspresi MMP-9 pada sel tumor adenokarsinoma kolorektral tipe poorly differentiated dibandingkan dengan tipe moderate-well differentiated adenocarcinoma, selain itu juga menemukan adanya hubungan yang signifikan antara ekspresi MMP-9 dengan tipe histologi p=0.011 dan ekspresi MMP-9 di sel kanker mempunyai hubungan signifikan dengan prognosis p=0.032. Gu et al 2005 mendapatkan bahwa poor differentiated esophaegal squamous cell carcinoma mempunyai overekspresi MMP-9. Hal ini menunjukkan bahwa tipe ini dengan overekspresi MMP-9 memiliki kecendrungan malignansi yang tinggi.

5.6. Frekuensi tumor primer KNF berdasarkan ekspresi MMP-9