5. Pembuatan Pengawet Alami
Gel lidah buaya Aloe vera dibuat dengan mengupas kulit daun lidah buaya hingga tinggal dagingnya. Daging daun lidah buaya tersebut dipotong
potong dadu dan diblender halus hingga berbuih. Segera setelah selesai diblender gel daun lidah buaya tersebut dimasukkan ke dalam kulkas hingga buihnya hilang,
kemudian disaring dan diperoleh gel daun lidah buaya siap untuk diaplikasikan.
Aplikasi Insektisida Botani
a. Ekstrak berbentuk minyak Untuk membuat larutan dengan konsentrasi 2,5 masing-masing ekstrak
yang berupa minyak diambil sebanyak 25 ml, ditambah tween 80 sebanyak 3 tetes dan dicampur air sebanyak 975 ml. Demikian juga untuk konsentrasi 5 dan
7,5 masing-masing ekstrak diambil 50 ml dan 75 ml, ditambah tween 80 sebanyak 3 tetes serta dicampur air sehingga volumenya masing-masing menjadi
1000 ml. Larutan ini siap diaplikasikan sesuai dengan masing-masing perlakuan.
b. Ekstrak berbentuk serbuk Untuk membuat larutan dengan konsentrasi 10 masing-masing ekstrak
diambil sebanyak 100 ml dan ditambah air sebanyak 900 ml. Demikian juga untuk konsentrasi 20 dan 30 masing-masing ekstrak diambil sebanyak 200 ml dan
300 ml serta ditambahkan air sebanyak 800 ml dan 700 ml. Larutan ini siap diaplikasikan sesuai perlakuan
Pembuatan pengawet alami Aloe vera 20, dilakukan dengan cara 200 ml Aloe vera yang telah diblender ditambah air sebanyak 800 ml.
Universitas Sumatera Utara
Waktu Aplikasi
Pengujian insektisida botani dilakukan dengan metode pencelupan dipping. Untuk pengaplikasian, buah manggis dibungkus dengan menggunakan
kain kassa, setelah itu dicelup ke dalam larutan selama 10 menit, dikering anginkan dan dilanjutkan dengan pencelupan ke pengawet alami selama 5 menit.
Buah manggis yang telah diuji kemudian dimasukkan ke dalam keranjang, setelah dikering anginkan 2-3 menit. Pada perlakuan kontrol, buah manggis hanya
direndam dengan air saja.
Peubah Amatan 1.
Identifikasi Spesies Kutu Putih
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui spesies kutu putih yang ditemukan pada buah manggis.
Pembuatan preparat mikroskop untuk identifikasi didasarkan pada ciri morfologi dengan menggunakan kunci identifikasi Superfamili
Coccoidea William Watson 1998, dan “Mealybugs of Southern Asia, Key to Genera of Pseudococcidae oleh Williams 2004 dengan
memeriksa preparat permanen imago. Pembuatan preparat mikroskop
dilakukan dengan cara : 1. Kutu putih dipanaskan dalam larutan alkohol 80 dengan suhu 70
⁰C selama 5 menit dalam tabung reaksi. Pemanasan ini berfungsi untuk
menguatkan kutikula serangga.
Universitas Sumatera Utara
2. Kutu putih dikeluarkan dari tabung reaksi dengan cara menuangkan
larutan alkohol ke cawan syracuse. Pada thoraks bagian dorsal
dibuatkan suatu lubang, dan kemudian kutu putih tersebut dimasukkan kembali ke tabung reaksi, tetapi larutan alkohol diganti dengan larutan
KOH 10. Kemudian dilakukan pemanasan kembali sampai warna tubuh kutu menjadi transparan.
3. Setelah isi tubuh kutu menjadi lunak dengan pemanasan KOH, segera dilakukan pengeluaran isi tubuh dengan cara menekan tubuh kutu
secara dorsoventral dengan menggunakan jarum. Tahapan ini dilakukan dalam cawan sirakus.
4. Setelah kutu tidak mengandung isi tubuhnya lagi dilakukan pencucian dengan menggunakan air destilata sebanyak 2 kali masing-masing
selama 5 menit. 5. Bila kutikula kutu berwarna pucat, maka selanjutnya dilakukan
perendaman dengan pewarna asam fuchsin sebanyak 2 tetes dan selanjutnya diberi tambahan 2 tetes asam asetat glacial. Perendaman
pewarnaan dilakukan secukupnya, mulai hanya 2 menit sampai dengan dibiarkan satu malam sampai kutikula telah berwarna.
6. Cairan pewarna dikeluarkan dari cawan sirakus diganti dengan alkohol 80 dan kemudian diganti dengan alkohol 100. Perendaman dalam
larutan ini dilakukan selama 5-10 menit. 7. Kemudian direndam kembali dengan menggunakan carbolxylene,
minimal selama 3 menit untuk menghancurkan lilin-lilin yang tersisa,
Universitas Sumatera Utara
dan selanjutnya direndam kembali dengan alkohol 100 untuk membersihkan carbolxylene.
8. Perendaman selanjutnya dengan menggunakan minyak cengkeh selama 5-10 menit.
9. Pindahkan spesimen ke gelas objek yang telah ditetesi minyak cengkeh. Spesimen diletakkan sedemikian rupa sehingga jelas posisi
bagian tubuhnya. Kemudian dilakukan penyerapan minyak cengkeh dengan menggunakan tisu.
10. Spesimen ditetesi balsam canada sebanyak 1 tetes dan ditutup dengan gelas penutup Sartiami, 2011.
Sebagai uji banding terhadap spesies kutu putih, sampel imago maupun hasil identifikasi dikirim ke Klinik Tanaman, Laboratorium
Departemen Proteksi Tanaman Institut Pertanian Bogor dan Balai Uji Terap Teknik dan Metoda Karantina Pertanian di Jakarta.
2. Persentase Mortalitas